Mitigasi Perubahan Iklim, 'Now or Never'!
loading...
A
A
A
Keterlibatan Universitas Pertamina dalam studi social science for energy transition adalah dengan mengamati bagaimana penglibatan publik ditelaah dan dilibatkan untuk mendapatkan kebermanfaatan yang luas dan dapat menghasilkan nilai bersama (creating shared value) dari proyek CCUS.
Last but not least, kontribusi nyata lainnya dari Universitas Pertamina adalah menjadi bagian dari Tim Penyusun Regulasi KESDM Republik Indonesia mengenai Pelaksanaan CCS/CCUS di Indonesia yang diberlakukan pada Mei 2022 dan ditunggu-tunggu oleh pihak internasional sebagai pelopor kebijakan.
Terlepas dari upaya mitigasi pemanasan global dan perubahan iklim, perlu juga diperhatikan ketika membahas tentang pemanasan global, sering ada perdebatan di antara para pemimpin iklim.
Hal yang mereka perdebatkan antara lain; apakah harus berfokus pada pengesahan dan adopsi kebijakan iklim, atau pada perubahan perilaku individu.
Mengingat kreativitas, inovasi, dan tekad yang diperlukan untuk memitigasi dan beradaptasi dengan dampak iklim, kedua pendekatan tersebut sangat ideal dan perlu. Keduanya akan terintegrasi secara strategis dan bekerja sama untuk membantu transisi menuju ekonomi rendah karbon yang lebih berkelanjutan.
Pike, dkk. (2010) menyarankan, daripada memiliki daftar lima puluh hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi pemanasan global, publik ingin mengetahui tentang dua atau tiga tindakan, yang jika dilakukan secara teratur, akan memiliki dampak terbesar.
Jika para pemimpin iklim dapat memberikan arahan tentang tindakan apa yang dapat dilakukan, menggambarkan bagaimana mengambil tindakan tersebut sesuai dengan gambaran yang lebih besar, dan memberikan umpan balik secara teratur mengenai kemajuan yang dibuat, publik kemungkinan besar tidak hanya akan mengurangi karbon tetapi juga mendukung kebijakan dengan melakukan hal yang sama.
Mungkin yang lebih penting, mengingat sifat jangka panjang dari masalah ini, terlibat dalam perubahan perilaku individu membantu membangun jenis nilai sosial yang mendasari pengambilan keputusan yang berkelanjutan akan dapat menghasilkan dukungan untuk penegakan kebijakan iklim yang lebih baik, adil, dan bermanfaat.
Planet Bumi sebagai tempat tinggal kita hanya ada satu, yang harus dipelihara dan dijaga dengan baik. We do our part, when is yours?
Baca Juga: koran-sindo.com
Last but not least, kontribusi nyata lainnya dari Universitas Pertamina adalah menjadi bagian dari Tim Penyusun Regulasi KESDM Republik Indonesia mengenai Pelaksanaan CCS/CCUS di Indonesia yang diberlakukan pada Mei 2022 dan ditunggu-tunggu oleh pihak internasional sebagai pelopor kebijakan.
Terlepas dari upaya mitigasi pemanasan global dan perubahan iklim, perlu juga diperhatikan ketika membahas tentang pemanasan global, sering ada perdebatan di antara para pemimpin iklim.
Hal yang mereka perdebatkan antara lain; apakah harus berfokus pada pengesahan dan adopsi kebijakan iklim, atau pada perubahan perilaku individu.
Mengingat kreativitas, inovasi, dan tekad yang diperlukan untuk memitigasi dan beradaptasi dengan dampak iklim, kedua pendekatan tersebut sangat ideal dan perlu. Keduanya akan terintegrasi secara strategis dan bekerja sama untuk membantu transisi menuju ekonomi rendah karbon yang lebih berkelanjutan.
Pike, dkk. (2010) menyarankan, daripada memiliki daftar lima puluh hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi pemanasan global, publik ingin mengetahui tentang dua atau tiga tindakan, yang jika dilakukan secara teratur, akan memiliki dampak terbesar.
Jika para pemimpin iklim dapat memberikan arahan tentang tindakan apa yang dapat dilakukan, menggambarkan bagaimana mengambil tindakan tersebut sesuai dengan gambaran yang lebih besar, dan memberikan umpan balik secara teratur mengenai kemajuan yang dibuat, publik kemungkinan besar tidak hanya akan mengurangi karbon tetapi juga mendukung kebijakan dengan melakukan hal yang sama.
Mungkin yang lebih penting, mengingat sifat jangka panjang dari masalah ini, terlibat dalam perubahan perilaku individu membantu membangun jenis nilai sosial yang mendasari pengambilan keputusan yang berkelanjutan akan dapat menghasilkan dukungan untuk penegakan kebijakan iklim yang lebih baik, adil, dan bermanfaat.
Planet Bumi sebagai tempat tinggal kita hanya ada satu, yang harus dipelihara dan dijaga dengan baik. We do our part, when is yours?
Baca Juga: koran-sindo.com