Paradoks Anggaran dan Kualitas Pendidikan di Indonesia

Senin, 07 Agustus 2023 - 08:43 WIB
Selain itu, berdasarkan pengukuran daya saing kualitas SDM, World Competitiveness Yearbook (WCY) pada 2020 menempatkan daya saing SDM Indonesia pada peringkat 40 dari 63 negara dalam hasil survei mereka, di mana Indonesia mengalami penurunan delapan peringkat dari tahun sebelumnya.

Berkaca pada berbagai data yang ada, perkembangan kualitas SDM Indonesia masih sangat lambat meski pemerintah secara konsisten telah menaikkan anggaran pendidikan yang sangat signifikan. Bahkan, Bank Dunia (World Bank) menyebut bahwa kualitas pendidikan di Indonesia masih rendah, meski perluasan akses pendidikan untuk masyarakat dianggap telah meningkat cukup signifikan.

Sinergitas dan Konsistensi Mendorong Kualitas Pendidikan

Persoalan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia tentu tidak bisa dijawab hanya dengan cara mengubah kurikulum, atau meningkatkan anggaran pendidikan semata. Studi yang dilakukan World Bank menunjukkan beberapa permasalahan yang menjadi muara dari rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia.

World Bank menemukan paling tidak ada empat aspek masalah yaitu kewenangan pemerintah pusat dan daerah, kualitas guru yang belum memadai, akuntabilitas yang rendah dan kualitas monitoring evaluasi yang belum optimal. Dari studi tersebut, permasalahan yang paling menonjol adalah adanya disparitas kualitas pendidikan antar daerah dan rendahnya kualitas guru.

Kualitas pengajar merupakan salah satu hambatan terbesar dalam meningkatkan sistem pendidikan di Indonesia. Masih banyak pengajar yang tidak memiliki pendidikan dan pengalaman yang memadai.

Hal ini karena peranan guru tidak hanya dalam pembelajaran tetapi juga harus memiliki keterampilan tinggi dan kepribadian yang dapat dipercaya dalam peroses belajar mengajar. Oleh sebab itu, diperlukan program pengembangan profesionalisme guru yang berkesinambungan dan komprehensif agar para guru dapat mengajar secara efektif dan memberikan pengalaman belajar yang berkualitas kepada para siswa.

Selain kualitas guru, infrastruktur juga merupakan faktor penting. Infrastruktur pendidikan yang baik akan meningkatkan pengalaman belajar siswa. Akses siswa ke fasilitas sekolah yang layak dan aman merupakan komponen penting dari infrastruktur pendidikan.

Pasalnya, masih banyak sekolah yang tidak memiliki fasilitas yang memadai. Bahkan, beberapa sekolah masih menghadapi masalah dengan akses terhadap air bersih dan sanitasi yang memadai.

Selain standar guru dan infrastruktur, kurikulum juga memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Kurikulum yang mutakhir dan relevan akan membantu siswa untuk bersaing dalam skala global. Oleh karenanya, kurikulum yang ada saat ini perlu dievaluasi dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan dunia kerja.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More