Minim Ruang Publik di Daerah Penyangga, Alasan Remaja Citayam 'Invasi' Jakarta

Senin, 18 Juli 2022 - 14:07 WIB
loading...
Minim Ruang Publik di Daerah  Penyangga, Alasan Remaja Citayam Invasi Jakarta
Sejumlah remaja bergaya ala model profesional sambil berjalan di zebra cross yang difungsikan sebagai catwalk di kawasan Dukuh Atas, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu, (17/72022) (Foto: Yulianto, Ilustrasi: Bobby Firmansyah)
A A A
JAKARTA- Kehadiran remaja-remaja dari daerah penyangga Jakarta ke kawasan Dukuh Atas, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, untuk nongkrong dan menggelar fashion street diduga dipicu keterbatasan ruang publik.

Di daerah penyangga, ruang publik untuk berkreativitas yang dicari remaja tidak banyak tersedia. Di saat yang sama, ruang publik di Dukuh Atas menawarkan keindahan dan kerapihan, cocok untuk lokasi berfoto dan membuat konten karena dianggapinstagramable.

Baca juga: Anies Datangi Citayam Fashion Week di Stasiun MRT Dukuh Atas, Ini Pesannya

"Dipicu minimnya fasilitas publik, termasuk tempat-tempat rekreasi yang murah, dan instagramble. Di wilayah penyangga, fokusnya adalah pembangunan perumahan sehingga lahan pun semakin terbatas," ujar sosiolog asal Universitas Indonesia Ida Ruwaida Sabtu (16/7/2022).

Ida melihat fenomena nongkrong dan juga fashion street pada "Citayam Fashion Week" adalah fenomena subkultur yang lahir dari para remaja yang kreatif. Remaja tersebut berekspresi setelah distimuli oleh gaya hidup urban kosmopolitan yang masif dikonsumsi remaja melalui media sosial.

Baca juga: Berani Beda, Fashion Jalanan Remaja Citayam Diramal Berkembang

Hanya memang, pilihan tempat nongkrong menurut Ida juga mencerminkan status, termasuk kelas sosial. Bagi kelas menengah atas, umumnya nongkrongnya di kafe, mal, yang butuh modal finansial tidak murah. Sedangkan bagi remaja yang masih bergantung secara ekonomi pada orang tua apalagi mereka dari lapis menengah ke bawah, tentu pilihan nongkrong akan disesuaikan dengan kemampuan.

Hal itulah yang mendorong remaja Citayam, Bojong Gede, Depok dan daerah penyangga lain mendatangi ruang publik di Dukuh Atas. Apalagi, selain cantik dan instagramable kawasan tersebut mudah dijangkau dengan transportasi umum massal seperti KRL, Transjakarta, dan MRT.

"Apa salah jika remaja Citayam cari hiburan di Sudirman, Jakarta, di tengah tren healing yang didemonstrasikan oleh selebgram, influencer, yang mampu travel ke tempat-tempat yang mahal?" ujarnya bertanya.

Baca juga: 2 Remaja Citayam Fashion Week Jadi Korban Pemerasan di Dukuh Atas
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1644 seconds (0.1#10.140)