Menlu Ungkap 83% Vaksin Covid-19 Dikuasai Negara Kaya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi mengungkap fakta baru di dunia terkait vaksinasi Covid-19 dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi I DPR. Meskipun sudah 187 negara yang melakukan vaksinasi, mayoritas vaksin didapat oleh negara-negara kaya dan jumlahnya mencapai 83%.
"Walaupun sudah 187 negara yang melakukan vaksinasi, namun kesenjangan kepemilikan vaksinasi masih terus menjadi perhatian dunia," kata Retno di Ruang Rapat Komisi I DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (3/6/2021).
Retno memaparkan, berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia WHO, Amerika Utara telah memvaksinasi 59,62% dari total populasinya, Eropa 46,53% dari total populasi, kawasan ASEAN hanya 7,13% dari total populasi dan Afrika 2,25% dari total populasi. "Data lain mengatakan bahwa negara kaya sudah memperoleh 83% dosis vaksin Covid-19, sementara negara berkembang baru menerima 17 persen dosis vaksin global, meskipun penduduknya mencapai 47 persen dari populasi dunia," urainya.
Kemudian, sambung dia, dalam pembukaan World Health Assembly beberapa hari lalu, Dirjen WHO menyampaikan bahwa lebih dari 75% dosis vaksin yang telah disuntikan, hanya dilakukan di 10 negara. Untuk itu, selain untuk mendukung kebutuhan vaksin di dalam negeri, diplomasi Indonesia juga dilakukan untuk mendukung terciptanya akses setara terhadap vaksin bagi semua negara.
"Sebagai salah satu Coachers dari Covax AMC Engagement Group, WHO, Gavi, Unicef, Cavi, Indonesia terus berada di garda terdepan untuk kesetaraan akses vaksin bagi semua negara. No one accept until everyone accept (tak ada satupun yang menerima sampai semua menerima)," tegas Retno.
"Walaupun sudah 187 negara yang melakukan vaksinasi, namun kesenjangan kepemilikan vaksinasi masih terus menjadi perhatian dunia," kata Retno di Ruang Rapat Komisi I DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (3/6/2021).
Retno memaparkan, berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia WHO, Amerika Utara telah memvaksinasi 59,62% dari total populasinya, Eropa 46,53% dari total populasi, kawasan ASEAN hanya 7,13% dari total populasi dan Afrika 2,25% dari total populasi. "Data lain mengatakan bahwa negara kaya sudah memperoleh 83% dosis vaksin Covid-19, sementara negara berkembang baru menerima 17 persen dosis vaksin global, meskipun penduduknya mencapai 47 persen dari populasi dunia," urainya.
Kemudian, sambung dia, dalam pembukaan World Health Assembly beberapa hari lalu, Dirjen WHO menyampaikan bahwa lebih dari 75% dosis vaksin yang telah disuntikan, hanya dilakukan di 10 negara. Untuk itu, selain untuk mendukung kebutuhan vaksin di dalam negeri, diplomasi Indonesia juga dilakukan untuk mendukung terciptanya akses setara terhadap vaksin bagi semua negara.
"Sebagai salah satu Coachers dari Covax AMC Engagement Group, WHO, Gavi, Unicef, Cavi, Indonesia terus berada di garda terdepan untuk kesetaraan akses vaksin bagi semua negara. No one accept until everyone accept (tak ada satupun yang menerima sampai semua menerima)," tegas Retno.
(cip)