Berikut Sejumlah Peran Pemerintah Usai Pandemi Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mencabut status pandemi Covid-19 . Kini Indonesia telah memasuki masa endemi. Lalu, bagaimana peran pemerintah usai pandemi Covid-19 ? Mengingat, virus Covid-19 masih ada meski telah masuk endemi.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu pun mengatakan, ketika masuk ke endemi, maka tanggung jawab masyarakat lebih banyak dibanding pemerintah.
"Saya mungkin lebih sederhana menjawab bahwa dari pandemi ke endemi ini sebenarnya kalau dilihat di endemi ini lebih banyak tanggung jawab dan peran serta lagi sudah bukan pemerintah, tentu sudah masyarakat, itu intinya," kata Maxi dalam dialog FMB9, Senin (3/7/2023).
Lalu, apa tanggung jawab pemerintah? Maxi mengatakan bahwa pemerintah tetap melakukan penguatan-penguatan surveilans, dari sisi deteksi kasus. Meski begitu, kini masyarakat juga telah diberikan fasilitas untuk self testing Covid-19.
"Tentu kami harapkan peran serta masyarakat lebih tinggi, kita sudah membuka luas untuk melakukan misalnya self testing. Jadi kami harapkan masyarakat melakukan pemeriksaan kalau dia merasa ya pada perjalanan ke mana dan ada gejala dia bisa self testing dan itu akses kita buka ke apotek-apotek untuk mendapatkan testing-testing itu, tentu dengan biaya sendiri," katanya.
Selain itu, Maxi mengungkapkan pemerintah dalam hal ini Kemenkes juga telah menyiapkan surveilans melalui sentinel atau fasilitas kesehatan seperti Puskesmas khususnya di daerah-daerah yang dekat dengan perbatasan.
"Kita juga melakukan surveilans dalam masa endemi ini dengan melakukan semacam sentinel, kita tunjuk berapa Faskes seperti Puskesmas dan rumah sakit untuk melakukan surveilans, terutama terutama yang flu-flu itu di Puskesmas terutama untuk daerah-daerah yang ada pintu-pintu masuk negara, itu kita lakukan sentinel nanti laporannya mereka itu masuk juga ke sistem kita," kata Maxi.
Lebih lanjut Maxi mengungkapkan, pemerintah juga telah melakukan penguatan di rumah sakit. "Apa yang kami lakukan? Pemantauan terus yaitu namanya surveilans civil equestria infection sari itu untuk melihat setiap pneumonia, ada gejala pneumonia infeksi paru berat itu dilakukan pemeriksaan. Jadi dilihat apakah itu Covid atau patogen yang lain, itu kita lakukan dari sisi pemerintah," ucapnya.
Maxi menjelaskan, untuk pencegahan terpapar virus Covid-19 ada di masyarakat. Kemudian, masalah pengobatan atau treatment juga lebih ke masyarakat melalui BPJS.
"Yang lain juga tentu terkait dengan pencegahan, tentu lebih banyak ke peran serta daripada masyarakat. Kemudian dari sisi treatment tentu lebih banyak ke masyarakat yang mungkin harus mengikuti ikut di dalam mekanisme BPJS," jelasnya.
Terakhir kata Maxi, adalah terkait protokol kesehatan. Mengingat, setiap pandemi dan sesudah menjadi endemi yang diharapkan adalah terjadi perubahan perilaku, self awareness yang harus tetap terjaga.
"Jadi kalau yang udah terbiasa pakai masker, kayak di Jepang kan begitu ya kalau dia flu dia tetap pakai masker, kalau dia merasa dia sakit. Kemudian dia rajin perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), saya kira peran serta masyarakat sudah lebih besar. Saya kira itu intinya," tandasnya.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu pun mengatakan, ketika masuk ke endemi, maka tanggung jawab masyarakat lebih banyak dibanding pemerintah.
"Saya mungkin lebih sederhana menjawab bahwa dari pandemi ke endemi ini sebenarnya kalau dilihat di endemi ini lebih banyak tanggung jawab dan peran serta lagi sudah bukan pemerintah, tentu sudah masyarakat, itu intinya," kata Maxi dalam dialog FMB9, Senin (3/7/2023).
Lalu, apa tanggung jawab pemerintah? Maxi mengatakan bahwa pemerintah tetap melakukan penguatan-penguatan surveilans, dari sisi deteksi kasus. Meski begitu, kini masyarakat juga telah diberikan fasilitas untuk self testing Covid-19.
"Tentu kami harapkan peran serta masyarakat lebih tinggi, kita sudah membuka luas untuk melakukan misalnya self testing. Jadi kami harapkan masyarakat melakukan pemeriksaan kalau dia merasa ya pada perjalanan ke mana dan ada gejala dia bisa self testing dan itu akses kita buka ke apotek-apotek untuk mendapatkan testing-testing itu, tentu dengan biaya sendiri," katanya.
Selain itu, Maxi mengungkapkan pemerintah dalam hal ini Kemenkes juga telah menyiapkan surveilans melalui sentinel atau fasilitas kesehatan seperti Puskesmas khususnya di daerah-daerah yang dekat dengan perbatasan.
"Kita juga melakukan surveilans dalam masa endemi ini dengan melakukan semacam sentinel, kita tunjuk berapa Faskes seperti Puskesmas dan rumah sakit untuk melakukan surveilans, terutama terutama yang flu-flu itu di Puskesmas terutama untuk daerah-daerah yang ada pintu-pintu masuk negara, itu kita lakukan sentinel nanti laporannya mereka itu masuk juga ke sistem kita," kata Maxi.
Lebih lanjut Maxi mengungkapkan, pemerintah juga telah melakukan penguatan di rumah sakit. "Apa yang kami lakukan? Pemantauan terus yaitu namanya surveilans civil equestria infection sari itu untuk melihat setiap pneumonia, ada gejala pneumonia infeksi paru berat itu dilakukan pemeriksaan. Jadi dilihat apakah itu Covid atau patogen yang lain, itu kita lakukan dari sisi pemerintah," ucapnya.
Maxi menjelaskan, untuk pencegahan terpapar virus Covid-19 ada di masyarakat. Kemudian, masalah pengobatan atau treatment juga lebih ke masyarakat melalui BPJS.
"Yang lain juga tentu terkait dengan pencegahan, tentu lebih banyak ke peran serta daripada masyarakat. Kemudian dari sisi treatment tentu lebih banyak ke masyarakat yang mungkin harus mengikuti ikut di dalam mekanisme BPJS," jelasnya.
Terakhir kata Maxi, adalah terkait protokol kesehatan. Mengingat, setiap pandemi dan sesudah menjadi endemi yang diharapkan adalah terjadi perubahan perilaku, self awareness yang harus tetap terjaga.
"Jadi kalau yang udah terbiasa pakai masker, kayak di Jepang kan begitu ya kalau dia flu dia tetap pakai masker, kalau dia merasa dia sakit. Kemudian dia rajin perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), saya kira peran serta masyarakat sudah lebih besar. Saya kira itu intinya," tandasnya.
(maf)