Tantangan Dewan Komisioner OJK

Rabu, 13 April 2022 - 13:56 WIB
loading...
A A A
Terjaganya stabilitas sistem jasa keuangan yang dicerminkan oleh indikator risiko, permodalan dan likuiditas merupakan modal besar untuk pemulihan ekonomi. Modal pemulihan ekonomi itu adalah pencapaian DK OJK yang lama, yang harus dilanjutkan oleh DK OJK yang baru.

Tantangan
Meskipun sistem jasa keuangan terjaga baik, bukan berarti tantangan ke depan menjadi ringan. DK OJK yang baru, yang akan dilantik bulan Juli mendatang, memiliki tantangan yang beragam dan berat.

Posisi dan fungsi OJK sendiri sangat strategis dan sering disebut sebagai superbodi karena kewenangannya yang sangat luas dan besar. Bersama kewenangan yang sangat besar itu ada tanggung jawab yang juga sangat besar. Tantangan utama DK OJK adalah memastikan bahwa OJK akan melaksanakan tugas dan kewenangannya secara bertanggung jawab.

Tantangan berikutnya adalah melanjutkan kerja-kerja serta prestasi yang sudah berjalan dan diraih oleh Dewan Komisioner periode-periode sebelumnya. Meskipun OJK selama pandemi berhasil menjaga stabilitas sistem jasa keuangan, bukan berarti semua permasalahan dalam sistem jasa keuangan sudah selesai. Masih banyak lembaga jasa keuangan (LJK) yang bermasalah dan harus segera diselesaikan oleh DK OJK yang baru. Utamanya adalah Jiwasraya, Asabri, Bumiputera, dan berbagai lembaga jasa keuangan lainnya. DK OJK yang baru harus segera melanjutkan upaya-upaya untuk menyelesaikan berbagai permasalahan tersebut.

Selain menyelesaikan berbagai permasalahan di lembaga jasa keuangan, DK OJK juga harus mempersiapkan masa transisi menuju era industri keuangan digital yang merupakan keniscayaan masa depan. Industri keuangan mau tidak mau pada akhirnya akan menjadi digital. Di awali oleh berkembangnya berbagai startup teknologi keuangan (fintech) yang kemudian diikuti oleh munculnya bank-bank digital. DK OJK harus memastikan proses menuju industri keuangan digital bisa berjalan smooth tanpa terjadinya gejolak yang merugikan perekonomian.

Last but not least, seiring dengan persiapan industri keuangan digital, tantangan DK OJK berikutnya adalah mewujudkan pengawasan terintegrasi yang menjadi amanah pendirian OJK. Pengawasan terintegrasi diharapkan dapat memperkuat pengawasan terhadap konglomerasi keuangan yang menawarkan produk dan jasa keuangan yang bersifat hybrid antara produk perbankan, asuransi, dan pasar modal.

Berbagai tantangan di atas hanya sebagian dari tantangan yang akan benar-benar dihadapi oleh DK OJK yang baru. Kekompakan dan kerja keras yang akan bisa membantu DK OJK untuk menyelesaikan semuanya dengan baik. Kita tunggu kiprah mereka.
(bmm)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1132 seconds (0.1#10.140)