Cerita Titik Terendah Anies Baswedan, Kehilangan Adik dan Pandemi Covid-19

Minggu, 30 Juli 2023 - 07:54 WIB
loading...
Cerita Titik Terendah Anies Baswedan, Kehilangan Adik dan Pandemi Covid-19
Bakal calon presiden (Bacapres) 2024 dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan menceritakan momen terendah dalam hidupnya, Sabtu 29 Juli 2023. Foto/MNC Media
A A A
JAKARTA - Bakal calon presiden (Bacapres) 2024 dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan menceritakan momen titik terendah dalam hidupnya. Diceritakan Anies , titik terendahnya saat adiknya, Haifa, meninggal dunia.

Hal itu disampaikan Anies saat menjadi pembicara di Festival Hari Menjadi Manusia di Kuningan City Ballroom, Jakarta Selatan, Sabtu 29 Juli 2023. Anies menyebutkan, hal itu menjadi trauma baginya saat masa kecil.

"Ada yang traumatik juga, saya pernah mengalami titik terendah, saya SD kelas 3, kami di Yogya liburan ke Jakarta waktu itu. Saat liburan kita bertiga saya, adik saya perempuan umur tujuh tahun dan adik saya satu lagi umur lima tahun, dan saya umur sembilan tahun," kata Anies.

"Pas di Jakarta kami ke Bandara Halim, pas di Halim terjadi kecelakaan di mana adik saya meninggal di tempat, kejatuhan lemari di bandara. Saya waktu itu sedang masuk kamar mandi, lantainya itu merah dengan darah. saya keluar itu kaget, dan orang di situ angkat saya, dibawa ke pinggir," sambungnya.



Anies pun mengungkapkan, hal tersebut menjadi titik terendah dalam hidupnya. Ia merasa mengalami benturan psikologis yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.

"Bayangkan jalan sama-sama, pergi sama-sama dari Yogya, bertiga sama adik saya. Pas sampai situ saya mau menjemput saudara pulang haji waktu itu. Lalu pulang dari sana itu adiknya hilang, tanpa pernah ada kesiapan. Jadi satu itu satu masa ketika saya pulang ke Yogja itu, kaya kosong. masuk kamar adik, enggak ada," tuturnya.

"Jadi satu periode kelas 3 SD saya merasakan yang disebut kehilangan dalam arti sesungguhnya dan di situ saya baru pertama kali mengerti apa itu mati, apa itu meninggal, dan tidak pernah ketemu lagi," sambungnya.

Mantan Mendikbud itu pun menceritakan, bagaimana ia bisa bangkit dari keterpurukan. Ia mengatakan, peran dari seorang ibu lah yang menjadikannya kuat hingga saat ini.

"Lalu bagaimana kemudian bangkit ini yang menarik, yang membantu saya melewati ini semua itu ibu, kan ibu yang paling kehilangan dalam proses ini, dan pelan-pelan diajak berbicara satu satu, itu butuh waktu personal di dalam perjalanan hidup," ungkapnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1293 seconds (0.1#10.140)