Profil dr Soeharto, Dokter Pribadi Bung Karno yang Dianugerahi Pahlawan Nasional
loading...
A
A
A
JAKARTA - DR dr HR Soeharto mendapatkan anugerah gelar Pahlawan Nasional dari pemerintah. Penyerahan gelar Pahlawan Nasional akan diberikan langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin, 7 November 2022.
Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, Mahfud MD mengatakan, dr Soeharto dinilai telah berjuang bersama Presiden Soekarno untuk Kemerdekaan Republik Indonesia. Dia merupakan dokter yang merawat dan mendampingi Soekarno dan para pejuang bangsa di Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Dokter Soeharto juga ikut berjuang di lapangan memberikan pengobatan terhadap para pejuang yang jatuh sakit dan cacat di medan perang melawan Belanda dan Jepang.
Setelah kemerdekaan, kata Mahfud, almarhum dr Soeharto juga ikut serta dalam pembangunan sejumlah infrastruktur di Tanah Air. "Ikut pembangunan Department Store Sarinah dan pembangunan Monumen Nasional serta Masjid Istiqlal dan pembangunan Rumah Sakit Jakarta serta salah seorang pendiri berdirinya IDI (Ikatan Dokter Indonesia)," kata Mahfud dalam keterangan tertulisnya, Kamis (3/11/2022).
Baca juga: Pemerintah Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional Kepada 5 Tokoh Ini
Dokter Soeharto diusulkan mendapatkan gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri. Menurutnya, dr Soeharto memiliki kedekatan spesial dengan Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta. Bahkan sejak 1942, dia didapuk menjadi dokter pribadi sang Proklamator RI.
Lalu seperti apa sosok dr Soeharto? Berikut ini profilnya:
Dokter Soeharto lahir di Tegalgondo, Wonosari, Klaten, Jawa Tengah pada 24 Desember 1908. Ia mengawali pendidikan dasarnya di Europese Lagere School (ELS) Solo dan Madiun. Selesai sekolah dasar, Soeharto melanjutkan pendidikan di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) Madiun (lulus 16 Mei 1925) dan Algemeene Middelbare School (AMS) B di Yogyakarta (lulus 16 Mei 1928).
Rampung sekolah menengah atas, Soeharto kemudian menempuh pendidikan di Fakultas Medica Bataviensis, Sekolah Tinggi Kedokteran Jakarta (STK). Ia meraih gelar Arts (dokter) pada 25 Mei 1935. Ia meraih gelar ilmiah Medicinae Doctorem (Doctor) dari fakultas yang sama pada 14 April 1937. Ini merupakan gelar pertama yang diberikan Fakultas Medica Bataviensis kepada lulusannya.
Baca juga: Ini Alasan Jokowi Anugerahi Soeharto hingga Raden Rubini Gelar Pahlawan Nasional
Setelah lulus, Soeharto membuka praktik kedokteran serta mendirikan klinik bersalin di daerah Kramat, Jakarta. Ia kemudian diangkat menjadi dokter pribadi Bung Karno dan Bung Hatta.
Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, Mahfud MD mengatakan, dr Soeharto dinilai telah berjuang bersama Presiden Soekarno untuk Kemerdekaan Republik Indonesia. Dia merupakan dokter yang merawat dan mendampingi Soekarno dan para pejuang bangsa di Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Dokter Soeharto juga ikut berjuang di lapangan memberikan pengobatan terhadap para pejuang yang jatuh sakit dan cacat di medan perang melawan Belanda dan Jepang.
Setelah kemerdekaan, kata Mahfud, almarhum dr Soeharto juga ikut serta dalam pembangunan sejumlah infrastruktur di Tanah Air. "Ikut pembangunan Department Store Sarinah dan pembangunan Monumen Nasional serta Masjid Istiqlal dan pembangunan Rumah Sakit Jakarta serta salah seorang pendiri berdirinya IDI (Ikatan Dokter Indonesia)," kata Mahfud dalam keterangan tertulisnya, Kamis (3/11/2022).
Baca juga: Pemerintah Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional Kepada 5 Tokoh Ini
Dokter Soeharto diusulkan mendapatkan gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri. Menurutnya, dr Soeharto memiliki kedekatan spesial dengan Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta. Bahkan sejak 1942, dia didapuk menjadi dokter pribadi sang Proklamator RI.
Lalu seperti apa sosok dr Soeharto? Berikut ini profilnya:
Dokter Soeharto lahir di Tegalgondo, Wonosari, Klaten, Jawa Tengah pada 24 Desember 1908. Ia mengawali pendidikan dasarnya di Europese Lagere School (ELS) Solo dan Madiun. Selesai sekolah dasar, Soeharto melanjutkan pendidikan di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) Madiun (lulus 16 Mei 1925) dan Algemeene Middelbare School (AMS) B di Yogyakarta (lulus 16 Mei 1928).
Rampung sekolah menengah atas, Soeharto kemudian menempuh pendidikan di Fakultas Medica Bataviensis, Sekolah Tinggi Kedokteran Jakarta (STK). Ia meraih gelar Arts (dokter) pada 25 Mei 1935. Ia meraih gelar ilmiah Medicinae Doctorem (Doctor) dari fakultas yang sama pada 14 April 1937. Ini merupakan gelar pertama yang diberikan Fakultas Medica Bataviensis kepada lulusannya.
Baca juga: Ini Alasan Jokowi Anugerahi Soeharto hingga Raden Rubini Gelar Pahlawan Nasional
Setelah lulus, Soeharto membuka praktik kedokteran serta mendirikan klinik bersalin di daerah Kramat, Jakarta. Ia kemudian diangkat menjadi dokter pribadi Bung Karno dan Bung Hatta.