Wartawan Kelompok Rentan, Harus Hati-Hati

Minggu, 30 Januari 2022 - 11:48 WIB
loading...
Wartawan Kelompok Rentan, Harus Hati-Hati
Foto/rctiplus
A A A
Catatan Ilham Bintang
Jurnalis Senior, Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat

SERANGAN balik virus Covid-19 seakan menggunakan taktik cicak. Diam-diam merayap, hupp: kasus positif Covid-19 di Tanah Air tembus 11. 588 per Sabtu (29/1). Sementara yang meninggal dunia 17 jiwa. Di Jakarta saja, tercatat 5.765 jiwa, lebih 50 % dan 11 yang wafat. Tiga provinsi bertetangga, DKI, Banten, dan Jabar yang terpapar positif kemarin total sekitar 80 % angka nasional.

Padahal, kurang dari 50 hari lalu, kita sudah memasuki masa yang memicu harapan masyarakat, meski tetap harus waspada. Data Senin (13/12/21), misalnya. Satgas Covid19 Indonesia melaporkan " hanya "106 kasus baru. Itu jumlah terendah sejak Maret 2020. Sebelumnya, angka terendah 107 kasus pada 24 Maret 2021.

OTG di Tengah Kita

" Ini pelajaran buat kita semua untuk senantiasa menerapkan prokes 3 M dengan ketat. Jangan percaya siapapun. OTG itu berkeliaran di masyarakat," ujar mantan Dubes RI Tantowi Yahya yang minggu lalu terkonfirmasi positif Covid19. Tantowi terpapar Jumat (28/1),pas sebulan setelah tiba di Tanah Air dari posnya di New Zealand, 28 Desember lalu.

Tidak jelas gelombang berapa yang memicu peningkatan kasus covid19 sekarang. Omicron atau bukan, juga belum diketahui persis. Yang pasti serangan Covid19 itu mencemaskan bukan hanya kita, tetapi warga masyarakat seluruh dunia.

Tampaknya, kecemasan serupa, terutama terhadap OTG atau orang tanpa gejala, yang mendorong pengurus Forum Pemred ( FP) membuat seruan resmi kepada seluruh masyarakat, Jumat (28/1). Isi seruannya, meminta secara spesifik agar pemerintah dan pengusaha dalam kegiatan apapun yang melibatkan wartawan, untuk sementara waktu, tanpa kontak fisik. Seruan FP yang ditandatangani Arifin Asydhad (Ketua) dan Titin Rosmasari (Sekretaris)menyarankan pemerintah maupun pengusaha sebaiknya menggunakan media virtual/zoom untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat melalui wartawan.

"Kami cemas sekali menerima laporan banyak wartawan yang jadi korban virus," ujar Arifin ketika dihubungi Sabtu (29/1) pagi. "Di kantor kami juga ada wartawan yang terpapar. Yang kami putuskan untuk sementara semua anggota redaksi bekerja dari kantor rumah saja atau WFH, tidak di lapangan maupun di kantor," tambah Pemimpin Redaksi " Kumparan" itu.

Kumparan tak sendiri. Arifin menyebut beberapa grup media pers mengalami kondisi serupa, wartawannya positif Covid19. Tri Agung, Ketua Gugus Tugas Covid19 di Kompas Group membenarkan pernyataan itu.

"Di Kompas Group ada sekitar 20 orang yang kena, " kata Tri Agung. Salah satunya, menimpa wartawan senior, Budiman Tanurejo, Wakil Pimpinan Umum Harian Kompas. Jumat (28/1) siang, Budiman memang menginformasikan pengalaman dirinya terpapar Covid19 di grup WhatsApp Forum Pemred.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2072 seconds (0.1#10.140)