Dunia Pendidikan Palu yang Tanamkan Toleransi dan Kekeluargaan

Kamis, 17 September 2020 - 16:51 WIB
loading...
Dunia Pendidikan Palu...
Dunia Pendidikan Palu yang Tanamkan Toleransi dan Kekeluargaan
A A A
PALU - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Deputi Pengendalian dan Evaluasi menggelar Diskusi Kebangsaan Kontekstualisasi Nilai-nilai Pancasila dalam Dunia Pendidikan di Kota Palu, Kamis (17/9/2020).

Hadir juga dalam acara ini Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI, Lia Kian dan Wali Kota Palu Hidayat, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palu Ansyar Sutiadi dan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Palu Abidin. Selain itu, peserta diskusi berasal dari tenaga pendidik di Kota Palu.

Lia Kian menyampaikan, etika dalam dunia pendidikan harus ditegakkan dengan baik. Baik itu peserta didik maupun pendidik.

"Etika dalam pendidikan harus dilakukan dengan benar. Diberikan hak dan kewajiban mereka sesuai aturan yang ada," kata Lia dalam Diskusi Kebangsaan Kontekstualisasi Nilai-nilai Pancasila dalam Dunia Pendidikan di Kota Palu, Kamis (17/9/2020).

Lia juga menjelaskan, terjadi kemunduran dalam etika kehidupan berbangsa dipengaruhi oleh banyak faktor baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Faktor dalam negeri seperti lemahnya penghayatan dan pengarahan terhadap kebhinekaan yang berkurang. Kemudian, sambungnya, kesenjangan ekonomi yang tidak merata, kurangnya kemampuan dalam merespon budaya luar hingga tidak adanya keteladanan dalam sikap dan perilaku.

Sedangkan faktor luar negeri dipengaruhi oleh globalisasi dan kuatnya intensitas intervensi kekuatan global dalam perumusan kebijakan nasional.

Lia menjelaskan, semua pihak harus mengembangkan dan mematuhi etika-etika profesi.

"Semuanya harus mematuhi etika profesi baik hukum, ekonomi politik, guru dan lainnya sesuai dengan pokok-pokok etik kehidupan berbangsa," jelasnya.

Dia mejelaskan bahwa politik bahasa harus dipegang yaitu bahasa indonesia harus kita jaga, bahasa asing harus dikuasai, dan bahasa lokal harus dilestarikan.

Sementara itu, Wali Kota Palu Hidayat menyampaikan, sejak dahulu di Kota Palu sudah menjunjung tinggi nilai toleransi.

"Dirawat dan dijaga oleh masyarakat Indonesia, di Palu terdapar suku Kaili yang melestarikan dan menjunjung tinggi nilai toleransi siapapun yang datang ke palu akan diterima dan hidup damai. Bagaimana Pancasila di internalisasi ke setiap jiwa masyarakat ini tergambar," jelasnya.

Selanjutnya, dirinya menjelaskan, dunia pendidikan Palu sudah ditanamkan nilai toleransi dan kekeluargaan.

"Membangun nilai toleransi dan kekeluargaan di dunia pendidikan sudah mulai diterapkan. Pungutan di sekolah dihilangkan dan gratis. Selain itu, 50 guru diberikan kesempatan melanjutkan sekolah dan kemungkinan akan ditambahkan lagi. Program yang harus difokuskan adalah pendidikan gratis, kesehatan gratis," jelas Hidayat.
(atk)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0699 seconds (0.1#10.140)