Psikolog Forensik: Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Cenderung Cari Pengakuan Pakai Kekerasan

Selasa, 21 Mei 2024 - 22:53 WIB
loading...
Psikolog Forensik: Penyelidikan...
Psikolog Forensik Reza Indragiri menuturkan penyelidikan kasus Vina Cirebon cenderung mencari pengakuan dalam menyusun fakta-fakta dengan menggunakan kekerasan. Foto: iNews TV
A A A
JAKARTA - Psikolog Forensik Reza Indragiri menuturkan penyelidikan kasus Vina Cirebon cenderung mencari pengakuan dalam menyusun fakta-fakta dengan menggunakan kekerasan. Itu ditandai saat dia mendapatkan foto 6 pelaku yang babak belur.

Kemudian, dikuatkan terpidana anak bernama Saka yang mengaku mendapatkan perlakuan sadis selama menjalani pemeriksaan.



"Pertama, saya melihat foto 6 orang dalam kondisi babak belur di muka. Saya juga berkesempatan berkomunikasi dengan terpidana anak yang sekarang sudah bebas yaitu Saka yang juga bercerita ke saya bagaimana mereka mendapat perlakuan luar biasa sadis ketika dia menjalani pemeriksaan," ujar Reza dalam program Rakyat Bersuara yang ditayangkan iNews TV, Selasa (21/5/2024).

Reza memberikan kritiknya terhadap otoritas penegakan hukum yang menyimpulkan fakta lewat mengorek pengakuan, kesaksian hingga keterangan daya ingat manusia. Sebab, dalam psikolog forensik, hal yang merusak proses penegakan hukum dan pengungkapan fakta justru adalah ingatan manusia.

"Karena ingatan manusia mudah terfragmentasi dan mudah terdistorsi baik atas keinginan si terperiksa yang secara sukarela mengubah keterangan atau karena pengaruh luar entah itu iming-iming, entah itu penyiksaan," katanya.

Apalagi, terdapat pelaku yang mencabut keterangan pada berkas acara pemeriksaan (BAP). Terjadinya hal tersebut memperkuat bahwa dugaan mencari fakta dalam kasus Vina ini hanya mengandalkan keterangan daya ingat manusia atau keterangan buah hasil dari penyiksaan.

"Jadi ketika ada proses pemeriksaan yang berujung pada BAP kemudian BAP-nya dicabut di kemudian hari ini memperkuat kekhawatiran saya bahwa jangan-jangan sudah terjadi proses penegakan hukum yang terlalu mengandalkan pada mencari pengakuan atau keterangan yang sifatnya abusive, itu loop hole pertama," ungkap Reza.

Karena itulah, penting juga untuk mempertanyakan kembali benar atau tidaknya pembunuhan dan pemerkosaan itu benar terjadi. Menurut dia, hal itu untuk memastikan tindak pidana secara tuntas yakni dilakukannya eksaminasi.

"Karena itulah berangkat dari tiga loop hole tersebut saya rumuskan dua pertanyaan yang saya rekomendasikan sebagai bahan untuk eksaminasi. Pertama sekali lagi benarkah terjadi pemerkosaan, benarkah terjadi pembunuhan?" katanya.

(jon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Rieke Diah Pitaloka...
Rieke Diah Pitaloka Adukan Kasus Mirip Vina Cirebon ke Komisi III DPR
Kejagung: Mantan Ketua...
Kejagung: Mantan Ketua PN Surabaya Diberi 20.000 Dolar Singapura oleh Ibu Ronald Tannur
Jangan Lewatkan Malam...
Jangan Lewatkan Malam Ini di The Prime Show Kasus Vina: PK 7 Terpidana Ditolak, Bagaimana Selanjutnya? Bersama Davie Pratama, Pukul 20.30 WIB di iNews
Trik Agus Penyandang...
Trik Agus Penyandang Disabilitas di NTB Manipulasi Belasan Wanita, Kaum Hawa Patut Waspada
Jangan Lewatkan Malam...
Jangan Lewatkan Malam Ini Kasus Vina: Akhirnya, Sidang PK Sudirman Dimulai di The Prime Show Bersama Davie Pratama, Hanya di iNews
Pengacara Teman Dekat...
Pengacara Teman Dekat Vina Cirebon Sebut 1.000 Persen Murni Kecelakaan
Bersama Aiman Witjaksono...
Bersama Aiman Witjaksono dan Para Narasumber Kredibel di Rakyat Bersuara Pertemuan Para Saksi Kunci Kasus Vina Pukul 19.00 WIB, Eksklusif Live Hanya di iNews
Adi Hariyadi Saksi Kasus...
Adi Hariyadi Saksi Kasus Vina Cirebon Diperiksa Bareskrim 9 Jam, Dicecar 29 Pertanyaan
Saksi Kunci Sebut Vina...
Saksi Kunci Sebut Vina dan Eky Tewas Kecelakaan, Bukan Dibunuh
Rekomendasi
Sinopsis Sinetron Kasih...
Sinopsis Sinetron Kasih Jannah, Kamis 13 Maret 2025: Jannah Kabur dari Rumah
Cabuli Anak di Bawah...
Cabuli Anak di Bawah Umur, Kapolres Ngada Dimutasi ke Pamen Yanma
Kiper Bahrain Ketar-ketir:...
Kiper Bahrain Ketar-ketir: Timnas Indonesia Sama Sulitnya dengan Lawan Raksasa Asia
Berita Terkini
7 Fakta Penting Mutasi...
7 Fakta Penting Mutasi Polri Maret 2025, 10 Polwan Jadi Kapolres hingga 10 Kapolda Digeser
5 menit yang lalu
Eksepsi Ditolak, Tom...
Eksepsi Ditolak, Tom Lembong: Kami Hormati Putusan Majelis Hakim
15 menit yang lalu
Presiden Bakal Umumkan...
Presiden Bakal Umumkan Tunjangan Guru ASN Langsung ke Rekening
1 jam yang lalu
Menkomdigi Sebut Status...
Menkomdigi Sebut Status Seskab Berlandaskan Kewenangan Konstitusional
2 jam yang lalu
Ahok Penuhi Panggilan...
Ahok Penuhi Panggilan Kejagung: Apa yang Saya Tahu Akan Saya Sampaikan!
2 jam yang lalu
Daftar Lengkap 10 Kapolda...
Daftar Lengkap 10 Kapolda Baru pada Mutasi Polri Maret 2025, Ini Nama-namanya
3 jam yang lalu
Infografis
PWNU DIY Usul Aturan...
PWNU DIY Usul Aturan Larangan Anak di Bawah 16 Tahun Pakai Medsos
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved