Wamenkes Sebut Indonesia Masih Kekurangan 120.000 Dokter Umum
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Menteri Kesehatan ( Wamenkes ) Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan Indonesia masih kekurangan 120.000 dokter umum. Dokter umum merupakan garda terdepan dalam pelayanan kesehatan.
“Sebenarnya yang paling ada di garda terdepan bukan soal dokter spesialis tapi dokter umumnya. Dokter umumnya saat ini yang ada di Indonesia itu sekitar 150.000 orang. Kita masih kekurangan 120.000 orang lagi,” ujar Dante, Selasa (17/9/2024).
Dante mengungkapkan rasio yang diharapkan akan dicapai berdasarkan World Health Organization (WHO) adalah satu dokter untuk 1.000 penduduk. “Tadi sudah disampaikan bahwa rasionya adalah 0,47 per 1.000 penduduk. Nah, 120.000 ini harus terpenuhi secepat mungkin.”
“Sedangkan pendidikan dokter umum yang diproduksi oleh institusi pendidikan fakultas kedokteran di Indonesia 1 tahun hanya menghasilkan 12.000 orang. Jadi, kalau kita tidak melakukan apa-apa kebutuhan ini baru akan tercapai 10 tahun yang akan datang,” kata Dante.
Dante menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan kuota dokter adalah pertama membuka kuota sebesar-besarnya untuk pendidikan dokter umum. “Kemudian yang kedua sehingga jumlah penerimaan lebih banyak kemudian membuka fakultas kedokteran baru dengan menggunakan sistem akademik survei.”
Ketiga adalah memberikan beasiswa kepada putra-putra terbaik di daerah untuk bisa melanjutkan pendidikan dokter di tempat-tempat yang ada pendidikan dokter dengan syarat dia harus kembali lagi, itu untuk dokter umum.
“Sebenarnya yang paling ada di garda terdepan bukan soal dokter spesialis tapi dokter umumnya. Dokter umumnya saat ini yang ada di Indonesia itu sekitar 150.000 orang. Kita masih kekurangan 120.000 orang lagi,” ujar Dante, Selasa (17/9/2024).
Dante mengungkapkan rasio yang diharapkan akan dicapai berdasarkan World Health Organization (WHO) adalah satu dokter untuk 1.000 penduduk. “Tadi sudah disampaikan bahwa rasionya adalah 0,47 per 1.000 penduduk. Nah, 120.000 ini harus terpenuhi secepat mungkin.”
“Sedangkan pendidikan dokter umum yang diproduksi oleh institusi pendidikan fakultas kedokteran di Indonesia 1 tahun hanya menghasilkan 12.000 orang. Jadi, kalau kita tidak melakukan apa-apa kebutuhan ini baru akan tercapai 10 tahun yang akan datang,” kata Dante.
Dante menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan kuota dokter adalah pertama membuka kuota sebesar-besarnya untuk pendidikan dokter umum. “Kemudian yang kedua sehingga jumlah penerimaan lebih banyak kemudian membuka fakultas kedokteran baru dengan menggunakan sistem akademik survei.”
Ketiga adalah memberikan beasiswa kepada putra-putra terbaik di daerah untuk bisa melanjutkan pendidikan dokter di tempat-tempat yang ada pendidikan dokter dengan syarat dia harus kembali lagi, itu untuk dokter umum.
(cip)