Emansipatoris dalam Berkemanusiaan

Selasa, 10 Agustus 2021 - 15:40 WIB
loading...
Emansipatoris dalam Berkemanusiaan
Mega Waty, Direktur Program Indonesia Care. Foto/Dok. SINDOnews
A A A
Mega Waty
Direktur Program Indonesia Care
Ketua Umum PP Wanita Perisai
Mahasiswa Pascasarjana Komunikasi Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta

DUA tahun lamanya pandemi Covid-19 yang melanda dunia belum juga berakhir. Tak terkecuali, Indonesia menjadi negara penyumbang angka lonjakan pertumbuhan Covid-19 yang terus bertambah.

Pemberitaan media yang menurut LittleJohn sebagai komunikasi massa paling efektif dalam menyebarkan pesan kepada masyarakat, akhir-akhir ini fokus kepada angka penyebaran dan korban yang terpapar hingga meninggal akibat Covid-19. Hingar bingar politik ikut gaduh berkelakar ditengah pandemi yang belum tahu kapan berakhirnya.

Beberapa elit politik mengusul gagasan yang dinilai minim empati terhadap masyarakat yang turut terdampak Covid-19 secara luas. Belum lagi kondisi ekonomi yang melemahkan masyarakat menengah ke bawah. Tak luput kebijakan-kebijakan pemerintah yang memunculkan keresahan sosial, antara menekan laju pertumbuhan Covid-19 atau mengejar laju pertumbuhan ekonomi.

Beberapa gambaran kondisi diatas mungkin sedang kita rasakan bersama saat ini. Resah berkepanjangan mengisi pikiran dan hati, hingga terkadang telah sampai pada titik terendah. Rasanya ingin menyerah saja.

Lingkaran pertemanan dalam bentuk terkecil hingga terbesar, satu per satu terkena virus mematikan ini. Rumah sakit yang penuh dan oksigen yang langka dimana-mana seakan membawa kita untuk sama-sama membuka mata bahwa virus ini memang berbahaya dan kita harus tuntas dalam melawannya.

Beberapa suara lantang menyuarakan bahwa mereka lebih baik mati terpapar korona dibandingkan mati menahan lapar. Kondisi ini tentu sangat ironi bagi kita semua.

Benar adanya teori hierarki kebutuhan menurut Abraham Maslow, hierarki kebutuhan tingkat pertama yang harus dipenuhi adalah kebutuhan fisiologis berupa kebutuhan akan makanan, minuman, rumah, air, udara dan lain sebagainya. Lalu setelah itu ada hierarki kedua berupa keamanan dan keterjaminan.

Selanjutnya pada tingkat ketiga ada cinta dan kebersamaan, kemudian tingkat selanjutnya adalah penghargaan dan tingkatan terakhir adalah aktualisasi diri. Manusia membutuhkan lima kebutuhan tersebut. Tentu saja dengan melewati hierarki demi hierarki kebutuhan itu.

Tidak mungkin seorang manusia merasa aman dan terjamin jika hierarki kebutuhan paling dasarnya saja tidak terpenuhi. Dalam satu sisi mari kita tarik maklum yang panjang pada si penyuara lantang ini.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.6943 seconds (0.1#10.140)