Bahaya Zoonosis Mengintai, Waspadai Kesehatan Hewan Kurban

Sabtu, 01 Agustus 2020 - 09:15 WIB
"Stres itu terjadi bisa akibat dari perjalanan jauh atau terlalu banyak manusia yang berkerumun. Karena itu, sebaiknya penyembelihan hewan tidak dilakukan di area tersebut terbuka. Penyembelihan itu bukan untuk ditonton, apalagi oleh anak-anak kecil," saran Fajar.

Pemeriksaan fisik lainnya bisa dilihat dari cuping hidung. Jika sapi atau kambing tidak sakit, maka kondisinya dalam hidung akan lembap atau basah. Sedangkan jika sedang demam, cuping hidungnya akan kering.

Pemeriksaan hewan kurban sebetulnya tidak selesai sampai disitu. Para dokter hewan ini masih harus bekerja setelah hewan disembelih.

Fajar menyebut itu adalah pemeriksaan post-mortem. Dokter akan meminta beberapa organ untuk dicek. Tempat pengecekan masih di sekitar area penyembelihan. Dan tidak membutuhkan waktu lama untuk kemudian organ dikembalikan lagi. Pemeriksaan ini merupakan tahap akhir setelah sapi atau kambing yang sudah disembelih dipastikan sehat dan dagingnya dapat dibagikan kepada yang berhak.

Yang menarik, meskipun saat pandemi Covid-19 seperti saat ini, antusiasme warga untuk melakukan ibadah kurban juga tetap tinggi. Itu terbukti dari banyaknya hewan kurban yang diperiksa Fajar dan dokter-dokter hewan lainnya di kawasan Kota Tangerang. (Lihat videonya: Puluhan Orang Terjaring Razia Masker di Jakarta Pusat)

"Para dokter hewan sudah disebar ke berbagai lokasi penyembellihan untuk memastikan hewan sehat. Nantinya tinggal masyarakat yang harus tetap menerapkan protokol kesehatan yakni tidak berkerumun saat proses penyembelihan hewan," harapnya. (Ananda Nararya)
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ysw)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More