Siapkah PT DI Go Global?
Senin, 29 April 2024 - 05:00 WIB
JAKARTA - PT DIRGANTARA Indonesia (Persero) tengah semringah. Suasana ini terjadi karena perusahaan plat merah tersebut menapak tren positif, yakni terkait banyaknya pesanan produk, baik helikopter maupun pesawat. Realitas ini pun serta-merta menggairahkan bisnis perusahaan berbasis di Bandung tersebut dan memantabkan posisinya di belantara persaingan industri dirgantara dunia.
Transaksi teranyar diraih PT DI pada ajang Singapore Airshow 2024. Bersama Indo Pacific Resources,perusahaan asal Malaysia, PT DI menandatangani Letter of Intent (LoI) pembelian sebanyak 23 unit helikopter angkut medium class, yang rencananya bakal dioperasikan end user di sebuah negara di Asia Tenggara. Capaian ini sekaligus memperluas footprint portofolio produk helikopter.
Sebelumnya, PT PTDI juga sedang dalam proses meraih kontrak pengadaan baru pesawat multiperan CN235-220 sebanyak 4 unit dari Allied Aeronautics Limited (AAL), perusahaan lokal di Nigeria untuk end user angkatan darat. Transaksi ini menjadi pesanan ekspor pertama PTDI pada 2024, memperluas pasar di wilayah Afrika, dan membuka jejak baru di Nigeria.
Bukan hanya dari konsumen asing, PT DI juga memanen pemesanan domestik, baik kalangan swasta maupun pemerintah. Produk yang dipesan juga kian beragam, dari N219, NC212i. hingga CN235. Untuk CN235-220, perusahaan yang pernah bernama Nurtanio itu sedang menggarap kontrak senilai USD85 juta dan Kementerian Pertahanan untuk pembelian tiga pesawat.Rencananya, pesawat pertama mulai dikirim pada 2026.
Sejauh ini CN235 masih menjadi backbone PT DI. Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan menyampaikan sejauh ini PTDI telah mengirimkan sebanyak 70 unit berbagai seri pesawat CN235 ke sejumlah konusmen domestik maupun global. Di Afrika, misalnya, sejumlah negara yang mengoperasionalkan pesawat ini adalah Senegal, Burkina Faso, Guinea, dan Nigeria.
Walaupun sudah terbilang banjir pesanan, tidak serta-merta membuat PT DI puas. Bahkan perusahaan dirgantara kebanggaan nasional ini menjadikan momentum untuk memacu kinerja perusahaan dan kapasitas perseroan, termasuk menempatkan diri dalam jajaran perusahaan penerbangan dunia.
Pilihan strategis ini ditunjukkan dalam perhelatan Singapore Airshow 2024. Pada momen ini PTDI menegaskan peran penting manufaktur dan pengembangan bisnis, memperkuat ikatan dengan pelanggan, pemasok, dan mitra, termasuk kekuatan bisnis anak usaha-dalam hal ini PT Nusantara Turbin & Propulsi (PT NTP) di bidang engineering dan MRO gas turbines dan rotating equipment. PT DI ingin menunjukkan bagaimana pihaknya terus memelopori ekosistem industri dirgantara yang berkelanjutan dan kontribusinya terhadap perusahaan global.
Ambisi tersebut memunculkan pertanyaan tentang bagaimana PT DI memperkuat kiprahnya dalam pengembangan industri dirgantara Tanah Air dan melangkah menjadi perusahaan yang mampu bersaing di pasar global. Tak kalah pentingnya, sejauh mana PT DI mempersiapkan diri dan meningkatkan kapasitasnya agar bisa menopang target go global tersebut?
Menjadi Misi Perseroan
Transaksi teranyar diraih PT DI pada ajang Singapore Airshow 2024. Bersama Indo Pacific Resources,perusahaan asal Malaysia, PT DI menandatangani Letter of Intent (LoI) pembelian sebanyak 23 unit helikopter angkut medium class, yang rencananya bakal dioperasikan end user di sebuah negara di Asia Tenggara. Capaian ini sekaligus memperluas footprint portofolio produk helikopter.
Sebelumnya, PT PTDI juga sedang dalam proses meraih kontrak pengadaan baru pesawat multiperan CN235-220 sebanyak 4 unit dari Allied Aeronautics Limited (AAL), perusahaan lokal di Nigeria untuk end user angkatan darat. Transaksi ini menjadi pesanan ekspor pertama PTDI pada 2024, memperluas pasar di wilayah Afrika, dan membuka jejak baru di Nigeria.
Bukan hanya dari konsumen asing, PT DI juga memanen pemesanan domestik, baik kalangan swasta maupun pemerintah. Produk yang dipesan juga kian beragam, dari N219, NC212i. hingga CN235. Untuk CN235-220, perusahaan yang pernah bernama Nurtanio itu sedang menggarap kontrak senilai USD85 juta dan Kementerian Pertahanan untuk pembelian tiga pesawat.Rencananya, pesawat pertama mulai dikirim pada 2026.
Sejauh ini CN235 masih menjadi backbone PT DI. Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan menyampaikan sejauh ini PTDI telah mengirimkan sebanyak 70 unit berbagai seri pesawat CN235 ke sejumlah konusmen domestik maupun global. Di Afrika, misalnya, sejumlah negara yang mengoperasionalkan pesawat ini adalah Senegal, Burkina Faso, Guinea, dan Nigeria.
Walaupun sudah terbilang banjir pesanan, tidak serta-merta membuat PT DI puas. Bahkan perusahaan dirgantara kebanggaan nasional ini menjadikan momentum untuk memacu kinerja perusahaan dan kapasitas perseroan, termasuk menempatkan diri dalam jajaran perusahaan penerbangan dunia.
Pilihan strategis ini ditunjukkan dalam perhelatan Singapore Airshow 2024. Pada momen ini PTDI menegaskan peran penting manufaktur dan pengembangan bisnis, memperkuat ikatan dengan pelanggan, pemasok, dan mitra, termasuk kekuatan bisnis anak usaha-dalam hal ini PT Nusantara Turbin & Propulsi (PT NTP) di bidang engineering dan MRO gas turbines dan rotating equipment. PT DI ingin menunjukkan bagaimana pihaknya terus memelopori ekosistem industri dirgantara yang berkelanjutan dan kontribusinya terhadap perusahaan global.
Ambisi tersebut memunculkan pertanyaan tentang bagaimana PT DI memperkuat kiprahnya dalam pengembangan industri dirgantara Tanah Air dan melangkah menjadi perusahaan yang mampu bersaing di pasar global. Tak kalah pentingnya, sejauh mana PT DI mempersiapkan diri dan meningkatkan kapasitasnya agar bisa menopang target go global tersebut?
Menjadi Misi Perseroan
tulis komentar anda