Transformasi Digital di Wilayah 3T, Kolaborasi Lintas Sektor Jadi Kunci

Selasa, 24 Desember 2024 - 10:08 WIB
loading...
Transformasi Digital...
Diseminasi hasil penelitian Universitas Airlangga (Unair) tentang transformasi digital. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Kolaborasi antara berbagai pihak dibutuhkan untuk mewujudkan transformasi digital di wilayahTertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T). Transformasi digital diharapkan mampu membawa perubahan nyata di wilayah 3T.

Dalam diseminasi hasil penelitian Universitas Airlangga ( Unair ) di Jakarta, Kamis (19/12/2024), Prof Henri Subiakto menegaskan perlunya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, swasta, dan masyarakat untuk memastikan keberhasilan program transformasi digital ini.

"Kolaborasi lintas sektor adalah kunci. Pemerintah pusat, daerah, swasta, hingga masyarakat perlu bahu-membahu agar pembangunan infrastruktur digital tidak hanya selesai dibangun, tetapi juga dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat," kata Henri yang saat ini menjabat sebagai ketua Pusat Studi Pengembangan Pemanfaatan Teknologi Digital FISIP Unair.

Penelitian yang dilakukan Unair menunjukkan bahwa infrastruktur digital yang dibangun olehpemerintah dan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti).di wilayah 3T seperti Nusa Tenggara Timur dan Maluku Utara telah memberikan dampak positif pada akses layanan dasar, seperti pendidikan dan kesehatan. Namun, Henri menekankan bahwa pembangunan tersebut harus diikuti dengan strategi pemeliharaan dan penguatan kapasitas layanan.



"Bakti telah berperan besar dalam menyediakan akses internet di wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau. Langkah ini harus dilengkapi dengan koordinasi yang baik antarpihak untuk memastikan manfaatnya terasa langsung bagi masyarakat," ujarnya.

Salah satu solusi inovatif yang disarankan dalam penelitian ini adalah integrasi teknologi baru seperti Starlink untuk melengkapi infrastruktur lokal. "Teknologi ini dapat menjadi pelengkap yang efektif, terutama di daerah-daerah terpencil. Tetapi, tentu harus diatur dan dipadukan dengan kebijakan lokal agar hasilnya maksimal," kata Henri.



Hasil penelitian juga menyoroti pentingnya data akurat dalam perumusan kebijakan transformasi digital. Henri menjelaskan bahwa dengan data yang tepat, lokasi-lokasi strategis untuk pembangunan infrastruktur dapat ditentukan lebih efektif, sehingga pemerataan akses teknologi dapat terwujud lebih cepat.

Melalui pendekatan kolaboratif dan integratif, transformasi digital diharapkan mampu membawa perubahan nyata di wilayah 3T. "Kami optimistis, dengan kolaborasi penta helix yang melibatkan semua pihak, transformasi digital di Indonesia akan semakin inklusif dan berkelanjutan, memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat tanpa terkecuali."
(zik)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1346 seconds (0.1#10.140)