GMKI dan PGI Soroti Lonjakan Kasus COVID-19, Ingatkan Jokowi soal Impor Vaksin

Rabu, 01 September 2021 - 13:40 WIB
loading...
A A A
"Yang disayangkan, harga vaksin Sinovac lebih mahal daripada vaksin Astrazeneca. Harga vaksin Sinovac jadi adalah USD13.3 per dosis sedangkan harga bulk Sinovac adalah USD11 per dosis. Dalam proses pengelolahan bulk menjadi vaksin, bulk akan menyusut sekitar 10-15 persen. Artinya rata rata harga proses bulk menjadi vaksin adalah USD12.84 per dosis. Belum ditambahkan anggaran produksi dan managemen, bisa jadi lebih dari harga beli vaksin. Sedangkan harga produksi vaksin Astrazeneca hanya USD3-4 per dosis," ungkap Prima.

"Mengapa Ketua KPCPEN, Erick Thohir tetap menyetujui impor vaksin Sinovac? Padahal beberapa peneliti vaksin Astrazeneca merupakan ilmuwan dari Indonesia," lanjut Prima.

PP GMKI mengingatkan Erick Thohir agar berhati hati terkait anggaran impor vaksin yang mencapai Rp58 triliun. Pasalnya ekonomi negara sedang dalam keadaan sulit, jurang defisit APBN sangat lebar dan utang menumpuk. Selain itu, laju distribusi yang rendah, rentan merugikan keuangan negara.

"Presiden Jokowi harus melakukan evaluasi mendalam. Presiden butuh negarawan yang bekerja di atas kepentingan rakyat bukan kepentingan bisnis," tutup Prima.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo sempat menggelar pertemuan dengan tokoh lintas agama dan tokoh masyarakat. Jokowi berdiskusi soal pandemiCOVID-19di Indonesia.

Dalam pertemuan itu, Jokowi didampingi Mensesneg Pratikno dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Mereka bertemu dengan para tokoh pada Senin (30/8) malam.

Tokoh agama yang hadir, yakni Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, Sekretaris Umum PP MUhammadyah Abdul Mu'ti, Ketua Umum PGI Pendeta Gomar Gultom dan Ketua Presidium KWI Mgr Ignatius Suharyo.

Menurut Presiden, program vaksinasi ini dapat berjalan lancar dan baik, di samping oleh kerja keras TNI dan Polri bersama pemerintah, adalah berkat topangan dan bantuan lembaga agama. “Saya menyampaikan apresiasi kepada lembaga agama atas hal ini,” lanjut Jokowi.

Ketua Umum PGI, Pdt Gomar Gultom menyampaikan apresiasi atas kebijakan dan langkah-langkah yang ditempuh pemerintah dalam menanggulangi COVID-19. Namun, Gomar juga menyinggung tentang kesenjangan antar wilayah menyangkut akses vaksinasi, khususnya di daerah terpencil dan daerah timur Indonesia.

Gomar juga meminta perhatian bersama terkait gonjang-ganjing politik yang tidak perlu akibat syahwat politik yang tinggi dari para elite politik menuju Pemilu 2024. Dia berharap semua pihak fokus mengatasi pandemi Corona lebih dulu. Baca juga: Mengenal Sersan Halima, Prajurit US Army yang Fasih Berbahasa Indonesia
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0977 seconds (0.1#10.140)