BP2MI Gelar Doa Bersama Lintas Agama untuk Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menggelar doa bersama lintas agama untuk korban tragedi Stadion Kanjuruhan , Malang, Jawa Timur.
Duka cita yang dibungkus dalam lantun doa ini diselenggarakan di Kantor BP2MI Pusat, dan dibacakan bergantian, lintas agama. Doa bersama dipimpin oleh perwakilan lintas agama yang ada di lingkungan BP2MI, yang terdiri dari perwakilan agama Islam, Katolik, Kristen, dan Hindu.
Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan tragedi ini bukan hanya tragedi sepakbola di Tanah Air, tapi juga tragedi kemanusiaan.
"Siapa pun yang mencintai sepak bola harus ikut memutus siklus kekerasan yang menumbangkan nyawa. Sudah terlalu banyak ibu-ibu yang menanggung beban, mau berapa nyawa lagi yang harus terbuang percuma? Bukan kejayaan yang dirayakan di atas tangisan. Tak ada kebanggaan yang boleh tegak di atas nisan," kata Benny.
Benny berharap sepak bola dapat menjadi sajian olah raga yang dinikmati dengan baik dan menyenangkan. "Apa yang terjadi dan dialami anak-anak bangsa, ratusan kehilangan nyawa di Stadion Kanjuruhan, Malang bisa terjadi kepada kita semua. Sehingga hari ini BP2MI dan jajaran menyelenggarakan doa bersama lintas agama," jelas Benny.
Doa bersama ini, kata Benny merupakan bentuk keprihatinan, solidaritas, dan bagian doa kepada Tuhan agar peristiwa tersebut tidak terulang lagi. Sebab peristiwa kekerasan yang berujung hilangnya nyawa manusia dalam dunia sepak bola seperti ini, bukan yang pertama kali terjadi di Indonesia.
Namun peristiwa kali ini memakan banyak korban jiwa, luka-luka, hingga beberapa masih dalam kondisi kritis. Tragedi di Stadion Kanjuruhan melejitkan Indonesia menjadi nomor dua dalam korban nyawa akibat kerusuhan di dunia sepak bola, setelah peristiwa Estaio Nacional Disaster di Lima, Peru, yang menwaskn 326 orang.
"Bisa dibayangkan, mereka yang punya sahabat tiba-tiba kehilangan sahabat, orang tua kehilangan anak, kakak kehilangan adik," ujarnya.
Benny beharap tragedi Kanjuruhan menjadi yang terakhir di Indonesia. "Harapan saya ini yang terakhir. Saya yakin dan percaya pemerintah akan mengambil langkah-langkah yang tepat dan nyata untuk melakukan perbaikan terkait dengan pelaksanaan sepakbola di Tanah Air," kata Benny.
Duka cita yang dibungkus dalam lantun doa ini diselenggarakan di Kantor BP2MI Pusat, dan dibacakan bergantian, lintas agama. Doa bersama dipimpin oleh perwakilan lintas agama yang ada di lingkungan BP2MI, yang terdiri dari perwakilan agama Islam, Katolik, Kristen, dan Hindu.
Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan tragedi ini bukan hanya tragedi sepakbola di Tanah Air, tapi juga tragedi kemanusiaan.
"Siapa pun yang mencintai sepak bola harus ikut memutus siklus kekerasan yang menumbangkan nyawa. Sudah terlalu banyak ibu-ibu yang menanggung beban, mau berapa nyawa lagi yang harus terbuang percuma? Bukan kejayaan yang dirayakan di atas tangisan. Tak ada kebanggaan yang boleh tegak di atas nisan," kata Benny.
Benny berharap sepak bola dapat menjadi sajian olah raga yang dinikmati dengan baik dan menyenangkan. "Apa yang terjadi dan dialami anak-anak bangsa, ratusan kehilangan nyawa di Stadion Kanjuruhan, Malang bisa terjadi kepada kita semua. Sehingga hari ini BP2MI dan jajaran menyelenggarakan doa bersama lintas agama," jelas Benny.
Doa bersama ini, kata Benny merupakan bentuk keprihatinan, solidaritas, dan bagian doa kepada Tuhan agar peristiwa tersebut tidak terulang lagi. Sebab peristiwa kekerasan yang berujung hilangnya nyawa manusia dalam dunia sepak bola seperti ini, bukan yang pertama kali terjadi di Indonesia.
Namun peristiwa kali ini memakan banyak korban jiwa, luka-luka, hingga beberapa masih dalam kondisi kritis. Tragedi di Stadion Kanjuruhan melejitkan Indonesia menjadi nomor dua dalam korban nyawa akibat kerusuhan di dunia sepak bola, setelah peristiwa Estaio Nacional Disaster di Lima, Peru, yang menwaskn 326 orang.
"Bisa dibayangkan, mereka yang punya sahabat tiba-tiba kehilangan sahabat, orang tua kehilangan anak, kakak kehilangan adik," ujarnya.
Benny beharap tragedi Kanjuruhan menjadi yang terakhir di Indonesia. "Harapan saya ini yang terakhir. Saya yakin dan percaya pemerintah akan mengambil langkah-langkah yang tepat dan nyata untuk melakukan perbaikan terkait dengan pelaksanaan sepakbola di Tanah Air," kata Benny.
(cip)