Sekum Muhammadiyah: Keseleo Lidah Jangan Diurut, Jangan Pula Dioles Obat Gosok

Senin, 25 Oktober 2021 - 18:01 WIB
loading...
Sekum Muhammadiyah: Keseleo Lidah Jangan Diurut, Jangan Pula Dioles Obat Gosok
Sekum PP Muhammadiyah, Abdul Muti tiba-tiba mencuit soal keseleo lidah atau salah ucap. Ia pun membagikan langkah-langkah mengobati keseleo lidah yang sudah terlanjur terjadi. FOTO/DOK.MUHAMMADIYAH
A A A
JAKARTA - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah , Abdul Mu'ti tiba-tiba mencuit soal keseleo lidah atau salah ucap. Ia pun membagikan langkah-langkah mengobati keseleo lidah yang sudah terlanjur terjadi.

"Keseleo lidah atau salah ucap. Obatnya jangan diurut. Masalahnya jadi silang sengkarut. Jangan pula dioles obat gosok. Makin digosok, makin panas," tulis Abdul Mu'ti di akun Twitternya, Senin (25/10/2021) sore.

Menurutnya, ada dua jenis keseleo. Pertama, keseleo fisik atau salah urat. Jika mengalami jenis keseleo ini, kata Abdul Mu'ti, obatnya tidak terlalu susah.

"Datang ke tukang urut. Atau, bisa diurut sendiri dengan obat gosok. Insya Allah sembuh dan sehat," tulisnya.

Baca juga: Menag Yaqut Buka Suara soal Polemik Kemenag Hadiah untuk NU

Adapun jenis kedua adalah keseleo lidah atau salah ucap. Nah, untuk keseleo jenis ini, cara mengobatinya beda dengan yang pertama. Abdul Mu'ti tidak menyarankan untuk diurut apalagi diolesi obat gosok.

"Keseleo lidah atau salah ucap. Obatnya jangan diurut. Masalahnya jadi silang sengkarut. Jangan pula dioles obat gosok. Makin digosok, makin panas," tulisnya lagi.

Dosen di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta ini pun membagikan tips mengobati keseleo lidah. Menurut Abdul Mu'ti Setidaknya ada empat langkah yang bisa dilakukan.

"Pertama, akui saja kalau memang salah ucap. Kedua, minta maaf atas khilaf dan salah ucap. Ketiga, belajar untuk meningkatkan kualitas ilmu. Empat, berhati-hati sebelum bicara. Baik internal atau eksternal komunitas, bicaralah dengan bijak," tulisnya.

Baca juga: Sekjen PBNU Luruskan Ucapan Menag yang Sebut Kemenag Hadiah untuk NU

Tidak diketahui pasti kepada siapa tweet ini ditujukan. Namun, jika melihat isu panas yang sedang berkembang akhir-akhir ini adalah soal Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menyebut Kementerian Agama (Kemenag) merupakan hadiah negara untuk Nahdlatul Ulama (NU).

Pernyataan yang disampaikan Gus Yaqut, sapaan akrab Menag, dalam webinar RMI PBNU, Rabu (20/10/2021) ini kemudian menjadi bola panas. Banyak pihak tidak sepakat dengan ucapan Gus Yaqut. Bahkan Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini membantahnya dan menyebut Kemenag adalah hadiah negara semua agama.

"Kemenag hadiah negara untuk semua agama, bukan hanya untuk NU atau hanya untuk umat Islam," kata Helmy Faishal dalam keterangan tertulisnya kepada media, Minggu (24/10/2021).

Gus Yaqut akhirnya membuka suara atas pernyataannya tersebut. Menurutnya, pernyataan itu disampaikan dalam forum internal keluarga besar NU yang bertujuan memotivasi santri dan pesantren.

"Itu saya sampaikan di forum internal. Intinya, sebatas memberi semangat kepada para santri dan pondok pesantren. Ibarat obrolan pasangan suami-istri, dunia ini milik kita berdua, yang lain cuma ngekos, karena itu disampaikan secara internal," kata Gus Yaqut, sapaan akrab Menag, di Solo seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin (25/10/2021).

"Memberi semangat itu wajar. Itu forum internal. Dan memang saya juga tidak tahu sampai keluar lalu digoreng ke publik. Itu forum internal, konteksnya untuk menyemangati," ujarnya.

Apakah hal ini yang mendasari tweet Abdul Mu'ti?
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1598 seconds (0.1#10.140)