Ketum PB Mathlaul Anwar: Dalam Pancasila, Agama Itu Menyatukan Bukan Memecah Belah

Senin, 15 Agustus 2022 - 12:37 WIB
loading...
Ketum PB Mathlaul Anwar: Dalam Pancasila, Agama Itu Menyatukan Bukan Memecah Belah
Ketua Umum Pengurus Besar Mathlaul Anwar (PBMA) KH Embay Mulya Syarief mengatakan, dalam Pancasila, Agama itu menyatukan bukan memecah belah. Foto/istimewa
A A A
JAKARTA - Pancasila merupakan ideologi yang di dalamnya telah mencakup seluruh aspek kehidupan bangsa Indonesia yaitu agama, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan sosial. Namun Pancasila selalu dibenturkan oleh kelompok radikalisme yang mengatasnamakan agama untuk melakukan radikalisasi.

Padahal, sejatinya Pancasila sudah merangkul prinsip agama yang rahmat dan maslahat dan di dalam Pancasila, agama itu menyatukan, bukan memecah belah.

Ketua Umum Pengurus Besar Mathlaul Anwar (PBMA) KH Embay Mulya Syarief mengatakan, sudah sangat jelas bahwa sila-sila yang ada pada Pancasila itu mengacu kepada beberapa ayat Al Qur’an. Karena itu, sangat disayangkan jika bangsa Indonesia justru dipecah belah dengan narasi dengan kemasan agama yang keliru.



“Sudah jelas bahwa Pancasila itu mengacu kepada beberapa ayat Al-Qur’an, jangan sampai bangsa kita ini dipecah-belah dengan menggunakan kemasan agama. Karena agama itu menyatukan, bukan memecah belah,” ujarnya, Senin (15/8/2022).

Kiai Embai menjelaskan, sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa. Dalam Al Qur’an Allah berfirman dalam Surat Al Ikhlas ayat 1 yang berbunyi “Qul huwallahu Ahad” dan Surat Al Baqarah ayat 163, ’Wa ilaahukum ilaahuw waahidun laa ilaaha Illa huwar rahmanurrahiim”.



“Katakan Allah itu esa. Esa dalam Dzat dan esa dalam sifat dan perbuatan. Tuhan kalian adalah Tuhan yang Esa, tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,” ujanrya.

Lalu sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Di mana kata Adil dan Adab itu menurutnya merupakan bahasa Al Qur’an itu. Kemudian sila yang ketiga, Persatuan Indonesia di mana hal tersebut merupakan perintah agar umat manusia jangan terpecah-belah.

“Dulu bangsa kita ini kan ada 200 kerajaan lebih, dan hampir 400 tahun kita dijajah oleh Belanda karena kita tidak bersatu. Nah ketika Allah menyatukan hati bangsa Indonesia kita bersatu. Kita bisa merebut kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan,” katanya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1104 seconds (0.1#10.140)