Punya Nilai Potensial, Anak Muda Harus Berani Berwirausaha
Rabu, 12 Agustus 2020 - 11:33 WIB
Dia pun memuji semangat dan kiprah para petani milenial pimpinan Shofyan Adi, yang memanfaatkan akses media sosial (medsos) dalam promosi dan distribusi hasil produksi tani kepada konsumen.
"Bertani harus menjadi pilihan utama anak dalam berwirausaha. Apalagi Indonesia adalah negara agraris. Potensi pertanian ini sangat besar. Bukan hanya untuk tujuan nasional kemandirian pangan saja, tapi secara bisnis juga sangat berpotensi tinggi," jelasnya.
"Ini saatnya berwirausaha di sektor pertanian. Terbukti Mas Shofyan yang berusia 24 tahun ini punya omset per bulannya minimal 300 juta rupiah dengan berjualan tanaman organik," sambungnya.
Sementara Shofyan mengharapkan semakin banyak anak muda untuk terjun di bisnis pertanian. Pemerintah dapat menyiapkan kebijakan, akses modal seperti KUR, atau menyediakan pelatihan yang bermanfaat.
“Jangan malu menjadi petani. Justru peluangnya besar. Alhamdulillah saya berkesempatan telah bertemu dengan sejumlah petani sukses anak muda dari sejumlah negara," ungkapnya.
Kata dia, kita dapat mencontoh mereka. Pemerintah juga sebaiknya dapat mencontoh kesuksesan negara-negara yang mampu menghidupkan industri pertanian mereka.
"Petani sejahtera, ketahanan pangan dapat diwujudkan, tenaga kerja terbuka, ekonomi jalan," ujar Shofyan yang juga sarjana Ilmu Pertanian UKSW Salatiga, yang saat ini melanjutkan studi S2 di bidang yang sama.
Kelompok Tani Citra Muda Sayur Organik Merbabu didirikan oleh 30 anak muda berusia sekitar 18 sampai 30 tahun. Didirikan sejak 2015, Shofyan berhasil mengembangkan ekonomi pertanian di lingkungannya dan menjualnya ke berbagai kota. Secara khusus menggunakan metode platform digital dan medsos.
"Bertani harus menjadi pilihan utama anak dalam berwirausaha. Apalagi Indonesia adalah negara agraris. Potensi pertanian ini sangat besar. Bukan hanya untuk tujuan nasional kemandirian pangan saja, tapi secara bisnis juga sangat berpotensi tinggi," jelasnya.
"Ini saatnya berwirausaha di sektor pertanian. Terbukti Mas Shofyan yang berusia 24 tahun ini punya omset per bulannya minimal 300 juta rupiah dengan berjualan tanaman organik," sambungnya.
Sementara Shofyan mengharapkan semakin banyak anak muda untuk terjun di bisnis pertanian. Pemerintah dapat menyiapkan kebijakan, akses modal seperti KUR, atau menyediakan pelatihan yang bermanfaat.
“Jangan malu menjadi petani. Justru peluangnya besar. Alhamdulillah saya berkesempatan telah bertemu dengan sejumlah petani sukses anak muda dari sejumlah negara," ungkapnya.
Kata dia, kita dapat mencontoh mereka. Pemerintah juga sebaiknya dapat mencontoh kesuksesan negara-negara yang mampu menghidupkan industri pertanian mereka.
"Petani sejahtera, ketahanan pangan dapat diwujudkan, tenaga kerja terbuka, ekonomi jalan," ujar Shofyan yang juga sarjana Ilmu Pertanian UKSW Salatiga, yang saat ini melanjutkan studi S2 di bidang yang sama.
Kelompok Tani Citra Muda Sayur Organik Merbabu didirikan oleh 30 anak muda berusia sekitar 18 sampai 30 tahun. Didirikan sejak 2015, Shofyan berhasil mengembangkan ekonomi pertanian di lingkungannya dan menjualnya ke berbagai kota. Secara khusus menggunakan metode platform digital dan medsos.
(maf)
tulis komentar anda