Pemuda Penanda Zaman

Kamis, 06 Mei 2021 - 05:16 WIB
loading...
Pemuda Penanda Zaman
Zaedi Basiturrozak, Bendahara Umum PP. Pemuda Muhammadiyah.Foto/Istimewa
A A A
Zaedi Basiturrozak
Bendahara Umum PP. Pemuda Muhammadiyah

SESUNGGUHNYA pemuda adalah orang yang berkata “Inilah aku”. Bukan seseorang yang berkata “Inilah ayahku”. Ungkapan bijak tersebut merupakan bentuk pengakuan tentang siapa sesungguhnya jati diri sosial seorang pemuda. Mereka adalah sosok yang mampu mendefinisikan diri serta membentuk identitasnya tanpa bersandar kepada orang lain.

Dalam makna primer berarti orang yang masih muda secara fisiologis. Sementara itu, dalam makna sekunder adalah individu yang sedang mengalami fase perkembangan yang mengarah kepada kematangan psikologis.

Pemuda seyogyanya mengambil inspirasi dari sosok-sosok ayah lainnya yang memiliki spirit untuk berthan hidup bersama kelurganya. Pemuda belajar dari kisah inspiratif Bilal yang teguh dan gigih dalam mempertahankan pondasi ketauhidan, belajar dari kisah inspiratif para pemarkasa bangsa Indonesia seperti Soekarno, Bung Hatta dll. Mengambil mengambil teladan serta hikmah tokoh-tokoh pendahulu sampai yang populer dalam mengajarkan makna hidup.

Mengutip Istilah Yudi Latif dalam bukunya negara paripurna, Para pendiri bangsa adalah mereka yang menjadi teladan jenius nusantara yang telah merumuskan konsep dasar negara yang pada masa pembuahannya melahirkan konsep kesatuan nasional. Sebuah konsep yang muncul dari para negarawan jenius untuk mempersatukan keragaman yang dirumuskan dengan ideologi Pancasila (Yudi Latief 2011).

Pemuda Sebagai Inspirator

Seiring bergeraknya waktu dengan melintasi zamannya, pemuda selalu belajar dari inspirator-inspirator kehidupan. Karya serta gagasan pemuda menjadi corak disetiap masanya. Sikap keteladanan yang diajarkan Rasulullah saat hijrah ke Madinah dapat dijadikan tonggak peletakan konsep kenegarawanan. Keberhasilannya dalam mempertemukan dua kelompok berbeda yakni kelompok Anshor dan Muhajirin sesungguhnya tersimpan suatu nilai pengetahuan bahwa apapun latar belakang yang menempel pada jati diri manusia jika saling menghargai perbedaan akan melahirkan keharmonisan hidup yang damai. Inilah keteladanan sang Rasul sebagai sosok negarawan jika dilihat dalam konteks yang lebih luas.

Negarawan merujuk pada Plato adalah merupakan kebijaksanaan yang melahirkan kebajikan dari seorang ahli yang mampu menerjemahkan pengetahuan tentang negara dalam suatu ikhtiar menegakkan keadilan, kehormatan dan martabat manusia. Berani menghadapi kematian dengan kesederhanaan yang dapat merangkul segenap teman-teman kebajikan.

Teladan hikmah dari Timur juga bisa ditelusuri dari inspirator negara utama yaitu Al-Farabi. Negara dalam pandangannya harus memiliki tujuan utama yakni kebahagiaan. Karena itu negara harus dipimpin oleh orang yang jujur, amanah, cerdas dan mampu menyampaikan kabar dengan baik dan benar meskipun pahit. Tentu masih banyak pencerahan dari inspirator-inspirator lain yang tidak bisa disebutkan satu-persatu.

Seorang pemuda musti mengerti akan konsep negarawan sebagai suatu pengetahuan yang perlu dijadikan sumber referensi dalam setiap gerak sosialnya. Sehingga pemuda dalam ruang publik dapat mendefinisikan dan merumuskan arah politik sebagai tujuan kebahagiaan untuk mengelola keragaman cara pandang dan kepentingan yang majemuk.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Memotret Kebijakan Palestina...
Memotret Kebijakan Palestina dan Urgensi Harmoni Sosial dalam Perspektif Global
Idulfitri dan Nyepi...
Idulfitri dan Nyepi sebagai Momentum Energi Cinta dan Perdamaian Umat
PMII dan Tantangan Kaderisasi...
PMII dan Tantangan Kaderisasi di Era Ketidakpastian
Nasib Pengawas Sekolah...
Nasib Pengawas Sekolah di Ujung Tanduk?
Ruh Perlawanan dan Tanda-Tanda...
Ruh Perlawanan dan Tanda-Tanda Zaman
BPI Danantara: Peluang...
BPI Danantara: Peluang atau Tantangan untuk Pertumbuhan Ekonomi Indonesia?
Dari Deflasi menuju...
Dari Deflasi menuju Resesi: Lampu Kuning Ekonomi Indonesia
Ijtihad Tepuk Nyamuk:...
Ijtihad 'Tepuk Nyamuk': Logika Radikal-Terorisme
Gebrakan Efisiensi Anggaran...
Gebrakan Efisiensi Anggaran Prabowo-Gibran, Jantung Ekonomi Kerakyatan
Rekomendasi
Tren Baru: Transformasi...
Tren Baru: Transformasi Konsep Mal ke Modern Culture untuk Urban Lifestyle
Polres Pelabuhan Tanjung...
Polres Pelabuhan Tanjung Priok dan Polda Berjibaku Atasi Macet Akibat Lonjakan Truk Peti Kemas
Lomba Balap Sperma untuk...
Lomba Balap Sperma untuk Tes Kesuburan Siap Digelar di AS
Berita Terkini
Rekomendasi Komnas HAM...
Rekomendasi Komnas HAM terkait Mantan Pemain Sirkus OCI: Tuntutan Diselesaikan secara Hukum
1 jam yang lalu
Saksi Sebut Uang Suap...
Saksi Sebut Uang Suap PAW Harun Masiku dari Hasto, Febri Diansyah: Kabar Burung
1 jam yang lalu
Ini Kata 6 Tokoh atas...
Ini Kata 6 Tokoh atas Polemik Ijazah Jokowi
2 jam yang lalu
Tahanan KPK Termasuk...
Tahanan KPK Termasuk Hasto Rayakan Paskah di Rutan Merah Putih
3 jam yang lalu
7 Jenderal Polisi Bintang...
7 Jenderal Polisi Bintang 2 Masuk Daftar Mutasi Polri April 2025, Ini Nama-namanya
3 jam yang lalu
Generasi Muda FKPPI...
Generasi Muda FKPPI Komitmen Jaga Demokrasi di Tengah Transformasi Peran TNI
4 jam yang lalu
Infografis
4 Fakta Pohon Gharqad,...
4 Fakta Pohon Gharqad, Persembunyian Bangsa Yahudi di Akhir Zaman
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved