Uji Coba Vaksin Covid-19, Unpad Cari 1.620 Orang Relawan
Rabu, 22 Juli 2020 - 07:15 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito memastikan vaksin Covid-19 hasil kerja sama Sinovac, China dengan Bio Farma diperkirakan akan mulai diproduksi tahun depan.
“Saya ingin menyampaikan kabar baik tentang perkembangan vaksin seperti tadi sudah disampaikan oleh Bapak Menko Perekonomian bahwa Indonesia bekerja sama dengan Sinovac, suatu perusahaan di China, bekerja sama dengan Bio Farma untuk mengembangkan vaksin untuk Covid-19,” kata Wiku dalam keterangan pers terkait update data nasional di Istana Presiden kemarin. (Baca juga: Airlangga Sebut Tak Ada Lagi Pembubaran Lembaga, Tjahjo: Tetap Jalan)
Dia menuturkan, pengembangan vaksin Covid-19 di dunia ada 240 kandidat. Indonesia telah melakukan kolaborasi dengan sejumlah negara di antaranya dengan China dan Korea Selatan, serta mengembangkan vaksin sendiri. “Salah satu yang kemajuannya cukup menggembirakan adalah kerja sama antara Bio Farma dengan Sinovac di mana sekarang sedang dilakukan uji klinis fase ketiga. Dan, harapannya akan selesai pada akhir tahun ini dan bisa diproduksi mulai tahun depan,” kata Wiku.
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengaku pihaknya mendapat tugas Presiden Jokowi menyiapkan kapasitas produksi vaksin Covid-19 . Rencananya, produksi vaksin ditargetkan pada Januari mendatang atau setelah uji klinis tuntas dilakukan.
“Untuk tahap pertama sesuai target penyelesaian uji klinis Januari. Pada saat selesai uji klinis dan izin edarnya keluar, kami sudah menargetkan untuk bisa selesai sekitar 40 juta dosis per tahun,” ungkapnya. (Lihat videonya: Miris, Tak Punya HP Anak Pemulung Numpang Belajar di rumah Tetangga)
Untuk mengantisipasi peningkatan permintaan, Bio Farma berencana memperluas kapasitas produksi vaksin hingga 250 juta dosis. “Sampai saat ini kami sudah menyiapkan 100 juta dosis per tahun siap. Kita akan expand menuju 250 juta dosis per tahun,” pungkasnya. (Dita Angga/Arif Budianto/Kiswondari)
“Saya ingin menyampaikan kabar baik tentang perkembangan vaksin seperti tadi sudah disampaikan oleh Bapak Menko Perekonomian bahwa Indonesia bekerja sama dengan Sinovac, suatu perusahaan di China, bekerja sama dengan Bio Farma untuk mengembangkan vaksin untuk Covid-19,” kata Wiku dalam keterangan pers terkait update data nasional di Istana Presiden kemarin. (Baca juga: Airlangga Sebut Tak Ada Lagi Pembubaran Lembaga, Tjahjo: Tetap Jalan)
Dia menuturkan, pengembangan vaksin Covid-19 di dunia ada 240 kandidat. Indonesia telah melakukan kolaborasi dengan sejumlah negara di antaranya dengan China dan Korea Selatan, serta mengembangkan vaksin sendiri. “Salah satu yang kemajuannya cukup menggembirakan adalah kerja sama antara Bio Farma dengan Sinovac di mana sekarang sedang dilakukan uji klinis fase ketiga. Dan, harapannya akan selesai pada akhir tahun ini dan bisa diproduksi mulai tahun depan,” kata Wiku.
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengaku pihaknya mendapat tugas Presiden Jokowi menyiapkan kapasitas produksi vaksin Covid-19 . Rencananya, produksi vaksin ditargetkan pada Januari mendatang atau setelah uji klinis tuntas dilakukan.
“Untuk tahap pertama sesuai target penyelesaian uji klinis Januari. Pada saat selesai uji klinis dan izin edarnya keluar, kami sudah menargetkan untuk bisa selesai sekitar 40 juta dosis per tahun,” ungkapnya. (Lihat videonya: Miris, Tak Punya HP Anak Pemulung Numpang Belajar di rumah Tetangga)
Untuk mengantisipasi peningkatan permintaan, Bio Farma berencana memperluas kapasitas produksi vaksin hingga 250 juta dosis. “Sampai saat ini kami sudah menyiapkan 100 juta dosis per tahun siap. Kita akan expand menuju 250 juta dosis per tahun,” pungkasnya. (Dita Angga/Arif Budianto/Kiswondari)
(ysw)
tulis komentar anda