Menelaah Perlawanan Warga Dago Elos Bandung dalam Perspektif Teori Manajemen Konflik Komunikasi

Rabu, 16 Oktober 2024 - 20:28 WIB
Setelah proses panjang melelahkan yang berjalan selama delapan tahun lamanya, kemudian kabar baik menghampiri warga Dago Elos dengan ditetapkannya Heri Hermawan Muller dan Dodi Rustandi Muller sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemalsuan surat dan dokumen lahan di Dago Elos serta memasukkan keterangan palsu dalam akta otentik.

Kedua tersangka kemudian ditahan oleh penyidik Ditreskrimum Polda Jabar sejak 18 Juli 2024 dan dijerat Pasal 263 ayat 2 KUHP jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP atau Pasal 266 ayat 2 KUHP jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Setelah penahanan tersebut warga mendesak polisi untuk segera mempercepat proses persidangan dan juga menahan pihak lain yang ikut terlibat seperti PT. Dago Inti Graha beserta sindikat mafia tanah lainnya.

Namun perjuangan warga Dago Elos belumlah selesai, karena diduga kuasa hukum keluarga Muller telah menyiapkan skema perlawanan balik melalui gugatan praperadilan.

Teori Manajemen Konflik dalam Komunikasi

Konflik lahan yang telah berlangsug lama tentunya secara langsung akan mengguncang psikologis dari warga yang bersengketa. Kenyamanan untuk dapat melakukan aktivitas sehari-hari menjadi terganggu akibat permasalahan yang tak menentu. Lamanya penyelesaian konflik menunjukkan adanya gap atau hambatan terkait kepentingan dan tujuan berbeda dari kedua belah pihak.

Berdasarkan teori manajemen konflik dalam komunikasi yang dicetuskan oleh William Wilmot dan Joyce Hocker mengungkapkan bagaimana konflik itu dapat dikelola secara efektif dengan berbagai strategi yang bisa digunakan untuk menyelesaikannya.

Wilmot dan Hocker mengidentifikasi beberapa pendekatan dalam manajemen konflik, di antaranya:

1. Gaya Kompetitif, fokus pada kemenangan satu pihak diatas pihak lain.

2. Gaya Kolaboratif, mencari Solusi yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.

3. Gaya menghindar, menghindari konflik atau menunda penyelesaian masalah.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More