Riset Operasional Tuberkulosis

Selasa, 27 September 2022 - 10:43 WIB
loading...
A A A
Lalu, dirumuskan ide riset operasional yang lebih jelas dan kemudian dilakukan penilaian / skoring untuk menilai prioritas ide yang ada. Kemudian dilakukan kompilasi, finalisasi dan juga prioritasi agenda riset oparasional yang akan dipilih. Untuk melakukan penilaian atau skoring dapat dipertimbangkan sedikitnya enam hal, yaitu relevansi di tingkat nasional / daerah, dampak kesehatan masyarakat, apakah memang perlu segera dilakukan (urgency), faktor ekuitas untuk berbagai pihak yang akan terkena dampak program, ketersediaan sumber daya serta analisa jenis kapasitas apa yang diperlukan.

Dalam perkembangannya, pada 2022 ini memang ada beberapa kebijakan global baru dalam hal tuberkulosis. Ini tentu dibuat berdasar riset operasional dan penerapannya di negara kita akan memerlukan kajian ilmiah lapangan pula. Kebijakan baru ini antara lain dalam bentuk pengobatan TB selama empat bulan dari tadinya enam bulan atau bahkan lebih, pentingnya memperluas skrining di masyarakat untuk meningkatkan penemuan kasus untuk dapat diobati dan memutus rantai penularan, upaya mendapatkan vaksin baru serta alat diagnosis baru dalam bentuk tuberculosis antigen-based skin test – ABST.

Selain itu juga banyak kajian tentang terapi pencegahan TB, penemuan kasus secara aktif, TB dan HIV, TB dan Diabetes Mellitus, TB pada anak, hubungan TB dan kebiasaan merokok serta integrasi kedua program ini agar pasien TB didukung untuk dapat berhenti merokok, dan lain-lain.

Dalam waktu dekat, mungkin akhir September atau di Oktober ini, akan dikeluarkan buku “Global TB Report 2022” dan akan kita lihat bagaimana data dan angka epidemiologi serta kinerja program pengendalian TB di negara kita, bersama dengan data negara-negara lain di dunia.

Dari draf awal buku ini nampaknya masih akan sangat banyak tantangan kita di waktu ke depan. Juga perlu disampaikan bahwa walaupun sekarang kita dalam pandemi Covid-19 tetapi TB tetap harus mendapat perhatian penting. Semoga kita semua dapat berupaya keras dan memberi peran masing-masing untuk Indonesia dapat lebih baik menangani tuberkulosis bagi kesehatan bangsa.

Baca Juga: koran-sindo.com
(bmm)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2113 seconds (0.1#10.140)