Tragedi Kanjuruhan Coreng Citra Sepak Bola Indonesia

Minggu, 02 Oktober 2022 - 21:50 WIB
loading...
Tragedi Kanjuruhan Coreng...
Sebuah mobil polisi hancur terbalik akibat kericuhan usai pertandingan BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jatim, Minggu (2/10/2022). FOTO/ANTARA/H Prabowo
A A A
JAKARTA - Tragedi Kanjuruhan yang memakan ratusan korban jiwa menjadi keprihatinan banyak pihak. Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya itu dinilai sebagai tragedi nasional yang mencoreng citra sepak bola Indonesia.

"Citra kita sebagai bangsa yang beradab bisa berubah karena tragedi ini. Bayangkan, ada ratusan orang meninggal dunia. Dan yang meninggal itu justru penonton yang tak bersalah," kata inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali dalam keterangan tertulis, Minggu (2/10/2022).

Menurut tokoh Jatim ini, tragedi Kanjuruhan memalukan karena wajah sepak bola Indonesia dan menimbulkan citra negatif di mata masyarakat dunia. Beberapa media internasional seperti Reuters, BBC, CNBC bahkan Al-Jazeera juga ikut menyorot insiden maut itu.



Habib Syakur meminta agar pemerintah tidak hanya menyampaikan ucapan dukacita tapi menindak tegas provokator bahkan panitia dan aparat yang dianggap tidak mengetahui mekanisme untuk menjaga keamanan stadion.

"Saya berharap pemerintah melakukan investigasi atas berbagai pihak baik dari panitia yang tidak mampu mengantisipasi adanya insiden ini," katanya.

Sudah menjadi rahasia umum Arema FC dan Persebaya merupakan musuh bebuyutan di kancah persepakbolaan nasional. Kedua klub itu saling bersaing kuat hingga para suporter fanatik di masing-masing pihak ikut terpengaruh oleh rivalitas tersebut.

"Pemerintah juga harus menindak tegas. Tidak bisa hal memalukan seperti ini ditoleransi, kalau kita ingin sepak bola Indonesia maju, harus ada tindak tegas berbagai pihak," kata Habib Syakur.

Baca juga: Kapolri Tegaskan Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan 125 Orang

Untuk diketahui, kerusuhan di Stadion Kanjuruhan pecah saat Arema FC dikalahkan 2-3 oleh Persebaya. Suporter Arema FC yang tak rela klub kesayangannya tumbang di kandang sendiri, melakukan kericuhan dengan memasuki arena lapangan. TNI dengan sigap segera memukul mundur para suporter fanatik tersebut.

Tak berapa lama terlihat asap mengepul di pinggiran lapangan. Asap tersebut berasal dari gas air mata yang dilemparkan oleh aparat ke suporter yang turun ke lapangan. Namun karena melempar terlalu pinggir, para penonton yang tak terprovokasi malah terkena asap kimia tersebut yang menyebabkan mereka panik dan berusaha menyelamatkan diri. Kepanikan dan tak adanya pintu evakuasi membuat penonton berdesak-desakan agar bisa keluar.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1915 seconds (0.1#10.140)