Tantangan Keamanan di Balik Digitalisasi
Senin, 30 Januari 2023 - 07:56 WIB
Keamanan digital yang rendah di Indonesiatak lain dipicu sumber daya manusia (SDM) dengan literasi digital di Indonesia yang masih rendah, infrastruktur teknologi yang masih belum merata dan dukungan kerangka regulasi yang belum matang.
Studi terbaru Check Point Software Technologies juga menyebutkan, serangan siber pada industri perbankan merupakan sektor kedua terbanyak yang menerima ancaman serangan siber. Rata-rata lembaga keuangan di Indonesia mengalami penyerangan digital 2.730 kali per minggu, di mana angka ini lebih banyak 252% dibandingkan dengan rata-rata global.
Urgensi Keamanan Digital
Kepercayaan adalah basis penting dalam bisnis keuangan. Pelanggan harus memiliki keyakinan terhadap keamanan, privasi, dan perlindungan data, serta memahami pentingnya personal datahygiene.
Pemerintah dan berbagai institusi yang terlibat dalam dunia digital perlu memikirkan perlindungan data pelanggan digital yang aman. Termasuk kelayakan manajemen risiko yang tepat dan kepatuhan terhadap regulasi (tata Kelola) dalam menghadapi serangan kriminal yang semakin canggih.
Lembaga survei Indikator menyatakan bahwa 42,4% "Persepsi Masyarakat tentang Pemerataan Akses Digital di Indonesia" sebagai pengguna aplikasi digital ragu atau bahkan merasa tidak terjamin kerahasiaan data pribadi mereka pada aplikasi digital.
Semua pihak, seperti pemerintah, perbankan, lembaga keuangan, mitra industri, penyedia layanan, dan pelanggan perlu mengambil bagian untuk menciptakan dunia dengan perlindungan data yang aman serta membangun kepercayaan konsumen.
Lebih lanjut manajemen data, keamanan, dan kepatuhan di sepanjangcustomer journeyharus menjadi perhatian penting bagi berbagai institusi yang melibatkan proses digitalisasi dalam kegiatannya. Selain itu, pemangku kepentingan juga perlu meningkatkan kapasitas keamanan digital yang mencakup peningkatan keterampilan sumber daya manusia, prosedur penanganan insiden, dan penyediaan sumber daya seperti alat dan infrastruktur yang memadai.
Derasnya arus digitalisasi tak dapat dihindari. Sejatinya digitalisasi adalahkuncibagiIndonesiaagar bisa memiliki daya saing dengan negara-negara lain yang mampu membuat ekonomi menjadi lebih efisien.Karena itu, Indonesia perlu memanfaatkan peluang digitalisasi, sembari memastikan keseimbangan antara peningkatan literasi digitalisasi dan perlindungan konsumen demi tercapainya percepatan pembangunan yang lebih efisien. Semoga.
Studi terbaru Check Point Software Technologies juga menyebutkan, serangan siber pada industri perbankan merupakan sektor kedua terbanyak yang menerima ancaman serangan siber. Rata-rata lembaga keuangan di Indonesia mengalami penyerangan digital 2.730 kali per minggu, di mana angka ini lebih banyak 252% dibandingkan dengan rata-rata global.
Urgensi Keamanan Digital
Kepercayaan adalah basis penting dalam bisnis keuangan. Pelanggan harus memiliki keyakinan terhadap keamanan, privasi, dan perlindungan data, serta memahami pentingnya personal datahygiene.
Pemerintah dan berbagai institusi yang terlibat dalam dunia digital perlu memikirkan perlindungan data pelanggan digital yang aman. Termasuk kelayakan manajemen risiko yang tepat dan kepatuhan terhadap regulasi (tata Kelola) dalam menghadapi serangan kriminal yang semakin canggih.
Lembaga survei Indikator menyatakan bahwa 42,4% "Persepsi Masyarakat tentang Pemerataan Akses Digital di Indonesia" sebagai pengguna aplikasi digital ragu atau bahkan merasa tidak terjamin kerahasiaan data pribadi mereka pada aplikasi digital.
Semua pihak, seperti pemerintah, perbankan, lembaga keuangan, mitra industri, penyedia layanan, dan pelanggan perlu mengambil bagian untuk menciptakan dunia dengan perlindungan data yang aman serta membangun kepercayaan konsumen.
Lebih lanjut manajemen data, keamanan, dan kepatuhan di sepanjangcustomer journeyharus menjadi perhatian penting bagi berbagai institusi yang melibatkan proses digitalisasi dalam kegiatannya. Selain itu, pemangku kepentingan juga perlu meningkatkan kapasitas keamanan digital yang mencakup peningkatan keterampilan sumber daya manusia, prosedur penanganan insiden, dan penyediaan sumber daya seperti alat dan infrastruktur yang memadai.
Derasnya arus digitalisasi tak dapat dihindari. Sejatinya digitalisasi adalahkuncibagiIndonesiaagar bisa memiliki daya saing dengan negara-negara lain yang mampu membuat ekonomi menjadi lebih efisien.Karena itu, Indonesia perlu memanfaatkan peluang digitalisasi, sembari memastikan keseimbangan antara peningkatan literasi digitalisasi dan perlindungan konsumen demi tercapainya percepatan pembangunan yang lebih efisien. Semoga.
(ynt)
Lihat Juga :
tulis komentar anda