Puluhan Penyandang Disabilitas Dapat Pelatihan Wirausaha Kedai Kopi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penciptaaan lapangan kerja terhadap kaum disabilitas dilakukan praktisi kedai kopi. Menggandeng Bank Danamon, mereka memberikan pelatihan.
Tercatat 40 penyandang disabilitas mendapatkan pelatihan dan pendampingan untuk bekerja sebagai barista. Mereka juga diajarkan konsep financial planer untuk masa depan.
Sustainability Finance Head PT Bank Danamon Indonesia Abdul Hadi mengatakan, pemberian literasi keuangan diberikan pihaknya sejak 2022 lalu. Bahkan di tahun 2023, pihaknya berfokus kepada kaum difabel.
“Ini menunjukkan komitmen kami terhadap permasalahan ini. Kegiatan CSR yang tepat guna bersama Sunyi Akademi dengan membuka peluang kerja baru sesuai minat teman-teman di Fawel juga diharapkan mungkin akan terus berjalan ke depannya,” ungkap Abdul, Senin (26/2/2024).
Pemilik Kedai Kafe Sunyi Mario P Hasundungan Gultom menuturkan hingga kini ada 40 orang yang terbagi dalam empat batch. Dia beralasan dipilihnya kaum disabilitas lantaran ingin memberikan kesempatan kepada mereka berkembang dan berkreasi.
“Kenapa barista? Karena sejatinya menjadi ini tidak perlu lulusan sarjana ditambah masifnya perkembangan kafe ini menjadi peluang bagi mereka,” ujarnya.
Telepas dari program CSR Bank Danamon, Mario mengatakan sudah ada 400 penyandang disabilitas yang belajar dengannya dan menjadi barista. Beberapa di antaranya juga telah bekerja di tiga kedai kopi miliknya di Bekasi, Jakarta, dan Tangerang.
Mita Fadillah (28), penyandang disabilitas mengakui kegiatan ini tidak semata memberikan kemampuan. Selain menambah relasi, dia menjadi percaya diri terhadap kegiatan ini. “Kami sangat terbantu,” ucapnya.
Tercatat 40 penyandang disabilitas mendapatkan pelatihan dan pendampingan untuk bekerja sebagai barista. Mereka juga diajarkan konsep financial planer untuk masa depan.
Sustainability Finance Head PT Bank Danamon Indonesia Abdul Hadi mengatakan, pemberian literasi keuangan diberikan pihaknya sejak 2022 lalu. Bahkan di tahun 2023, pihaknya berfokus kepada kaum difabel.
“Ini menunjukkan komitmen kami terhadap permasalahan ini. Kegiatan CSR yang tepat guna bersama Sunyi Akademi dengan membuka peluang kerja baru sesuai minat teman-teman di Fawel juga diharapkan mungkin akan terus berjalan ke depannya,” ungkap Abdul, Senin (26/2/2024).
Pemilik Kedai Kafe Sunyi Mario P Hasundungan Gultom menuturkan hingga kini ada 40 orang yang terbagi dalam empat batch. Dia beralasan dipilihnya kaum disabilitas lantaran ingin memberikan kesempatan kepada mereka berkembang dan berkreasi.
“Kenapa barista? Karena sejatinya menjadi ini tidak perlu lulusan sarjana ditambah masifnya perkembangan kafe ini menjadi peluang bagi mereka,” ujarnya.
Telepas dari program CSR Bank Danamon, Mario mengatakan sudah ada 400 penyandang disabilitas yang belajar dengannya dan menjadi barista. Beberapa di antaranya juga telah bekerja di tiga kedai kopi miliknya di Bekasi, Jakarta, dan Tangerang.
Mita Fadillah (28), penyandang disabilitas mengakui kegiatan ini tidak semata memberikan kemampuan. Selain menambah relasi, dia menjadi percaya diri terhadap kegiatan ini. “Kami sangat terbantu,” ucapnya.
(jon)