Perpusnas Gelar Pelatihan Kewirausahaan Kopi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sekitar 750 orang yang berasal dari Kupang, Toraja, Samarinda, dan Denpasar serta Jabodetabek mengikuti program kewirausahaan kopi yang diselenggarakan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) .
Perpusnas bertekad melakukan transformasi menjadi institusi yang memiliki peran signifikan, terutama dalam upaya ikut meningkatkan kemampuan masyarakat agar dapat mengubah kualitas hidup menjadi lebih baik menuju kesejahteraan. Program ini juga menjadi salah satu bentuk peran serta Perpusnas mempromosikan kopi Indonesia di pasar global.
Program-program literasi terapan dan inklusif pemberdayaan masyarakat pada usaha kopi asli nusantara (Kopi Preneur) berbasis sosial ini, bertujuan memberikan pelatihan kepada masyarakat yang ingin mengembangkan bisnis kuliner kopi.
Kepala Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara, Agus Sutoyo menjelaskan program pelatihan ini berupa pelatihan dasar kewirausahaan tentang konsep dan strategi usaha/bisnis produk minuman kopi. Selain para peserta juga diberi pelatihan dasar berupa pelatihan mengenai kopi, teknik seduh manual, mengenai espresso, produk turunan espresso, minuman kekinian, dan seminar kewirausahaan.
"Lewat pelatihan ini, kita harapkan tercipta agen-agen literasi yang dapat meneruskan kegiatan literasi kopi ini kepada masyarakat luas," ujar Agus saat membuka secara resmi program kewirausahaan kopi bertajuk Literasi Terapan Usaha Kopi Nusantara seperti dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (1/9/2022).
Melalui program Literasi Terapan Usaha Kopi Nusantara, Perpusnas mengharapkan agar masyarakat memiliki pengetahuan tentang kopi yang pada akhirnya dapat membuka usaha di bidang kuliner atau warung kopi dan sejenisnya, sehingga usaha dalam membantu masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya.
Para peserta pelatihan mengaku sangat berkesan dengan program literasi terapan usaha kopi asli nusantara ini. Dewi, seorang ibu rumah tangga, mengaku tertarik dengan usaha kopi yang saat ini sedang booming. Harapannya, ke depan ada program pelatihan tingkat lanjutan.
"Dengan begitu akan menambah pengetahuan peserta tentang segala seluk beluk tentang bisnis perkopian ini. Siapa tahu ke depannya kita bisa ikut membangun usaha kopi asli nusantara ini," katanya.
Hal yang sama juga disampaikan Dian triani, peserta lainnya. Ia sangat berkesan saat mengikuti program pelatihan literasi terapan usaha kopi nusantara ini. "Semoga dengan mengikuti pelatihan ini membawa manfaat bagi dirinya serta bisa membuka lapangan pekerjaan baru," kata peserta yang mewakili kaum milenial ini.
Perpusnas Apresiasi Peserta Terbaik
Agus menjelaskan peserta yang telah mengikuti sesi teori, setiap kota akan dipilih 75 peserta untuk mengikuti sesi praktik tingkat dasar (onsite).Sesi praktik ini akan dilaksanakan di kedai yang telah bekerja sama dengan Perpusnas.
Setelah peserta mengikuti rangkaian pelatihan tingkat dasar maka panitia akan melakukan seleksi untuk memilih 4 peserta dari tiap kota guna nantinya mengikuti pelatihan tingkat lanjut terpusat (Bootcamp) selama 15 hari di Jakarta.
Selanjutnya, para peserta tiap kota yang ikut pada kegiatan ini akan diseleksi kembali. Sebanyak 20 peserta terbaik akan mengikuti pelatihan tingkat lanjutan di Jakarta pada 3 hingga 15 November 2022.
"Lima peserta terbaik akan diberikan apresiasi yang bermanfaat dalam mengembangkan usaha kuliner kopi di kota asal mereka," kata Agus.
Perpusnas bertekad melakukan transformasi menjadi institusi yang memiliki peran signifikan, terutama dalam upaya ikut meningkatkan kemampuan masyarakat agar dapat mengubah kualitas hidup menjadi lebih baik menuju kesejahteraan. Program ini juga menjadi salah satu bentuk peran serta Perpusnas mempromosikan kopi Indonesia di pasar global.
Program-program literasi terapan dan inklusif pemberdayaan masyarakat pada usaha kopi asli nusantara (Kopi Preneur) berbasis sosial ini, bertujuan memberikan pelatihan kepada masyarakat yang ingin mengembangkan bisnis kuliner kopi.
Kepala Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara, Agus Sutoyo menjelaskan program pelatihan ini berupa pelatihan dasar kewirausahaan tentang konsep dan strategi usaha/bisnis produk minuman kopi. Selain para peserta juga diberi pelatihan dasar berupa pelatihan mengenai kopi, teknik seduh manual, mengenai espresso, produk turunan espresso, minuman kekinian, dan seminar kewirausahaan.
"Lewat pelatihan ini, kita harapkan tercipta agen-agen literasi yang dapat meneruskan kegiatan literasi kopi ini kepada masyarakat luas," ujar Agus saat membuka secara resmi program kewirausahaan kopi bertajuk Literasi Terapan Usaha Kopi Nusantara seperti dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (1/9/2022).
Melalui program Literasi Terapan Usaha Kopi Nusantara, Perpusnas mengharapkan agar masyarakat memiliki pengetahuan tentang kopi yang pada akhirnya dapat membuka usaha di bidang kuliner atau warung kopi dan sejenisnya, sehingga usaha dalam membantu masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya.
Para peserta pelatihan mengaku sangat berkesan dengan program literasi terapan usaha kopi asli nusantara ini. Dewi, seorang ibu rumah tangga, mengaku tertarik dengan usaha kopi yang saat ini sedang booming. Harapannya, ke depan ada program pelatihan tingkat lanjutan.
"Dengan begitu akan menambah pengetahuan peserta tentang segala seluk beluk tentang bisnis perkopian ini. Siapa tahu ke depannya kita bisa ikut membangun usaha kopi asli nusantara ini," katanya.
Hal yang sama juga disampaikan Dian triani, peserta lainnya. Ia sangat berkesan saat mengikuti program pelatihan literasi terapan usaha kopi nusantara ini. "Semoga dengan mengikuti pelatihan ini membawa manfaat bagi dirinya serta bisa membuka lapangan pekerjaan baru," kata peserta yang mewakili kaum milenial ini.
Perpusnas Apresiasi Peserta Terbaik
Agus menjelaskan peserta yang telah mengikuti sesi teori, setiap kota akan dipilih 75 peserta untuk mengikuti sesi praktik tingkat dasar (onsite).Sesi praktik ini akan dilaksanakan di kedai yang telah bekerja sama dengan Perpusnas.
Setelah peserta mengikuti rangkaian pelatihan tingkat dasar maka panitia akan melakukan seleksi untuk memilih 4 peserta dari tiap kota guna nantinya mengikuti pelatihan tingkat lanjut terpusat (Bootcamp) selama 15 hari di Jakarta.
Selanjutnya, para peserta tiap kota yang ikut pada kegiatan ini akan diseleksi kembali. Sebanyak 20 peserta terbaik akan mengikuti pelatihan tingkat lanjutan di Jakarta pada 3 hingga 15 November 2022.
"Lima peserta terbaik akan diberikan apresiasi yang bermanfaat dalam mengembangkan usaha kuliner kopi di kota asal mereka," kata Agus.
(kri)