Dokter Reisa Ingatkan Masyarakat tentang Transmisi Lokal Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Saat ini, hampir 8 juta orang di dunia terjangkit virus corona ( Covid-19 ). Penyebaran virus ini pun merata di lebih dari 200 negara dan wilayah kedaulatan di seluruh dunia. Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Covid-19 Dokter Reisa Broto Asmoro mengingatkan transmisi lokal penularan virus ini.
"Saat ini, SARS Cov-2 bukan lagi virus impor. Penularan saat ini terjadi secara lokal," katanya di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Selasa (16/6/2020).
Reisa mengatakan, mayoritas penularan ini terjadi terjadi karena kontak dengan pasien atau dengan orang yang tidak diketahui status kesehatannya. Ia pun menegaskan bahwa virus ini ada. "Saya perlu sampaikan virus ini benar-benar ada saudara-saudari," tegasnya. (Baca Juga: Pastikan Keamanan Pelanggan, Rumah Makan di Plaza Marina Surabaya Pasang Sekat).
Reisa mengatakan ilmuwan dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman telah memetakan beberapa whole genome sequencing atau WGS alias merinci identitas virus dari pasien yang ada di Indonesia. "Data ini bermanfaat untuk penelitian lanjut demi mengetahui epidemiologi virus, pengembangan vaksin, dan juga untuk obat virus," katanya.
Reisa pun mengutip pernyataan dari Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio yang mengatakan dengan mengetahui virus yang beredar, juga bisa mendesain vaksin yang sesuai dengan ada yang di Indonesia. "Maka dari itu, penting sekali mengetahui status kesehatan kita apakah kita positif atau negatif Covid-19," ujarnya. ( ).
Ia pun menegaskan bahwa kasus positif Covid-19 bisa disembuhkan. "Apabila positif maka penyembuhan dapat dilakukan. Ingat, lebih dari 15 ribu saudara-saudari kita sudah sembuh dari Covid-19. Dan jika negatif, kita harus makin waspada melindungi diri kita dari penularan virus Covid-19 oleh orang lain."
Reisa pun mengajak masyarakat untuk memutus penularan Covid-19 dan bekerja keras membuat pandemi cepat selesai. "Kalau kita percaya saya yakin usaha kita akan berhasil. Kalau kita semua saling bekerja sama hasilnya akan lebih cepat dan terlihat. Kita pasti bisa kok, percaya Indonesia pasti bisa." ( ).
"Saat ini, SARS Cov-2 bukan lagi virus impor. Penularan saat ini terjadi secara lokal," katanya di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Selasa (16/6/2020).
Reisa mengatakan, mayoritas penularan ini terjadi terjadi karena kontak dengan pasien atau dengan orang yang tidak diketahui status kesehatannya. Ia pun menegaskan bahwa virus ini ada. "Saya perlu sampaikan virus ini benar-benar ada saudara-saudari," tegasnya. (Baca Juga: Pastikan Keamanan Pelanggan, Rumah Makan di Plaza Marina Surabaya Pasang Sekat).
Reisa mengatakan ilmuwan dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman telah memetakan beberapa whole genome sequencing atau WGS alias merinci identitas virus dari pasien yang ada di Indonesia. "Data ini bermanfaat untuk penelitian lanjut demi mengetahui epidemiologi virus, pengembangan vaksin, dan juga untuk obat virus," katanya.
Reisa pun mengutip pernyataan dari Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio yang mengatakan dengan mengetahui virus yang beredar, juga bisa mendesain vaksin yang sesuai dengan ada yang di Indonesia. "Maka dari itu, penting sekali mengetahui status kesehatan kita apakah kita positif atau negatif Covid-19," ujarnya. ( ).
Ia pun menegaskan bahwa kasus positif Covid-19 bisa disembuhkan. "Apabila positif maka penyembuhan dapat dilakukan. Ingat, lebih dari 15 ribu saudara-saudari kita sudah sembuh dari Covid-19. Dan jika negatif, kita harus makin waspada melindungi diri kita dari penularan virus Covid-19 oleh orang lain."
Reisa pun mengajak masyarakat untuk memutus penularan Covid-19 dan bekerja keras membuat pandemi cepat selesai. "Kalau kita percaya saya yakin usaha kita akan berhasil. Kalau kita semua saling bekerja sama hasilnya akan lebih cepat dan terlihat. Kita pasti bisa kok, percaya Indonesia pasti bisa." ( ).
(zik)