Komnas HAM Beberkan Penyebab Banyaknya Korban dalam Tragedi Kanjuruhan

Rabu, 05 Oktober 2022 - 17:52 WIB
loading...
Komnas HAM Beberkan...
Komisioner Penyelidikan atau Pemantauan Komnas HAM, Mohammad Choirul Anam berkunjung ke LBH Rumah Keadilan di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022). FOTO/ANTARA/Syaiful Arif
A A A
JAKARTA - Anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia ( Komnas HAM ) Choirul Anam menyatakan, gas air mata menjadi salah satu faktor pemicu kericuhan di Stadion Kanjuruhan , Malang, Jawa Timur pada Sabtu (1/10/2022) malam. Kerusuhan ini menyebabkan ratusan orang meninggal dunia.

"Apalagi kericuhan itu, banyak pihak yang memberikan keterangan kepada kami itu akibat gas air mata. Gas air matalah yang membuat panik dan sebagainya," kata Anam dalam video pemaparan Rabu (5/10/2022).

Selain itu, kata Anam, ada beberapa penyebab banyaknya jatuh korban saat tragedi Kanjuruhan, yakni pintu terbuka yang sempit dan pintu tertutup.



"Ada terkonsentrasi di sana, di beberapa titik pintu. Ada pintu yang terbuka sempit. Terus ada pintu yang tertutup. Itulah yang membuat banyak jatuh korban," katanya.

Menurut Anam, Komnas HAM sedang mendalami perencanaan pengamanan saat kejadian. Anam menjelaskan, perencanaan pengamanan tersebut adalah faktor yang sangat penting.

"Dalam konteks ini yang paling penting juga, kami juga sedang dalam proses mendalami bagaimana perencanaan pengamanannya. Perencanaan pengamanan ini bagi kami sangat penting. Kalau ada pertanyaan, kenapa si gas air mata masuk dalam stadion padahal itu melanggar FIFA," papar Anam.

Baca juga: Tinjau Stadion Kanjuruhan, Jokowi: Problemnya di Pintu yang Terkunci

Anam sebelumnya mengaku mendapatkan segelintir bukti terkait kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang pada (1/10/2022) silam. Anam menjelaskan, para suporter yang menerobos masuk lapangan, berniat hanya untuk memberikan semangat dan berkomunikasi kepada para pemain Arema.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2171 seconds (0.1#10.140)