Dari Deflasi menuju Resesi: Lampu Kuning Ekonomi Indonesia

Rabu, 19 Maret 2025 - 16:21 WIB
loading...
Dari Deflasi menuju...
Arjuna Putra Aldino, Ketua Umum DPP GMNI. Foto/Dok. SINDOnews
A A A
Arjuna Putra Aldino
Ketua Umum DPP GMNI

BADAN Pusat Statistik (BPS) kembali mengumumkan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Februari 2025 mencetak deflasi 0,48% secara bulanan (month to month/mtm). Deflasi kali ini adalah deflasi yang ketujuh kalinya sejak Mei 2024 - September 2024 terjadi deflasi selama lima bulan berturut-turut, dengan angka 0,03% (Mei), 0,08% (Juni), 0,18% (Juli), 0,03% (Agustus), dan 0,12% (September) serta Januari 2025 kembali tercatat deflasi sebesar 0,76%.

Deflasi Februari tahun ini terbilang sebagai sebuah fenomena yang anomali, mengingat terjadi satu bulan menjelang Ramadhan, di mana tingkat konsumsi masyarakat biasanya meningkat. Sebagai perbandingan pada Februari tahun lalu yang juga menjelang Ramadhan, BPS justru mencatat terjadinya inflasi.

BPS menjelaskan, deflasi yang terjadi kali ini terutama disebabkan oleh diskon tarif listrik sebesar 50 persen yang terjadi pada Januari-Februari 2025. Alasan ini untuk membantah bahwa fenomena deflasi kali ini mencerminkan melemahnya daya beli masyarakat, melainkan karena intervensi kebijakan pemerintah, yaitu diskon tarif listrik.

Diskon tarif listrik 50% yang diterapkan pemerintah pada Januari-Februari 2025 memberikan andil utama pada deflasi yang terjadi di Indonesia, terutama karena masuk dalam komponen harga yang diatur pemerintah. Artinya, diskon pada harga yang diatur pemerintah, sebagaimana diperhitungkan oleh Badan Pusat Statistik, membantu menekan inflasi di kelompok makanan, minuman, dan tembakau.

Namun secara teoretis, deflasi adalah kondisi penurunan harga barang/jasa di satu periode tertentu. Deflasi bisa terjadi karena dua hal. Akibat pasokan barang berlebih sehingga menurunkan harga di pasaran (sisi supply) atau akibat penurunan permintaan dan daya beli masyarakat (sisi demand) sehingga barang/jasa di pasar tak terserap dan harganya anjlok. Dan sejumlah indikator yang ada memperlihatkan adanya sinyal pelemahan daya beli masyarakat.

Sinyalemen Pelemahan Daya Beli Masyarakat
Ada sejumlah data yang bisa dijadikan sebagai indikasi untuk mendiagnosa adanya pelemahan daya beli masyarakat, terutama dari data penjualan barang-barang konsumsi yang saat ini mengalami penurunan. Pertama, adanya penurunan laju penjualan sepeda motor baru pada awal tahun ini.

Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) di awal tahun 2025 menyebutkan penjualan sepeda motor Januari 2025 turun 5,98% dibandingkan Januari 2024. Rinciannya, penjualan sepeda motor di Januari 2025 mencapai 557.191 unit, turun dari 592.658 unit pada Januari 2024.

Kedua, turunnya tren penjualan mobil di awal tahun 2025. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mengumumkan capaian penjualan mobil nasional yang menurun pada Januari 2025.

Mengacu data terbaru, jumlah total penjualan mobil secara whole sales sebesar 61.843 unit. Artinya, turun 11,3 persen secara year-on-year (YoY) pada Januari 2025 dibanding periode yang sama tahun 2024 sebanyak 69.758 unit. Sementara itu, penjualan retail (dari dealer ke konsumen) turun 18,6 persen YoY menjadi 63.858 unit pada Januari 2025, dibanding 78.437 unit pada periode yang sama 2024.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Memotret Kebijakan Palestina...
Memotret Kebijakan Palestina dan Urgensi Harmoni Sosial dalam Perspektif Global
Idulfitri dan Nyepi...
Idulfitri dan Nyepi sebagai Momentum Energi Cinta dan Perdamaian Umat
PMII dan Tantangan Kaderisasi...
PMII dan Tantangan Kaderisasi di Era Ketidakpastian
Nasib Pengawas Sekolah...
Nasib Pengawas Sekolah di Ujung Tanduk?
Ruh Perlawanan dan Tanda-Tanda...
Ruh Perlawanan dan Tanda-Tanda Zaman
BPI Danantara: Peluang...
BPI Danantara: Peluang atau Tantangan untuk Pertumbuhan Ekonomi Indonesia?
Saatnya Bekerja
Saatnya Bekerja
Misbakhun Tegaskan Program...
Misbakhun Tegaskan Program MBG Tak Akan Ganggu Ekonomi
Wakil Ketua DPR Adies...
Wakil Ketua DPR Adies Kadir Anggap Anjloknya IHSG Masih dalam Jangkauan Mitigasi
Rekomendasi
Miss Indonesia 2024...
Miss Indonesia 2024 Monica Sembiring Resmikan Sumur Air Bersih di Serang: Semoga Kebaikan Ini Dirasa Generasi Berikutnya
MDLN Pangkas Beban Utang...
MDLN Pangkas Beban Utang Obligasi Luar Negeri Rp1,7 T melalui Buyback and Exchange Offer
Ochi Rosdiana dan Arifin...
Ochi Rosdiana dan Arifin Putra Jadi Suami Istri di Sinetron Kau Ditakdirkan Untukku
Berita Terkini
DPR: Prabowo Akan Lanjutkan...
DPR: Prabowo Akan Lanjutkan Perbaikan Jalan Rusak Era Jokowi
28 menit yang lalu
Wahyu Setiawan Ngaku...
Wahyu Setiawan Ngaku Dengar Obrolan Uang Suap Harun Masiku Berasal dari Hasto PDIP
30 menit yang lalu
Dukung Evakuasi Warga...
Dukung Evakuasi Warga Palestina, Baznas RI Siap Fasilitasi Perawatan di Indonesia
31 menit yang lalu
8 Daerah Gelar Pemungutan...
8 Daerah Gelar Pemungutan Suara Ulang Pilkada 2024 pada 19 April, Ini Daftarnya
35 menit yang lalu
Bongkar Suap Hakim Tipikor,...
Bongkar Suap Hakim Tipikor, Kejagung Makin Dipercaya Rakyat
35 menit yang lalu
Kemendagri-Asbanda Teken...
Kemendagri-Asbanda Teken MoU SPD2 Online pada SPID
1 jam yang lalu
Infografis
Smartphone dan Komputer...
Smartphone dan Komputer akan Bebas dari Tarif Trump
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved