Kisah Mantan Panglima TNI Pernah Jadi Penjaga Warung, Pembuat Donat, hingga Caddy
loading...
A
A
A
Sebagai kakak tertua yang masih memiliki tiga adik, Hadi Tjahjanto dan Nining bahu-membahu membantu orang tua mereka mulai dari membuat kue, mengirim kue ke pasar, hingga menjaga warung.
Rasa tanggung jawab sebagai anak pertama mendorong Hadi Tjahjanto tidak berdiam diri melihat perekonomian keluarga. Walaupun masih duduk di bangku Kelas VI SD, Hadi Tjahjanto ikut mencari tambahan untuk mencukupi kebutuhan adik-adiknya.
"Ibu saya berjualan rujak dan tape di depan rumah. Tugas saya berbelanja bahan-bahan untuk rujak dan mencari singkong untuk dibikin tape," kata Hadi mengenang masa kecilnya.
Jualan mereka cukup laris kala itu. Akan tetapi, tetangga mereka yang tinggal tidak jauh dari rumahnya meniru berjualan rujak. Warung mereka pun bersaing.
Saat itu, Hadi memutuskan untuk menambah penghasilan keluarga dengan menjadi caddy di lapangan golf Kompleks Lanud Abdulrachman Saleh yang kala itu baru saja selesai dibangun. Kala itu, lapangan golf tersebut diperuntukkan bagi orang-orang Jepang atau pejabat tinggi lainnya.
Hadi menjadi caddy tidak setiap hari. Pekerjaan itu dilakoninya saat hari-hari libur sekolah atau Sabtu dan Minggu. Caddy bukanlah pekerjaan yang ringan untuk anak seusia Hadi saat itu.
Baca Juga
Ya, seorang caddy harus memanggul tas berisi beberapa tingkat golf. Berat satu tas golf hampir mencapai 15 kilogram. Para caddy harus memanggul dan mengikuti ke mana pun para pemain golf itu bergerak.