Deretan Dokter Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, Nomor 5 Merawat Bung Karno
loading...
A
A
A
Cipto Mangunkusumo, ejaan lama Tjipto Mangoenkoesoemo, lahir 4 Maret 1886 di Jawa Tengah. Dia adalah tokoh pergerakan sekaligus seorang dokter yang mendapat gelar Pahlawan Nasional pada 1964.
Namanya dikenal sebagai salah satu pendiri Indische Partij, organisasi politik pertama yang memperjuangkan Indonesia merdeka. Andil Cipto dalam perjuangan bangsa juga terlihat lewat tulisan-tulisannya yang mengkritik pemerintah Belanda, yang dimuat di harian De Locomotief.
Cipto pernah bergabung dalam Budi Utomo, kemudian mengundurkan diri karena adanya perbedaan pemikiran. Setelah keluar dari Budi Utomo, Cipto menekuni profesinya sebagai dokter di Solo.
Namun, ia tetap berkecimpung di dunia politik dengan mendirikan Indische Partij. Cipto pernah dipenjara pada 1913 dan dibuang ke Belanda bersama Ki Hadjar Dewantara dan Ernest Douwes Dekker.
5. Soeharto
dr HR Soeharto. Foto/Twitter PB IDI
Pada 7 November 2022, pemerintah menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada dr HR Soeharto. Dia adalah dokter pribadi Presiden Soekarno.
Bukan hanya merawat dan mendampingi Soekarno, Moh Hatta, serta para tokoh bangsa yang tergabung dalam BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia), HR Soeharto juga turut berjuang dengan turun ke masyarakat.
Dengan keahliannya sebagai dokter, ia mengobati para pejuang yang menderita sakit atau cacat akibat perang melawan penjajah Belanda dan Jepang.
Lahir di Tegalgondo, Wonosari, Klaten, Jawa Tengah pada 24 Desember 1908, HR Soeharto menimba ilmu kedokteran di Sekolah Tinggi Kedokteran Jakarta (STK) pada Fakultas Medica Bataviensis. Ia kuliah di fakultas tersebut hingga meraih gelar doktor pada 1937.
Namanya dikenal sebagai salah satu pendiri Indische Partij, organisasi politik pertama yang memperjuangkan Indonesia merdeka. Andil Cipto dalam perjuangan bangsa juga terlihat lewat tulisan-tulisannya yang mengkritik pemerintah Belanda, yang dimuat di harian De Locomotief.
Cipto pernah bergabung dalam Budi Utomo, kemudian mengundurkan diri karena adanya perbedaan pemikiran. Setelah keluar dari Budi Utomo, Cipto menekuni profesinya sebagai dokter di Solo.
Namun, ia tetap berkecimpung di dunia politik dengan mendirikan Indische Partij. Cipto pernah dipenjara pada 1913 dan dibuang ke Belanda bersama Ki Hadjar Dewantara dan Ernest Douwes Dekker.
5. Soeharto
dr HR Soeharto. Foto/Twitter PB IDI
Pada 7 November 2022, pemerintah menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada dr HR Soeharto. Dia adalah dokter pribadi Presiden Soekarno.
Bukan hanya merawat dan mendampingi Soekarno, Moh Hatta, serta para tokoh bangsa yang tergabung dalam BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia), HR Soeharto juga turut berjuang dengan turun ke masyarakat.
Dengan keahliannya sebagai dokter, ia mengobati para pejuang yang menderita sakit atau cacat akibat perang melawan penjajah Belanda dan Jepang.
Lahir di Tegalgondo, Wonosari, Klaten, Jawa Tengah pada 24 Desember 1908, HR Soeharto menimba ilmu kedokteran di Sekolah Tinggi Kedokteran Jakarta (STK) pada Fakultas Medica Bataviensis. Ia kuliah di fakultas tersebut hingga meraih gelar doktor pada 1937.