Mantan Napiter Diminta Ikut Ciptakan Kerukunan dan Perdamaian

Jum'at, 29 Mei 2020 - 20:27 WIB
loading...
Mantan Napiter Diminta Ikut Ciptakan Kerukunan dan Perdamaian
Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar saat membuka acara silaturahmi dan halal bihalal bersama para mantan napiter dan kombatan (Mitra) BNPT yang dilakukan melalui video conference. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Para mantan narapidana kasus terorisme (napiter) atau mantan kombatan beserta para keluarganya yang berada di bawah naungan beberapa yayasan dan kini menjadi mitra binaan Subdit Bina Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) diharapkan bisa menjadi pelopor untuk menciptakan kerukunan, persatuan dan perdamaian di daerahnya masing-masing.

Hal tersebut diungkapkan Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar saat membuka acara silaturahmi dan halal bihalal bersama para mantan napiter dan kombatan (Mitra) BNPT yang dilakukan melalui video conference.

Silaturahmi dan halal bihalal yang diselenggarakan oleh Subdit Bina Masyarakat pada Direktorat Deradikalsiasi di Kedeputian I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT berlangsung pada Jumat (29/5/2020)

“Kami berharap bapak ibu, ihwan ahwat, ustaz ustazah semua sebagai mitra BNPT punya peran penting di darahnya masing-masing dalam menciptakan sebuah perdamaian dan kerukunan, demi terciptanya persatuan bagi bangsa Indonesia ini,” kata Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar

Selain mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri dan memperkenalkan diri sebagai Kepala BNPT, Boy Rafli menjelaskan kepada para mitra BNPT untuk bersama-sama berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan.

Dalam kapasitas sebagai yayasan yang merupakan mitra dari BNPT agar bisa mengajak masyarakat di lingkungannya bisa bersatu untuk mewujudkan sebuah kebaikan dan perdamaian.

Boy Rafli mengapresiasi para mitra BNPT yang sudah berinisiatif membentuk yayasan sebagai sarana untuk pengaktualisasian diri, dengan harapan terciptanya sebuah lingkungan baru yang lebih positif dan mengembangkan potensi diri.

“Kami juga berharap yayasan ini juga menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan bangsa pada masyarakat di tempatnya masing-masing. Kami sebagai umaro, yang mana kita berada pada kelompok ulama maka tidak lain bagi kami untuk mendukung agar apa yang dikerjakan oleh Umaro ini dapat sukses dan dapat memberikan kemaslahatan bagi umat semuanya,” tuturnya.

Dia menjelaskan, di manapun yayasan tersebut berada, diharapkan untuk bisa memelopori kegiatan-kegiatan positif seperti doa bersama demi kebaikan bangsa Indonesia, kebaikan di lingkungan tempat tinggal serta untuk kesuksesan para pemimpin kita.

“Ini agar para pemimpin kita dapat memiliki kemampuan dan bimbingan dari Allah SWTsehingga kesuksesan dalam pembangunan bangsa ini dapat dirasakan oleh kita semuanya. Oleh karena itu pada kesempatan ini kami berharap kedepan hendaknya jalinan kerja sama antara kami (BNPT) dengan para mitra binaan ini bisa terus diwujudkan,” kata mantan Kapolda Papua ini.( )

Dia juga meminta para mitra agar tetap tulus melakukan kewajibannya sebagai warga negara untuk melakukan bela negara. Karena bela negara itu bukan urusan aparat keamanan saja, tetapi juga warga negara seluruhnya.

“Bukan kelompok nasionalis saja yang menjadikan bangsa ini, tetapi juga keterlibatan para ulama-ulama besar. Artinya di situ sudah menjadi bagian pemikiran-pemikiran ulama-ulama Islam yang ikut melahirkan negara dan bangsa Indonesia ini. Untuk itu Negara ini harus dijaga agar kita semuanya bisa hidup makmur, adil, sejahtera oleh warga negaranya,” tutur Jenderal bintang tiga ini.

Dia juga meminta kepada para mitra binaan BNPT ini untuk terus membela negara ini di jalan yang benar dan sesuai dengan pondasi bangsa ini. Karena negara Indonesia ini adalah negara yang majemuk dimana banyak sekali warga bangsa ini yang bergama, suku maupun ras lain.

“Kita bersyukur dengan kemajemukan yang dimiliki bangsa kita ini, dimana kita bisa hidup berdampingan secara damai. Karena sampai hari ini harus disyukuri bahwa Indonesia masih tetap bersatu dalam wilayah Negara Kesatua Republik Indonesia. Tentunya ini adalah sesuatu hal yang luar biasa,” katanya.

Kepala BNPT memberikan contoh negara besar seperti Yugoslavia yang terpecah belah karena tidak bisa lagi menyatukan warga negaranya. Negara itu kini tidak bisa bersatu lagi dan lebih memilih jalannya masing-masing sehingga terpecah menjadi beberapa negara Padahal wilayahnya lebih kecil dari Indonesia.

Dia juga berharap agar yayasan ini nantinya bisa berkiprah di daerahnya masing-masing dan dapat menjadi lembaga yang dapat memberikan manfaat, bukan hanya kepada pengurus yayasannya, tetapi kepada seluruh masyarakat.

“Kita punya FKPT (Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme) di setiap provinsi, kami mohon pak Deputi I agar FKPT bisa dipertemukan dengan Yayasan ini untuk saling bersilaturahmi agar bisa bersinergi, bersatu untuk membangun sebuah kebaikan,” tutur mantan Kepala Divisi Humas Polri ini.

Sementara itu Deputi I BNPT, Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis dalam sambutan pembukanya pada video conference tersebut mengatakan, silaturahmi dan halal bihalal ini diharapkan dapat mempererat tali silaturahmi antara BNPT dengan mitra subdit BM dalam menangkal ancaman terorisme.

“Dengan adanya silaturahmi dan halal bihalal antara Kepala BNPT, bersama kami dan para mitra dasi Subdit Bina Mayarakat ini bisa menjadi langkah awal kita untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang memiliki daya tangkal terhadap ancaman terorisme dengan mewujudkan Satu Tekad Indonesia Damai,” tutur Deputi Hendri.

Silaturahmi dan halal bihalal secara virtual yang diikuti puluhan mantan napiter yang bernaung pada 15 Yayasan ini juga Direktur Deradikalisasi Irfan Idris, Kasubdit Bina Masyarakat Kolonel Sus Solihuddin Nasution dan jajaran para staf.

Para mantan napiter ataupun mantan kombatan yang turut serta dalam Hahal Bihalal tersebut di antaranya Ali Fauzi Manzi, Kurnia Widodo, Sofyan Tsauri, Yudi Zulfahrie, Khairul Ghazali.
(dam)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1707 seconds (0.1#10.140)