Seminar Pancasila: G20 Bali Berhasil Bawa Pancasila untuk Dunia
loading...
A
A
A
“Secara operasional, TNI memiliki peran khusus, melaksanakan perdamaian dunia di negara konflik sebagai etalase Bangsa Indonesia, seperti melakukan negosiasi yang berdampak besar,” ujarnya.
Heru juga menuturkan, melalui para prajurit yang bertugas, negara-negara lain mengapresiasi bangsa Indonesia dengan semangat perdamaian, persatuan, dan keadilan yang terkandung dalam ideologi Pancasila.
“Kita di sini sudah mempunyai Pancasila yang sudah teruji kesaktiannya. Menjadi tanggung jawab kita bersama untuk mengimplementasikannya,” tuturnya.
Sementara itu, penulis buku 'Pancasila dari Indonesia untuk Dunia' Bernada Rurit menjabarkan isi dari buku yang tengah disusunnya.Dalam buku tersebut, Rurit memaparkan, tertuang sejarah lahirnya Pancasila, pemikiran-pemikirin para pendiri bangsa, hingga kutipan dari Bung Karno.
“Pancasila sudah dikenalkan Bung Karno dalam sidang PBB tahun 1960. Bung Karno menawarkan Pancasila sebagai nilai yang mendamaikan dan menyatukan,” tuturnya.
Rurit berharap, dari perhelatan G20, para pemimpin dunia terkesan dengan keramahan dan penyambutan bangsa Indonesia sehingga mereka mencari tahu nilai-nilai yang masyarakat Indonesia pedomani.
“Globalisasi menjadikan kita semua terhubung. Anak muda perlu merepresentasikan Pancasila dengan menunjukan sikap toleran dan terbuka. Melakukan sinkronisasi antara tindakan dan kata-kata itu lebih penting,” pungkasnya.
Nara Masista Rakhmatia, Diplomat RI sekaligus Sekretaris Pertama PTRI Jenewa, menyoroti keberhasilan Indonesia dalam presidensi G20 yang telah membuka pintu negara-negara berkembang lainnya, berperan juga dalam presidensi G20 selanjutnya.
“Upaya negara G20 mengesampingkan ego negara masing-masing sebagai bentuk penghormatan kepada Indonesia sebagai keketuaan KTT G20,” katanya.
Ia juga menyebut bahwa Indonesia ingin Pancasila benar-benar menjadi ideologi alternatif perdamaian yang diimplementasikan oleh masyarakat dunia maka masyarakat Indonesia harus berkomitmen menerapkan Pancasila terlebih dahulu.
Heru juga menuturkan, melalui para prajurit yang bertugas, negara-negara lain mengapresiasi bangsa Indonesia dengan semangat perdamaian, persatuan, dan keadilan yang terkandung dalam ideologi Pancasila.
“Kita di sini sudah mempunyai Pancasila yang sudah teruji kesaktiannya. Menjadi tanggung jawab kita bersama untuk mengimplementasikannya,” tuturnya.
Sementara itu, penulis buku 'Pancasila dari Indonesia untuk Dunia' Bernada Rurit menjabarkan isi dari buku yang tengah disusunnya.Dalam buku tersebut, Rurit memaparkan, tertuang sejarah lahirnya Pancasila, pemikiran-pemikirin para pendiri bangsa, hingga kutipan dari Bung Karno.
“Pancasila sudah dikenalkan Bung Karno dalam sidang PBB tahun 1960. Bung Karno menawarkan Pancasila sebagai nilai yang mendamaikan dan menyatukan,” tuturnya.
Rurit berharap, dari perhelatan G20, para pemimpin dunia terkesan dengan keramahan dan penyambutan bangsa Indonesia sehingga mereka mencari tahu nilai-nilai yang masyarakat Indonesia pedomani.
“Globalisasi menjadikan kita semua terhubung. Anak muda perlu merepresentasikan Pancasila dengan menunjukan sikap toleran dan terbuka. Melakukan sinkronisasi antara tindakan dan kata-kata itu lebih penting,” pungkasnya.
Nara Masista Rakhmatia, Diplomat RI sekaligus Sekretaris Pertama PTRI Jenewa, menyoroti keberhasilan Indonesia dalam presidensi G20 yang telah membuka pintu negara-negara berkembang lainnya, berperan juga dalam presidensi G20 selanjutnya.
“Upaya negara G20 mengesampingkan ego negara masing-masing sebagai bentuk penghormatan kepada Indonesia sebagai keketuaan KTT G20,” katanya.
Ia juga menyebut bahwa Indonesia ingin Pancasila benar-benar menjadi ideologi alternatif perdamaian yang diimplementasikan oleh masyarakat dunia maka masyarakat Indonesia harus berkomitmen menerapkan Pancasila terlebih dahulu.