Kasus COVID-19 Melonjak, IDI Sarankan Lockdown 2 Minggu

Senin, 21 Juni 2021 - 14:27 WIB
loading...
Kasus COVID-19 Melonjak,...
Petugas medis mengambil sampel lendir saat tes usap PCR dengan jemput bola di Jalan As-Syafiiyah, Cipayung, Jakarta, Jumat (21/5/2021). FOTO/ANTARA/Asprilla Dwi Adha
A A A
JAKARTA - Ketua Satuan Tugas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI ), Zubairi Djoerban meminta agar pemerintah melakukan lockdown selama dua minggu untuk menekan lonjakan kasus Covid-19.

"Saran saya. Lebih bijaksana bagi Indonesia untuk terapkan lockdown selama dua minggu. Untuk apa? Memperlambat penyebaran, meratakan kurva, menyelamatkan fasilitas kesehatan, dan yang pamungkas: menahan situasi pandemi jadi ekstrem--yang akan membahayakan lebih banyak nyawa," tulis Zubairi lewat akun Twitter pribadinya, Senin (21/6/2021).

Dalam video yang juga diunggah lewat media sosial pribadinya, Zubairi mengatakan, kini telah terjadi kenaikan kasus Covid-19 yang luar biasa. "Pertama kan sekarang ini beberapa hari terakhir ini terjadi lonjakan kasus luar biasa di Indonesia, di Kudus, kemudian di Bandung, di Jakarta di semua tempat di Indonesia terjadi kenaikan luar biasa," katanya.

Baca juga: Covid-19 Melonjak, Pemerintah Tak Terapkan Lockdown, Ini Alasannya

Bahkan, banyak rumah sakit-rumah sakit rujukan Covid-19 atau pun rumah sakit darurat seperti Wisma Atlet, juga Pademangan, sudah kewalahan. "Rumah sakit penuh, kemudian Wisma Atlet Wisma Pademangan dan macam-macam itu sekarang terisi, jadi ada masalah kegawatan," papar Zubairi.

Zubairi pun menegaskan bahwa jangan hanya menggunakan istilah PPKM Mikro. Dia pun menyarankan agar menggunakan bahasa lockdown, agar masyarakat melihat bahwa pandemi Covid-18 ini masalah serius. "Nah kemudian pemerintah menentukan, kalau gitu kita harus PPKM Mikro seluruh Indonesia. Menurut pandangan saya, ini kan masalah yang amat serius dan masyarakat kita sudah relatif mulai abai gitu ya, jadi memerlukan bahasa apa ya komunikasi publik yang lebih keras, bahwa ini benar-benar serius," tegasnya.

"Jadi, Saya menyarankan kita pakai saja lockdown. Kalau kita pakai itu semua orang tahu bahwa ini masalah yang serius dan perlu tatalaksana yang lebih serius. Jadi sekali lagi kalau boleh mengusulkan lockdown," kata Zubairi.

Baca juga: Anies Didesak Lockdown Jakarta, Begini Ketentuan Karantina Wilayah

Ia mengatakan pemerintah bisa menggunakan isi kebijakan dari PPKM Mikro tapi dengan menggunakan istilah lockdown agar mudah ditangkap masyarakat bahwa ini kedaruratan. "Adapun mengenai isinya hampir sama dengan PPKM Mikro juga nggak papa, itu isinya bagus. Pendokumentasi dari PPKM Mikro juga cukup kuat, namun bahasa untuk lebih mudah ditangkap masyarakat mungkin lebih tepat kalau memakai lockdown, itu pertama," katanya.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Marak Kasus Pelecehan...
Marak Kasus Pelecehan Seksual Dokter PPDS, IDI: Rumah Sakit Harus Ikut Bertanggung Jawab
Marak Dokter Cabul,...
Marak Dokter Cabul, Penyalahgunaan Kekuasaaan hingga Krisis Etika Jadi Faktor
Wamenkes Sebut Indonesia...
Wamenkes Sebut Indonesia Masih Kekurangan 120.000 Dokter Umum
P2KB IDI Versus Kerancuan...
P2KB IDI Versus Kerancuan dalam Kerancuan
Hari Bakti Dokter Indonesia...
Hari Bakti Dokter Indonesia dan Penggalangan Dana Pendidikan
Cegah Lonjakan Kasus...
Cegah Lonjakan Kasus Covid-19, Partai Perindo Minta Pemerintah Gencarkan Vaksin dan Prokes
Menanti Suara Kritis...
Menanti Suara Kritis Dokter Indonesia dari Kota Kendari
IDI dan Lingkungan yang...
IDI dan Lingkungan yang Sedang Berubah
Edukasi Masyarakat soal...
Edukasi Masyarakat soal Kesehatan lewat Medsos, IDI Latih Dokter Jadi Konten Kreator
Rekomendasi
Panggung Megah Penuh...
Panggung Megah Penuh Warna, Legenda & Kejutan Hadir di Road To Kilau Raya ‘Panggung Kelana’
3 Tahun Berturut-turut...
3 Tahun Berturut-turut Pertumbuhan Ekonomi Negara Eropa Ini Nol Persen
Drama Korea A Shop For...
Drama Korea A Shop For Killer Lanjut Season 2, Tayang Perdana 2026
Berita Terkini
Prabowo Perintahkan...
Prabowo Perintahkan Menteri Rapatkan Barisan, Cak Imin Sangkal terkait Pemilu 2029
23 menit yang lalu
Revisi UU LLAJ Dinilai...
Revisi UU LLAJ Dinilai Bisa Jadi Solusi Tertibkan Truk ODOL
29 menit yang lalu
Presiden Prabowo dan...
Presiden Prabowo dan Mentan Amran Pimpin Tanam Padi Serentak di 14 Provinsi
39 menit yang lalu
MA Mutasi 199 Hakim,...
MA Mutasi 199 Hakim, KY Siap Beri Masukan terkait Hakim-hakim Berintegritas
1 jam yang lalu
Daftar 36 Kapolda se-Indonesia...
Daftar 36 Kapolda se-Indonesia setelah Mutasi April 2025, Ada yang Baru Menjabat Bulan Ini
1 jam yang lalu
Mensesneg Jadi Juru...
Mensesneg Jadi Juru Bicara Presiden, AHY Bilang Begini
1 jam yang lalu
Infografis
2 Alasan Hamas Sudah...
2 Alasan Hamas Sudah Memiliki Kendali Penuh di Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved