Masuki New Normal, Pemerintah Hidupkan Kembali Pariwisata

Jum'at, 29 Mei 2020 - 06:00 WIB
loading...
A A A
Di Prancis masyarakat diperbolehkan pergi ke luar rumah tanpa memerlukan surat resmi. Namun, mereka diimbau tidak melakukan perjalanan lebih dari 100 kilometer. Warga asing, terutama negara tetangga, juga diperbolehkan masuk. Namun, mereka diminta untuk menaati setiap protokol di negara tersebut.

Kebijakan serupa juga diambil sejumlah negara Asia Tenggara lainnya. Pemerintah Malaysia mengizinkan warga bepergian ke perkotaan dan makan di restoran. Namun, mereka diimbau melakukan pembatasan sosial. Pemilik kedai kopi, Chin Seng Fatt, juga mengaku diminta untuk memisahkan meja setidaknya dua meter.

Kebijakan ini diambil setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Covid-19 tidak akan punah sehingga masyarakat dunia kemungkinan harus menjalani kehidupan baru. Sejauh ini perusahaan farmasi telah berlomba mengembangkan obat Covid-19. Namun, perjalanannya masih memasuki tahap awal.

Tren Wisata Berubah

Jokowi mengingatkan bahwa keberadaan Covid-19 akan mengubah tren pariwisata ke depan. Tren dimaksud mengarah pada isu health, hygiene, serta safety, security sebagai pertimbangan utama bagi wisatawan yang ingin melancong. (Lihat Video: Tragis, Dua Balita Terbakar di Dalam Mobil karena Main Korek Api)

Menurut dia, protokol tatanan normal baru di sektor pariwisata dapat menjawab isu utama tersebut. Mulai dari protokol kesehatan dari sisi hotel, transportasi, restoran, sampai dengan area wisatanya.

“Sebagai perbandingan, saya minta lihat benchmark di negara lain yang sudah juga saya melihat menyiapkan ini dengan kondisi new normal di sektor pariwisata,” pungkasnya.

Selain itu, Jokowi juga mengatakan bahwa referensi liburan juga akan bergeser. Dia menyebut liburan yang tidak banyak orang akan lebih banyak digemari. “Seperti solo travel tour, wellness tour. Termasuk di dalamnya juga virtual tourism serta staycation,” ungkapnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun meminta kalangan industri pariwisata dan ekonomi kreatif harus betul-betul mengantisipasi perubahan tren ini. Menurutnya, perlu dicari ke arah mana perubahan tersebut terjadi.

“Oleh sebab itu, sehabis pandemi ini kita harus melakukan inovasi, melakukan perbaikan-perbaikan sehingga bisa cepat beradaptasi dengan perubahan tren yang kemungkinan besar akan terjadi di dunia pariwisata global,” tuturnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1944 seconds (0.1#10.140)