Refleksi Dua Tahun Partai Perindo

Jum'at, 04 November 2016 - 10:03 WIB
Refleksi Dua Tahun Partai...
Refleksi Dua Tahun Partai Perindo
A A A
Mardiansyah M Sidik SP
Wakil Ketua UMKMK DPP Partai Perindo

Dewasa ini tidak sulit kita temukan kondisi ekonomi yang makin berat dipikul oleh rakyat, apalagi masyarakat di perdesaan. Hampir kita semua sepakat bahwa perlambatan ekonomi melanda negeri ini yang tengah memasuki 71 tahun kemerdekaannya.

Sebut saja, harga kebutuhan pokok melonjak tinggi, turunnya daya beli masyarakat, kelangkaan pupuk dan benih yang terus berulang, hasil laut nelayan yang menurun, serta gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) adalah rentetan kesusahan yang mafhum ”dinikmati” oleh rakyat kecil.

Di bidang penegakan hukum, tak jauh berbeda, urung menunjukkan potret menggembirakan. Melodrama hukum baik yang melibatkan KPK, kepolisian, dan kejaksaan juga turut membingungkan rakyat, sesungguhnya seperti apa hukum Indonesia dan bagaimana implementasinya.

Tugas Besar
Berulang tahun artinya mengulang (proses) memori kelahiran. Sama halnya dengan republik ini (yang telah berulang tahun), Partai Perindo kini berusia dua tahun pada 8 Oktober lalu.

Dalam usia yang terbilang sangat muda, deretan masalah bangsa di atas juga menjadi bagian tak terpisahkan sebagai bentuk tanggung jawab yang diemban Partai Perindo. Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo dalam beberapa kesempatan kerap mengingatkan bahwa partai ini lahir bukan sekadar meramaikan, melainkan turut serta ambil bagian memberikan solusi atas persoalan bangsa.

Ini penegasan yang mencerminkan tanggung jawab besar partai lahir berada di dalam maupun di tengah kehidupan masyarakat, partai yang lahir dari dan oleh ”napas” kehendak rakyat. Indonesia besar, Indonesia kuat, Indonesia kaya, Indonesia sejahterabukanlahpemanisatau angan-angan belaka.

Realita ”kebesaran” itu sesungguhnya sudah kita alami bahkan dijalani dalam proses panjang mengisi kemerdekaan. Hanya, pencapaian yang dihasilkan masih belum sebanding dengan kekuatan sesungguhnya yang kita miliki. Dalam ranah yang demikian, seharusnya partai politik mengambil peran lebih sebagai agregasi komunikasi sekaligus sosialisasi politik.

Partai Perindo sepenuhnya memahami kedigdayaan bangsa kita dengan menghimpun seluruh kekuatan rakyat dari berbagai latar belakang, suku, agama, ras, status ekonomi/sosial untuk bergabung dalam rumah besar Persatuan Indonesia menuju Indonesia sejahtera.

Pesan dasar kemerdekaan bangsa sebagaimana tersurat dalam pembukaan UUD 1945 ”merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur” secara sadar penuh diterjemahkan dalam visi Partai Perindo, yakni mewujudkan Indonesia yang berkemajuan, bersatu, adil, makmur, sejahtera, berdaulat, bermartabat, dan berbudaya (Pasal 4 AD Partai Perindo).

Kiprah dua tahun dirasakan belum banyak hal besar yang dilahirkan oleh Partai Perindo. Namun, faktanya begitu banyak hal kecil bermakna yang justru dirasakan bermanfaat oleh rakyat kecilsepertikeberpihakan pada pemberdayaan UMKM dan koperasi, kepedulian pada bencana alam maupun sosial yang memerlukan bantuan sigap dan cepat, pelatihan keterampilan diri dan pendidikan politik, termasuk program rutin perayaan hari besar keagamaan.

Luncuran program UMKM mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di daerah-daerah seperti pembagian gerobak UMKM secara gratis, pendirian Warung Sejahtera untuk meningkatkan jiwa wirausaha, Kelompok Tani dan Nelayan Perindo, termasuk revitalisasi perahu nelayan dan pembentukanKoperasiPerindo.

Eksistensi partai di tengah masyarakat dalam balutan Indonesia Raya semata-mata adalah perwujudan visi dan tujuan Partai Perindo, antaralain: (1) mempertahankan dan mengamalkan Pancasila serta menegakkan UUD 1945; (2) mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud oleh pembukaan UUD 1945; dan (3) mewujudkan negara yang sejahtera dan berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Di tengah aksi nyata Partai Perindo yang selama inidigulirkan tentu masih banyak kekurangan dan kelemahan seraya manajemen partai terus menata diri lebih baik agar mampu berbuat lebih banyak bagi kesejahteraan rakyat.

Maju dan Sejahtera
Wajah dua tahun Partai Perindo terbilang menarik. Tanpa bermaksud membedakan usia, sebagian besar pengurus DPP adalah hasil rekrutmen kader-kader terbaik berusia muda (rata-rata 30-40 tahun/di bawah 50 tahun). Darah segar dari pemuda-pemudi ini setidaknya menular positif pada jajaran kepengurusan di tingkat wilayah maupun kabupaten/ kota yang juga berisikan orangorang relatif muda.

Energi muda yang identik dengan pembaharu dan penggerak turut memudahkan langkah Partai Perindo mengimplementasikan nilai dasar perjuangan yang penulis sebut dengan maju PESAT sebagai upaya integral meng-”Indonesia”-kan kekuatan dan kebesaran sejati kita.

Maju PESAT dalam arti: maju pemikiran, maju bersikap, dan maju tindakan. Pertama, maju pemikiran Partai Perindo tercermin pada keterbukaan dan kemajemukan kader dan anggota yang bergabung dalam partai baik dari latar belakang pekerjaan, status sosial, suku, agama, serta lapisan dan kelompok masyarakat yang berbeda-beda.

Kedua,
maju bersikap dengan mengambil posisi sebagai partai tengah-moderat dengan ideologi Pancasila yang berjuang bersama rakyat mewujudkan cita-cita proklamasi dan reformasi. Ketiga, maju tindakan ditandai dengan komitmen kuat Partai Perindo tampil sebagai partai modern yang mengedepankan profesionalisme.

Partai dikelola dalam suasana kerja kelompok dan berdasarkan sistem, mengembangkan budaya organisasi yang egaliter, transparan, dan demokratis, termasuk menerapkan reward and punishment dan merit system dalam kepemimpinan partai.

Indonesia sejahtera adalah visi besar yang diemban Partai Perindo guna menjawab apatisme sebagian besar rakyat kita akan keberadaan partai politik dan mungkin juga skeptisme akan masa depan Indonesia. Parameternya sederhana, yaitu meluasnya kesempatan kerja sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, pelayanan pendidikan yang merata, bermutu dan terjangkau, serta pelayanan kesehatan dan jaminan sosial yang memadai.

Bagi Partai Perindo, kesejahteraan tidak hanya ditinjau dari perspektif ekonomi, tetapi juga dilihat dari capaian di sektor sosial utamanya pendidikan dan kesehatan yang terukur pada tingkat melek huruf (TMH) dan tingkat harapan hidup (THH) rakyat Indonesia. Dus, lengkaplah di usia dua tahun kelahirannya, Partai Perindo akan terus bergerak memperjuangkan terwujudnya negara sejahtera sehingga rakyat dan Indonesia sejahtera.
(poe)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0706 seconds (0.1#10.140)