Masuki New Normal, Pemerintah Hidupkan Kembali Pariwisata

Jum'at, 29 Mei 2020 - 06:00 WIB
loading...
A A A
“SOP tersebut itu banyak kaitannya. Misalnya di hotel restoran dan lainnya yang akan diterapkan. Termasuk sampai berbagai macam bidang di pariwisata maupun di ekonomi kreatif,” ungkapnya.

Selanjutnya pada tahap kedua melakukan simulasi terhadap SOP yang telah dibuat, yang diikuti sosialisasi SOP tersebut kepada pihak-pihak terkait. “Lalu, setelah simulasi sosialisasi itu, kita masuki masa namanya uji coba. Dan, tentunya kita akan memprioritaskan sekali lagi nantinya daerah-daerah yang sudah siap. Karena kesiapan daerah adalah salah satu faktor yang sangat penting,” tuturnya.

Wishnutama lantas mengungkapkan pihaknya tengah melakukan koordinasi dengan daerah-daerah yang dianggap siap membuka kembali destinasi wisata. Dia menyebut satu di antara daerah yang berpotensi dibuka kembali adalah Bali. (Baca juga: Para Kapolda dan Kapolres Diminta Masifkan Sosialisasi New Normal)

“Dan, memang Bali adalah salah satu provinsi yang sangat baik penanganannya dan perkembangan Covid-19-nya juga. Kita lihat sampai hari ini juga apa namanya mempunyai potensilah,” katanya. Data terakhir menunjukkan jumlah kasus positif di Bali sebanyak 420. Sebanyak 314 dinyatakan sembuh dan empat meninggal dunia.

Selama pandemi corona melanda dunia, pariwisata menjadi sektor paling terpukul. Bali yang menjadi garda terdepan menggaet wisatawan ke Tanah Air misalnya harus mengalami kerugian sekitar Rp9,7 triliun per bulan. Mandeknya aktivitas pariwisata juga berakibat pada 2.189 pekerja formal terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan sebanyak 65.594 orang pekerja terpaksa dirumahkan.

Secara nasional belum diketahui berapa nilai kerugian sektor pariwisata akibat corona. Namun, terpukulnya sektor wisata juga berpengaruh pada sektor terkait lain. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia memprediksi kerugian yang ditanggungnya mencapai sekitar Rp21 triliun.

Di level internasional, UNWTO melaporkan 120 juta orang terancam kehilangan pekerjaan di sekitar ini dengan kerugian diperkirakan mencapai USD736-1.188 miliar. Kondisi ini terjadi karena anjloknya sektor penerbangan yang mencapai 80%.

Selain Indonesia, sejumlah negara juga menghidupkan sektor pariwisata. Seperti di Eropa, banyak negara membuka kembali perbatasan demi menarik kembali wisatawan. Peraturan-peraturan yang berlaku selama lockdown juga sebagian sudah dihapus, termasuk kewajiban isolasi mandiri selama 14 hari.

Italia, satu di antara negara terdampak paling buruk Covid-19 di Eropa, juga membuka perbatasan dengan negara tetangga. Meski lockdown belum dibuka sepenuhnya, aktivitas sudah kembali normal di Italia. Beberapa jalan raya dan tempat wisata juga telah dibuka kembali, begitu pun dengan restoran dan hotel-hotel.

Peraturan serupa juga berlaku di Spanyol, Prancis, Jerman, dan Austria. Empat negara itu menyatakan tidak dapat menunggu pembukaan lockdown sampai obat Covid-19 ditemukan. Dengan demikian, mereka memilih hidup berdampingan dengan Covid-19 mengingat imbas lockdown sangat signifikan dan besar.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1584 seconds (0.1#10.140)