Wartawan Kelompok Rentan, Harus Hati-Hati

Minggu, 30 Januari 2022 - 11:48 WIB
loading...
A A A


"Selasa, 25 Januari, saya tes bersama istri, hasilnya negatif. Hari rabu 26 Januari kami tes lagi. Saya positif, istri saya negatif. Hari Kamis, istri saya tes antigen lagi, hasilnya negatif. Tapi hari Jumat tes lagi karena badan ngak enak,hasilnya positif by antigen dan dilanjutkan dengan PCR. Virus ini nggak jelas dan sangat menular. Pesan saya hanya hati-hati saja," katanya kepada komunitas Pemimpin Redaksi.

Wartawan senior, Dahlan Iskan, dalam tulisan di "Disway" kemarin mengumumkan ada dua wartawan positif. Satu meninggal minggu lalu, Bambang. Satunya lagi adalah Direktur Utama "Rakyat Merdeka", Margiono. Mantan Ketua Umum PWI dua priode itu terkonfirmasi positif Covid-19 saat melakukan pemeriksan rutin di RS. Virus yang bersarang memperburuk ginjalnya sehingga Margiono harus cuci darah.

"Sudah tiga hari ditidurkan di ICU," tulis Dahlan. Tapi, Sabtu (29/1) malam, direksi "Rakyat Merdeka", Ratna Susilowati, menginformasikan kondisi Margiono membaik.

"Kondisi Pak Margiono alhamdulillah makin baik. Laporan dari dokternya saturasi bagus, semua parameter menunjukkan perbaikan. Mohon doa Bang IB," kata Ratna yang saya hubungi via WhatsApp.

Di masa pandemi profesi wartawan termasuk rentan. Profesi ini tidak termasuk PPKM. Maksudnya, tidak masuk golongan yang dibatasi aktifitasnya di lapangan. Itu yang menjelaskan, mengapa virus Covid19 telah merenggut nyawa sedikitnya 2.000 jurnalis di 94 negara sejak Maret 2020. " Itu perkiraan keseluruhan yang rendah," menurut sebuah laporan yang diterbitkan pada Jumat (7/1)lalu.

Setidaknya 1.400 pekerja media meninggal setelah terpapar virus pada 2021, rata-rata 116 orang setiap bulan, kata Press Emblem Campaign (PEC) yang berbasis di Jenewa. “Jumlah korban sebenarnya tentu lebih tinggi, karena penyebab kematian jurnalis terkadang tidak ditentukan, atau kematian mereka tidak diumumkan,” kata kelompok itu.

Di Indonesia pun tercatat puluhan wartawan yang meregang nyawa sejak pandemi. Yang terpapar positif, ribuan. Namun, angka pastinya hanya Tuhan yang tahu. Sebab tidak ada satu pun instansi yang mencatat khusus kematian itu. Kendalanya, banyak yang tidak dilaporkan lantaran tidak bisa dipastikan sebab kematian. Atau juga keluarga tak memberitahu karena khawatir dimakamkan dengan protokol Covid19.



Kembali kepada seruan Forum Pemred. Seruan yang diamini banyak pemimpin dan pekerja media. Para pemred berinisiatif sendiri mengirim via jalur pribadi kepada seluruh pejabat pemerintah. Seruan FP disampaikan kurang sepuluh hari dari perhelatan tahunan Hari Pers Nasional (HPN) 7-9 Februari 2022 di Kendari, Sulawesi Tenggara. Kegiatan yang menurut rencana dihadiri Presiden Jokowi itu akan diikuti sekitar dua ribu wartawan dan tokoh pers dari seluruh Indonesia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2734 seconds (0.1#10.140)