Mengapa Ada Kemiskinan?

Senin, 31 Juli 2023 - 07:42 WIB
Secara eksplisit kemiskinan sebetulnya bukan hanya menunjukkan rendahnya pendapatan seseorang, sehingga yang bersangkutan tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar makanan.

Secara mikro, kemiskinan muncul akibat adanya ketidaksamaan pola kepemilikan sumber daya yang menimbulkan distribusi pendapatan yang timpang. Penduduk miskin hanya memiliki sumber daya dalam jumlah terbatas dan kualitasnya rendah.

Selain itu, kemiskinan juga muncul akibat perbedaan dalam kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia yang rendah berakibat pada produktivitas yang juga rendah, dan pada gilirannya upahnya pun rendah.

Selanjutnya, kemiskinan juga dapat muncul akibat perbedaan akses dalam modal. Berbagai penyebab kemiskinan tersebut bermuara pada teori lingkaran kemiskinan yakni adanya keterbelakangan, ketidaksempurnaan pasar, dan kurangnya modal yang menyebabkan rendahnya produktifitas.

Rendahnya produktivitas tersebut mengakibatkan rendahnya pendapatan yang mereka terima. Rendahnya pendapatan akan berimplikasi pada rendahnya tabungan dan investasi. Rendahnya investasi berakibat pada keterbelakangandan seterusnya.

Berbagai penyebab kemiskinan tersebut cukup menegaskan bahwa problematika kemiskinan di dunia akan selalu ada. Hal tersebut kian diperkuat dengan hasil kajian pada tahun 2000 yang menunjukkan bahwa 1% orang terkaya memiliki 40% aset dunia, dan 10% orang terkaya memiliki 80%.

Sebaliknya, setengah populasi dunia, pada lapisan paling bawah hanya memiliki 1% aset di bumi ini. Terdapat banyak program penanggulangan kemiskinan yang dilakukan oleh negara-negara, termasuk setiap insan atau lembaga yang ada di dalamnya, dunia saat ini. Akan tetapi, belum ada yang mampu mengubah kualitas hidup orang-orang dari lapisan bawah tersebut.

Berdasarkan data yang ada, hingga September 2021, belum ada negara yang secara resmi mengklaim memiliki tingkat kemiskinan yang benar-benar mencapai nol persen. Kemiskinan adalah masalah yang kompleks dan multi-dimensi, sulit untuk sepenuhnya dihilangkan dalam skala nasional.

Meski demikian, banyak negara telah mencapai kemajuan signifikan dalam mengurangi tingkat kemiskinan. Adapun beberapa negara yang telah berhasil mencapai tingkat kemiskinan yang lebih rendah daripada negara-negara lain di antaranya ialah negara-negara Nordik seperti Norwegia, Denmark, dan Swedia.

Negara-negara itu sering dianggap memiliki tingkat kemiskinan yang lebih rendah karena sistem perawatan sosial yang kuat dan fokus pada kesetaraan sosial. Bahkan kini, Bank Dunia tengah menargetkan angka kemiskinan ekstrem dapat turun di bawah 3% pada 2030.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More