Punya Nilai Potensial, Anak Muda Harus Berani Berwirausaha

Rabu, 12 Agustus 2020 - 11:33 WIB
loading...
Punya Nilai Potensial,...
Koordinator Perkumpulan Kader Bangsa, Dimas Oky Nugroho, mengunjungi komunitas petani anak muda, Citra Muda Sayur Organik Merbabu di Kopeng, Semarang. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Koordinator Perkumpulan Kader Bangsa yang juga penggagas Gerakan Anak Muda Punya Usaha (AMPUH) Dimas Oky Nugroho, mengunjungi komunitas petani anak muda, Citra Muda Sayur Organik Merbabu yang terletak di Kopeng, Semarang, Jawa Tengah, Selasa 11 Agustus 2020.

(Baca juga: Hampir 10 Ribu Santri Digembleng Jadi Wirausahawan)

Dalam kunjungannya Dimas menemui Duta Petani Milenial Indonesia, Shofyan Adi Cahyano, yang juga Founder Sayur Organik Merbabu (SOM).

(Baca juga: Hary Tanoe: Covid-19 Memaksa Pengusaha Legowo Mengubah Model Bisnis)

Dalam pertemuan dengan komunitas petani anak muda tersebut, Dimas menyatakan, sektor pertanian adalah salah satu sektor yang tidak terkena dampak pandemi virus Corona (Covid-19). Sebab, pangan merupakan kebutuhan primer.

(Baca juga: Sistem Ganjil Genap Selama 24 Jam Picu Kontroversi)

"Setiap waktu sektor pertanian akan terus hidup, tidak terkecuali di masa pandemi. Era digital dengan berbagai platform dan inovasinya semakin memungkinkan penjualan dan kontak langsung antara petani dengan pembeli," kata Dimas, Rabu (12/8/2020).

"Terbukti tingkat permintaan yang tinggi justru di masa pandemi. Kesempatan untuk petani lebih sejahtera menjadi terbuka dan itu saya saksikan pada komunitas petani muda Merbabu ini," tambahnya.

Dimas mengaku, profesi petani memang bukan sebuah profesi yang populer, terutama di kalangan anak muda. Namun jika merujuk rilis BPS terkait pertumbuhan ekonomi kuartal II, justru sektor pertanian memiliki potensi dan bertahan di masa ekonomi yang sulit akibat pandemi.

Dia pun memuji semangat dan kiprah para petani milenial pimpinan Shofyan Adi, yang memanfaatkan akses media sosial (medsos) dalam promosi dan distribusi hasil produksi tani kepada konsumen.

"Bertani harus menjadi pilihan utama anak dalam berwirausaha. Apalagi Indonesia adalah negara agraris. Potensi pertanian ini sangat besar. Bukan hanya untuk tujuan nasional kemandirian pangan saja, tapi secara bisnis juga sangat berpotensi tinggi," jelasnya.

"Ini saatnya berwirausaha di sektor pertanian. Terbukti Mas Shofyan yang berusia 24 tahun ini punya omset per bulannya minimal 300 juta rupiah dengan berjualan tanaman organik," sambungnya.

Sementara Shofyan mengharapkan semakin banyak anak muda untuk terjun di bisnis pertanian. Pemerintah dapat menyiapkan kebijakan, akses modal seperti KUR, atau menyediakan pelatihan yang bermanfaat.

“Jangan malu menjadi petani. Justru peluangnya besar. Alhamdulillah saya berkesempatan telah bertemu dengan sejumlah petani sukses anak muda dari sejumlah negara," ungkapnya.

Kata dia, kita dapat mencontoh mereka. Pemerintah juga sebaiknya dapat mencontoh kesuksesan negara-negara yang mampu menghidupkan industri pertanian mereka.

"Petani sejahtera, ketahanan pangan dapat diwujudkan, tenaga kerja terbuka, ekonomi jalan," ujar Shofyan yang juga sarjana Ilmu Pertanian UKSW Salatiga, yang saat ini melanjutkan studi S2 di bidang yang sama.

Kelompok Tani Citra Muda Sayur Organik Merbabu didirikan oleh 30 anak muda berusia sekitar 18 sampai 30 tahun. Didirikan sejak 2015, Shofyan berhasil mengembangkan ekonomi pertanian di lingkungannya dan menjualnya ke berbagai kota. Secara khusus menggunakan metode platform digital dan medsos.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1990 seconds (0.1#10.140)