One on One Bersama Kepala BPJPH Haikal Hassan: Silakan Jual Produk Nonhalal asalkan Kasih Tanda
Rabu, 20 November 2024 - 06:26 WIB
Jadi artinya gimana nih pelaku usaha untuk sertifikasi halal? Apakah harus mendatangi Kantor Badan atau gimana?
Mau datang boleh, mau online boleh, mau self declare kalau ternyata dia memenuhi syarat self declare boleh. Kita opsi-opsi itu sangat terbuka. Jangan dibikin ribet. Jangan dibikin mahal juga, murahlah. Sekarang gini ada satu usaha namanya PT titik-titik lah gitu ya, dia punya subnya itu ada consumer goods, ada sembako lah, dia punya bahkan es krim, bahkan semua. Pantas enggak itu satu produk cuman Rp5 juta seumur hidup, pantas nggak?
Nah itu yang sedang kami inginkan. Sebab pemasukan buat negara biar fair dong. Oke kalau istilah Betawi lu udah berapa triliun dapat, masak cuma Rp5 juta seumur hidup, gitu kan.
Tapi enggak akan ada pembaharuan dan harus bayar lagi?
Harus, harus akan saya lakukan itu. Ini bukan ancaman. Nanti kita hitung, nanti kita bikin yang proporsional, yang gede ya harus bayar bener, yang menengah ya ala kadarnya gitu, yang kecil ya gratisin. Entar yang gede bisa subsidi silang gitu aja, enggak usah ribet-ribet.
Pelaku usaha dengan adanya sanksi yang selama ini sudah beredar takut tiba-tiba disidak gitu sama Badan Pengawas.
No, no, no, no, no, please. Kita enggak sidak, kita datang, kita melihat, ternyata ada yang harus diluruskan, ya kita persuasif. Nggak perlu takut, kalau umpamanya Anda bilang usaha kami tidak halal, ya silakan, boleh, please, boleh beredar, saya cuma minta cantumkan itu tidak halal, gitu aja. Ya cuman itu doang. Cuman kalau ada yang berkata gini, enggak bisa bagi kami itu halal, bagi orang yang beragama lain, tentunya misalnya ya enggak apa-apa, Anda mau nyantumin tidak halal, mau cantumin apa mengandung, maaf ya mengandung babi, ya boleh, silakan. Yang kita perlukan ini adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah, itu tugas kita itu gitu loh. Tolonglah lihatlah dalam big picture dalam bernegara gitu loh.
Mungkin bisa di-breakdown lebih detail lagi nih, apa saja manfaat dari sertifikasi halal atau urgensinya kenapa produk harus bersertifikasi halal?
Pertama, saya harus mengatakan halal itu is not about muslim authority only ya. Halal itu gaya hidup, halal itu way of life, halal itu lifestyle. Lihat di dunia sekarang, Amerika produknya tuh halal, banyak banget, padahal sedikit komunitas muslimnya. China tuh nomor tiga masuk ke sini, semua barang-barangnya dengan halal. Kita bekerja sama dengan LHLN, Lembaga Halal Luar Negeri, semua tuh sudah ke situ, dan halal itu adalah konsep green, green is not about color ya, green is mean back to nature, green itu more fresh, green itu more clean, green itu ya kebutuhan saat ini, itu sudah trennya.
Saya pernah di Australia dulu, keren nih cerita, tahun 1992 saat pertama kali saya ke Perth, Australia Barat. Waktu itu saya naik sebuah pesawat, saya duduk bukan di bisnis, duduk biasa, tiba-tiba pramugarinya datang ke saya dan hanya memberikan saya makanan. Ingat 92 tahun ini, dan yang lain nggak dikasih makan. What is your opinion? Gile gua diracun, prasangka jelek, kenapa gua doang yang dikasih, yang lain nggak dikasih, kan gue bukan bisnis. Baru kemudian itu Pramugari membawa troli dan membagikan semua. Saya belum buka, saya lihat kanan saya, saya dekat jendela, waktu itu saya lihat oh dia buka, gua buka juga, beda. Dia juga bilang beda dengan lirik gitu ya, saya masih ragu, begitu pramugarinya lewat saya tanya sorry saya bilang why you serve me first than the others? Kenapa kamu melayani saya pertama ke yang lain? Dia langsung berhenti, sorry, sorry, sorry, you are a special guest for us in this di pesawat. Ini apa dibilang, because you are a muslim. (Tahun) 92 dan saya satu-satunya muslim di pesawat Qantas Airlines. Itu kejadian yang saya alami, saya bilang wow this is a special meat, this is halal meat, just only for you. Saya tanya how do you know I'm a muslim? I'm never declare about that. Dia bilang apaan, because your name Sir, your name is Ahmad Haikal Hasan, this mean you are a muslim. So this is a special meat for you, special daging. Aduh, so sweet banget, meleleh, saya makan dengan santainya.
Mau datang boleh, mau online boleh, mau self declare kalau ternyata dia memenuhi syarat self declare boleh. Kita opsi-opsi itu sangat terbuka. Jangan dibikin ribet. Jangan dibikin mahal juga, murahlah. Sekarang gini ada satu usaha namanya PT titik-titik lah gitu ya, dia punya subnya itu ada consumer goods, ada sembako lah, dia punya bahkan es krim, bahkan semua. Pantas enggak itu satu produk cuman Rp5 juta seumur hidup, pantas nggak?
Nah itu yang sedang kami inginkan. Sebab pemasukan buat negara biar fair dong. Oke kalau istilah Betawi lu udah berapa triliun dapat, masak cuma Rp5 juta seumur hidup, gitu kan.
Tapi enggak akan ada pembaharuan dan harus bayar lagi?
Harus, harus akan saya lakukan itu. Ini bukan ancaman. Nanti kita hitung, nanti kita bikin yang proporsional, yang gede ya harus bayar bener, yang menengah ya ala kadarnya gitu, yang kecil ya gratisin. Entar yang gede bisa subsidi silang gitu aja, enggak usah ribet-ribet.
Pelaku usaha dengan adanya sanksi yang selama ini sudah beredar takut tiba-tiba disidak gitu sama Badan Pengawas.
No, no, no, no, no, please. Kita enggak sidak, kita datang, kita melihat, ternyata ada yang harus diluruskan, ya kita persuasif. Nggak perlu takut, kalau umpamanya Anda bilang usaha kami tidak halal, ya silakan, boleh, please, boleh beredar, saya cuma minta cantumkan itu tidak halal, gitu aja. Ya cuman itu doang. Cuman kalau ada yang berkata gini, enggak bisa bagi kami itu halal, bagi orang yang beragama lain, tentunya misalnya ya enggak apa-apa, Anda mau nyantumin tidak halal, mau cantumin apa mengandung, maaf ya mengandung babi, ya boleh, silakan. Yang kita perlukan ini adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah, itu tugas kita itu gitu loh. Tolonglah lihatlah dalam big picture dalam bernegara gitu loh.
Mungkin bisa di-breakdown lebih detail lagi nih, apa saja manfaat dari sertifikasi halal atau urgensinya kenapa produk harus bersertifikasi halal?
Pertama, saya harus mengatakan halal itu is not about muslim authority only ya. Halal itu gaya hidup, halal itu way of life, halal itu lifestyle. Lihat di dunia sekarang, Amerika produknya tuh halal, banyak banget, padahal sedikit komunitas muslimnya. China tuh nomor tiga masuk ke sini, semua barang-barangnya dengan halal. Kita bekerja sama dengan LHLN, Lembaga Halal Luar Negeri, semua tuh sudah ke situ, dan halal itu adalah konsep green, green is not about color ya, green is mean back to nature, green itu more fresh, green itu more clean, green itu ya kebutuhan saat ini, itu sudah trennya.
Saya pernah di Australia dulu, keren nih cerita, tahun 1992 saat pertama kali saya ke Perth, Australia Barat. Waktu itu saya naik sebuah pesawat, saya duduk bukan di bisnis, duduk biasa, tiba-tiba pramugarinya datang ke saya dan hanya memberikan saya makanan. Ingat 92 tahun ini, dan yang lain nggak dikasih makan. What is your opinion? Gile gua diracun, prasangka jelek, kenapa gua doang yang dikasih, yang lain nggak dikasih, kan gue bukan bisnis. Baru kemudian itu Pramugari membawa troli dan membagikan semua. Saya belum buka, saya lihat kanan saya, saya dekat jendela, waktu itu saya lihat oh dia buka, gua buka juga, beda. Dia juga bilang beda dengan lirik gitu ya, saya masih ragu, begitu pramugarinya lewat saya tanya sorry saya bilang why you serve me first than the others? Kenapa kamu melayani saya pertama ke yang lain? Dia langsung berhenti, sorry, sorry, sorry, you are a special guest for us in this di pesawat. Ini apa dibilang, because you are a muslim. (Tahun) 92 dan saya satu-satunya muslim di pesawat Qantas Airlines. Itu kejadian yang saya alami, saya bilang wow this is a special meat, this is halal meat, just only for you. Saya tanya how do you know I'm a muslim? I'm never declare about that. Dia bilang apaan, because your name Sir, your name is Ahmad Haikal Hasan, this mean you are a muslim. So this is a special meat for you, special daging. Aduh, so sweet banget, meleleh, saya makan dengan santainya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda