Ambisi Prabowo di Laut, Antara Asa dan Realita
Rabu, 28 Agustus 2024 - 05:15 WIB
Siapa tidak bangga dengan penilaian fantastis yang disampaikan WDMMW kepada TNI AL. Namun, jika melihat kondisi sesungguhnya, besaran kekuatan TNI lebih mencerminkan kuantitas, karena mayoritas armada laut TNI sudah uzur dan kini tengah menjalani program R-41.
Sedangkan di sisi lain, bila dibanding dengan begitu luasnya wilayah laut NKRI, jumlah armada TNI sudah pasti jauh dari kata cukup. Apalagi di tengah dinamika yang terjadi di LCS dan Indo-Pasifik yang diwarnai arm race antara negara-negara utama yang berkonflik, kuantitas maupun kualitas kapal perang TNI AL masih sangat kurang.
Karena itu, Indonesia tidak boleh terlena dengan penilaian WDMMW, dengan terus fokus memodernisasi, mengakuisisi dan membangun kapal-kapal perang TNI AL lebih banyak dan canggih agar siap menghadapi tantangan maupun ancaman ke depan. Amanah yang diemban Prabowo sebagai RI 1 bisa menjadi pijakan kuat untuk kian mengakselerasi kekuatan TNI, khususnya TNI AL. (*)
Sedangkan di sisi lain, bila dibanding dengan begitu luasnya wilayah laut NKRI, jumlah armada TNI sudah pasti jauh dari kata cukup. Apalagi di tengah dinamika yang terjadi di LCS dan Indo-Pasifik yang diwarnai arm race antara negara-negara utama yang berkonflik, kuantitas maupun kualitas kapal perang TNI AL masih sangat kurang.
Karena itu, Indonesia tidak boleh terlena dengan penilaian WDMMW, dengan terus fokus memodernisasi, mengakuisisi dan membangun kapal-kapal perang TNI AL lebih banyak dan canggih agar siap menghadapi tantangan maupun ancaman ke depan. Amanah yang diemban Prabowo sebagai RI 1 bisa menjadi pijakan kuat untuk kian mengakselerasi kekuatan TNI, khususnya TNI AL. (*)
(hdr)
tulis komentar anda