Perbaiki Infrastruktur Kawasan Wisata Puncak
loading...
A
A
A
Khusus jalan tol puncak, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Selain antisipasi akses di pintu keluar tol, pemerintah harus juga memperhatikan daya dukung lingkungan di Kawasan puncak. Dalam hal ini, pengembangan infrastruktur wisata juga harus dengan cermat memperhatikan lingkungan dan dampak ikutannya.
Misalnya saja, selain Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) proyek tol, harus diperhitungkan juga dampak setelah adanya jaln tol. Karena dapat dipastikan dengan semakin terbuka dan mudahnya akses wisata ke Kawasan puncak, bukan tidak mungkin akan memunculkan titik-titik lokasi wisata baru di daerah itu.
Di satu sisi, dampak ikutan (multiplier effect) itu sangat baik bagi pertumbuhan ekonomi sekitar, namun di sisi lain harus diperhatikan daya dukung lingkungannya. Pasalnya, dengan berkembangnya satu kawasan wisata, apalagi berada di kawasan resapan air seperti puncak, bukan tidak mungkin akan memengaruhi ekosistem lingkungan setempat.
Jika jalan tol tersebut jadi dibangun, yang harus diperhatikan ke depan adalah penataan Kawasan di lajur pintu keluar (exit tol). Jangan sampai terjadi penyumbatan karena jalan eksisting tidak ditambah lebarnya.
Kondisi ini kerap ditemukan seperti kasus di exit tol baru yang terhubung dengan tol Jagorawi. Beberapa pintu keluar tol misalnya saja di akses Sawangan, Depok, atau Brigif hingga kini belum sepenuhnya dilebarkan. Akibatnya, terjadi penumpukan dan antrean kendaraan terutama di jam-jam pagi saat berangkat kerja maupun saat pulang kerja di sore hingga malam hari.
Simpul-simpul kemacetan di pintu keluar tol inilah yang mesti benar-benar diperhatikan karena akan menjadi kunci kelancaran lalu lintas menuju jalur arteri.
Yang juga penting adalah, bagi para pelaku usaha pariwisata, perhatikan juga fasilitas pendukung tempat wisatanya. Paling sederhanada adalah ketersediaan tempat parkir yang memadai agar wisatawan yang datang berkendara bisa lebih nyaman dan aman.
Lihat Juga: Uji Coba Makan Siang Gratis di Bogor, Gibran: Kita Cari Skema yang Pasti Sebelum Dilantik
Misalnya saja, selain Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) proyek tol, harus diperhitungkan juga dampak setelah adanya jaln tol. Karena dapat dipastikan dengan semakin terbuka dan mudahnya akses wisata ke Kawasan puncak, bukan tidak mungkin akan memunculkan titik-titik lokasi wisata baru di daerah itu.
Di satu sisi, dampak ikutan (multiplier effect) itu sangat baik bagi pertumbuhan ekonomi sekitar, namun di sisi lain harus diperhatikan daya dukung lingkungannya. Pasalnya, dengan berkembangnya satu kawasan wisata, apalagi berada di kawasan resapan air seperti puncak, bukan tidak mungkin akan memengaruhi ekosistem lingkungan setempat.
Jika jalan tol tersebut jadi dibangun, yang harus diperhatikan ke depan adalah penataan Kawasan di lajur pintu keluar (exit tol). Jangan sampai terjadi penyumbatan karena jalan eksisting tidak ditambah lebarnya.
Kondisi ini kerap ditemukan seperti kasus di exit tol baru yang terhubung dengan tol Jagorawi. Beberapa pintu keluar tol misalnya saja di akses Sawangan, Depok, atau Brigif hingga kini belum sepenuhnya dilebarkan. Akibatnya, terjadi penumpukan dan antrean kendaraan terutama di jam-jam pagi saat berangkat kerja maupun saat pulang kerja di sore hingga malam hari.
Simpul-simpul kemacetan di pintu keluar tol inilah yang mesti benar-benar diperhatikan karena akan menjadi kunci kelancaran lalu lintas menuju jalur arteri.
Yang juga penting adalah, bagi para pelaku usaha pariwisata, perhatikan juga fasilitas pendukung tempat wisatanya. Paling sederhanada adalah ketersediaan tempat parkir yang memadai agar wisatawan yang datang berkendara bisa lebih nyaman dan aman.
Lihat Juga: Uji Coba Makan Siang Gratis di Bogor, Gibran: Kita Cari Skema yang Pasti Sebelum Dilantik
(ynt)