Emansipatoris dalam Berkemanusiaan

Selasa, 10 Agustus 2021 - 15:40 WIB
loading...
A A A
Kondisi mengharuskannya untuk memenuhi tingakatan kebutuhan yang paling dasar. Aturan atau kebijakan pemerintah tidak lagi menjadi sesuatu yang dapat diindahkan. Larangan dan sanksi tak menjadi soal asal perut dapat terisi kenyang.

Pada sisi yang lain, kita temui pemerintah dengan kebijakannya. Bukan tanpa maksud pastinya. Laju corona kian memusnahkan akal sehat bangsa. Wajar, jika segala upaya dilakukan demi mengentaskan wabah mematikan yang mendunia ini.

Tidak ada yang salah dengan vaksin, tidak ada yang salah dengan aturan ketat protokol kesehatan, tidak ada yang salah dengan pembatasan kegiatan darurat. Tidak ada yang salah dengan semua itu. Paling tidak hal tersebut merupakan salah satu ikhtiar untuk menyempurnakan hasil.

Lantas bagaimana hasilnya? Kita tidak perlu menjadi seorang ahli ramal, mengandaikan sesuatu yang belum pasti terjadi. Pada dasarnya keinginan rakyat tentu sangat sederhana. Sesederhana perut kenyang yang harus terpenuhi, sesederhana dibolehkan mengais rezeki di tanah air sendiri, sesederhana keadilan yang harus diwujudkan dengan landasan butir-butir Pancasila yang menjadi dasar negara.

Saat ini kita telah berdiri diantara dua jurang pemisah yang jika kita tidak menjaga keseimbangan maka kita akan terjun bebas ke dalam salah satu jurang lainnya. Kita berdiri dengan dalih menyelamatkan ummat manusia dengan kontrol atas indikator kesehatan dan ekonomi secara bersamaan.

Perlu diingat, kebutuhan fisiologis manusia adalah hierarki dasar yang harus dituntaskan. Kesehatan dan ekonomi merupakan bagian dari kebutuhan fisiologis tersebut. Tidak dapat dipilih juga tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.

Kita tidak lagi membutuhkan proteksi image yang berlebihan. Tidak pula menjadikan image sebagai sarana bersaing untuk memperoleh keuntungan. Image tidak lagi menjadi barang mewah di tengah jutaan orang yang sekarat membutuhkan oksigen yang seharusnya gratis tetapi beralih fungsi menjadi kebutuhan mahal dan langka saat ini. Bukan lagi image yang dikonstruksi berulang kali oleh para elit kepentingan yang menjadikan bencana kemanusiaan ini sebagai panggung dalam menunjukkan eksploitasi terselubung.

Emansipasi kemanusiaan yang saat ini kita butuhkan. Tentu menjadikan diri bagian emansipatoris dalam berkemanusiaan tidaklah mudah. Kita harus benar-benar memaknai emansipasi yang dapat diukur dengan kesetaraan dan kemerdekaan atas hak yang kita miliki.

Kebebasan yang akan kita tukar menjadi sebanyak-banyaknya upaya saling memperbaiki, menguatkan dan menuntaskan masalah ini. Tidak cukup mengandalkan pemerintah. Jika pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat, memang itulah tugas negara. Pemerintah selaku pengurus dalam suatu negara berkewajiban menuntaskannya. Negara harus menjamin kehidupan rakyatnya.

Emansipatoris dalam berkemanusiaan ini perlu didukung dan dilakukan oleh kemanusiaan kita sendiri tanpa terkecuali. Saling membantu dan menjaga empati harus menjadi modal utama dalam menggerakkan naluri dan langkah kita.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1873 seconds (0.1#10.140)