Menuju Endemi Tanpa Ujug-Ujug

Senin, 04 April 2022 - 08:23 WIB
loading...
A A A
Efek Endemi
Perubahan status pandemi menjadi endemi memberi pesan bahwa virus Covid-19 akan selamanya ada dalam kehidupan manusia. Ini akan membawa sejumlah dampak. Pertama, pada status endemi, akan terjadi perubahan strategi dan kebijakan dalam mengatasi Covid-19. Ketika dilabeli endemi, wabah Covid-19 dianggap bukan kondisi krisis lagi. Karenanya, akan ada penurunan alokasi sumber daya, pendanaan dan kegiatan terpadu dalam penatalaksanaannya. Tindakan tes dantracetidak dilakukan secara masif lagi; hanya orang yang bergejala yang dites PCR. Puskesmas akan menjadi sentra pelayanan utama.

Pemerintah tidak akan mengimplementasikan lagi pembatasan pergerakan seperti PSBB atau PSBK. Bandara akan dibuka tanpa syarat atau dengan persyaratan minimal. Tidak ada lagi keharusan melakukan tes untuk bepergian. Sekolah mulai dibuka seperti semula. Para pekerja kembali melakukan aktivitasnya dikantor. Hanya segelintir pekerja yang dibolehkan tetap melakukanwork from home.

Status endemi juga mengubah state of mindmasyarakat. Perubahan label endemi akan mengubah imejwabah di mata masyarakat. Masyarakat akan menganggap Covid-19 sebagai penyakit biasa dan cenderung meng-underestimate-nya. Covid-19 dianggap penyakit ringan. Kalaupun mereka mengalami keluhan spesifik, mereka tidak akan mau periksa atau berobat. Anjuran melakukan vaksinasi rutin kemungkinan akan diabaikan. Masyarakat juga akan mengabaikan penggunaan masker, cuci tangan dan menjaga jarak.

Angka kesakitan dan kematian akibat Covid-19 tidak dianggap serius lagi. Penyakit endemi malaria saja, yang setiap tahun menginfeksi 241 juta orang dan membunuh 627.000 orang, tidak lagi membuat masyarakat panik danshocking. Padahalmagnitudeepidemiologinya sangat signifikan. Kenapa? Karenastate of mindmasyarakat terlanjur menganggap malaria adalah ‘penyakit biasa-biasa saja’.

Perubahan kebijakan pemerintah danstate of mindmasyarakat ini berpotensi meroketkan kembali laju kasus dan kematian Covid-19. Ini tentu berbahaya. Makanya, keputusan penetapan status endemi harus dipertimbangkan secara matang, dengan menggunakan basis rasional dan multi-dimensional. Tidak perluujug-ujug. Jangan sampai status endemi ditetapkan hari ini dan beberapa bulan kemudian dicabut lagi akibat lonjakan kasus dan kematian. Inishamingsekaligusdeteriorating imagebuat pemerintah. Ujung-ujungnya, mereka akan dianggap tidak becus dan tidak profesional menangani pandemi.
(ynt)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1719 seconds (0.1#10.140)