Pahlawan Tanpa Panggung dan Jubah
loading...
A
A
A
Sejak kemunculan tersebut, hari ke hari kasus terkonfirmasi positif terus bertambah. Berdasarkan penelusuran (tracing) ditemukan orang-orang baru yang terpapar. Bermula dari dua orang, lantas berlipat menjadi 4 dan terus menggelembung jadi ratusan, ribuan hingga jutaan.
Data termutakhir Kementerian Kesehatan pada 5 November 2021, jumlah kasus terkonfirmasi positif secara akumulasi di Indonesia telah mencapai 4.247.320 orang, bertambah 518 dibanding hari sebelumnya.
Sisi baiknya kasus kesembuhan juga bertambah 648 orang sehingga total mencapai 4.092.586. Namun jumlah orang meninggal dunia juga bertambah 19 orang sehingga keseluruhan menjadi 143.519 orang. Kasus Covid-19 menyebar di seluruh provinsi Indonesia.
Gelombang kedua atau ketika varian Delta menghantam, Indonesia bak porak-poranda. Ibarat orang baru menghela napas setelah gelombang pertama, semua sendi kehidupan terutama sektor kesehatan kembali kelimpungan.
Nyaris semua tempat perawatan di rumah sakit maupun fasilitas kesehatan penuh. Oksigen sebagai penyambung hidup bagi mereka yang terpapar bahkan langka. Tak mengherankan jumlah kematian meledak. Penuhnya rumah sakit sampai-sampai menjadikan pasien dirawat di tenda darurat di pelataran RS,
“Semua kamar penuh. Kami terpaksa menerima keadaan ini,” tutur Agus, warga Bekasi yang menemani orangtuanya dirawat di tenda darurat RSUD Bekasi, dengan nada putus asa. Karena bersinggungan erat dengan pasien, Agus juga dinyatakan positif.
Hantaman varian Delta itu tak urung membuat para tenaga kesehatan kembali terseok-seok. Dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya menjadi garda terdepan untuk menyelamatkan pasien. Tanpa jubah berkibar layaknya superhero di film-film, kepahlawanan mereka mewujud.
Presiden Jokowi menggambarkan para dokter telah memberikan segalanya untuk menyelamatkan Indonesia. Para dokter, perawat dan lainnya tetap siaga meski wabah itu juga menjadi ancaman bagi mereka.
“Bagaimanapun situasi pandemi yang kita hadapi, saya tahu, para dokter dan tenaga kesehatan tetap siaga,” kata Jokowi dalam peringatan Hari Dokter Nasional (24/10/2021). “Mereka telah memberi bukti dengan menyumbang keahlian, pikiran, dan tenaga, bahkan bertaruh nyawa untuk menyelamatkan bangsa ini,” ujarnya.
Bagi dokter maupun perwat, menangani pasien Covid-19 bukannya tanpa tantangan. Di tengah tugas mulia yang mahaberat itu, mereka justru menerima stigma negatif dari masyarakat. Adapula caci dan maki karena justru dianggap menyebar virus.
Data termutakhir Kementerian Kesehatan pada 5 November 2021, jumlah kasus terkonfirmasi positif secara akumulasi di Indonesia telah mencapai 4.247.320 orang, bertambah 518 dibanding hari sebelumnya.
Sisi baiknya kasus kesembuhan juga bertambah 648 orang sehingga total mencapai 4.092.586. Namun jumlah orang meninggal dunia juga bertambah 19 orang sehingga keseluruhan menjadi 143.519 orang. Kasus Covid-19 menyebar di seluruh provinsi Indonesia.
Gelombang kedua atau ketika varian Delta menghantam, Indonesia bak porak-poranda. Ibarat orang baru menghela napas setelah gelombang pertama, semua sendi kehidupan terutama sektor kesehatan kembali kelimpungan.
Nyaris semua tempat perawatan di rumah sakit maupun fasilitas kesehatan penuh. Oksigen sebagai penyambung hidup bagi mereka yang terpapar bahkan langka. Tak mengherankan jumlah kematian meledak. Penuhnya rumah sakit sampai-sampai menjadikan pasien dirawat di tenda darurat di pelataran RS,
“Semua kamar penuh. Kami terpaksa menerima keadaan ini,” tutur Agus, warga Bekasi yang menemani orangtuanya dirawat di tenda darurat RSUD Bekasi, dengan nada putus asa. Karena bersinggungan erat dengan pasien, Agus juga dinyatakan positif.
Hantaman varian Delta itu tak urung membuat para tenaga kesehatan kembali terseok-seok. Dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya menjadi garda terdepan untuk menyelamatkan pasien. Tanpa jubah berkibar layaknya superhero di film-film, kepahlawanan mereka mewujud.
Presiden Jokowi menggambarkan para dokter telah memberikan segalanya untuk menyelamatkan Indonesia. Para dokter, perawat dan lainnya tetap siaga meski wabah itu juga menjadi ancaman bagi mereka.
“Bagaimanapun situasi pandemi yang kita hadapi, saya tahu, para dokter dan tenaga kesehatan tetap siaga,” kata Jokowi dalam peringatan Hari Dokter Nasional (24/10/2021). “Mereka telah memberi bukti dengan menyumbang keahlian, pikiran, dan tenaga, bahkan bertaruh nyawa untuk menyelamatkan bangsa ini,” ujarnya.
Bagi dokter maupun perwat, menangani pasien Covid-19 bukannya tanpa tantangan. Di tengah tugas mulia yang mahaberat itu, mereka justru menerima stigma negatif dari masyarakat. Adapula caci dan maki karena justru dianggap menyebar virus.