Tommy Soeharto: Setelah Golkar dan PPP, Kini Melanda Partai Berkarya
Jum'at, 14 Agustus 2020 - 18:41 WIB
JAKARTA - Dualisme kepengurusan Partai Beringin Karya (Berkarya) disinggung oleh Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto dalam acara silaturahmi nasional (silatnas) partainya, hari ini. Dikatakan Tommy Soeharto, Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan ( PPP ) pernah mengalaminya juga.
"Kita prihatin dengan keadaan berbangsa dan bernegara kita, khususnya berpolitik kita setelah di Golkar, PPP, dan partai-partai lain, dan ini melanda sekarang di Partai Berkarya. Tentu ini tidak akan kita biarkan," tandas Tommy Soeharto di Gedung Granadi, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (14/8/2020). (Baca juga: Tommy Soeharto Gugat SK Kubu Muchdi ke PTUN Pekan Depan)
Tommy Soeharto mengatakan, pihaknya akan terus berjuang untuk membela kebenaran dan keadilan. Dia pun bahagia bahwa silatnas hari ini banyak dihadiri kader Partai Berkarya. "Dan harus selalu bersatu padu dan merapatkan barisan untuk membela kebenaran dan keadilan," katanya. (Baca juga: Tommy Soeharto Tempuh Jalur Hukum, Kubu Muchdi PR Siap Ladeni)
Maka itu, Tommy Soeharto menyatakan menempuh jalur hukum atas disahkannya kepengurusan Partai Berkarya kubu Muchdi Purwoprandjono atau Muchdi PR oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly. (Baca juga: Partai Berkarya 'Dipecah' Agar Tak Ada Oposisi)
Sekadar diketahui, Partai Golkar dan PPP pernah mengalami dualisme kepengurusan pada tahun 2014 setelah Menkumham Yasonna Laoly mengesahkan salah satu kubu. Di Partai Golkar, kubu Aburizal Bakrie (Ical) dengan Agung Laksono yang berseteru. Sedangkan di PPP, kubu Suryadharma Ali atau Djan Faridz dengan Romahurmuziy yang berseteru.
"Kita prihatin dengan keadaan berbangsa dan bernegara kita, khususnya berpolitik kita setelah di Golkar, PPP, dan partai-partai lain, dan ini melanda sekarang di Partai Berkarya. Tentu ini tidak akan kita biarkan," tandas Tommy Soeharto di Gedung Granadi, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (14/8/2020). (Baca juga: Tommy Soeharto Gugat SK Kubu Muchdi ke PTUN Pekan Depan)
Tommy Soeharto mengatakan, pihaknya akan terus berjuang untuk membela kebenaran dan keadilan. Dia pun bahagia bahwa silatnas hari ini banyak dihadiri kader Partai Berkarya. "Dan harus selalu bersatu padu dan merapatkan barisan untuk membela kebenaran dan keadilan," katanya. (Baca juga: Tommy Soeharto Tempuh Jalur Hukum, Kubu Muchdi PR Siap Ladeni)
Maka itu, Tommy Soeharto menyatakan menempuh jalur hukum atas disahkannya kepengurusan Partai Berkarya kubu Muchdi Purwoprandjono atau Muchdi PR oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly. (Baca juga: Partai Berkarya 'Dipecah' Agar Tak Ada Oposisi)
Sekadar diketahui, Partai Golkar dan PPP pernah mengalami dualisme kepengurusan pada tahun 2014 setelah Menkumham Yasonna Laoly mengesahkan salah satu kubu. Di Partai Golkar, kubu Aburizal Bakrie (Ical) dengan Agung Laksono yang berseteru. Sedangkan di PPP, kubu Suryadharma Ali atau Djan Faridz dengan Romahurmuziy yang berseteru.
(nbs)
tulis komentar anda